Nara duduk dimeja rias kamarnya, berdandan dengan sangat cantik dan rapi untuk malam ini, sudah lama keluarga Shin tidak makan diluar, terakhir mungkin, ah entah, Nara bahkan tidak ingat itu kapan.
Dress berwarna biru gelap-Navy adalah dress sebetis yang Nara pilih untuk malam ini, Nara membuka laci untuk mengambil kotak berisikan berbagai anting panjangnya, sebelumnya Nara senang memakai anting panjang, tapi sejak waktu itu ia jarang menyentuh kotak antingnya, beberapa bulan lalu di agensi, dimana ia pergi kesana dengan pakaian cantik namun anting hanya sebelah, Seokjin menegurnya dan membuatnya malu bukan main, tapi bisa dibilang itu moment yang lumayan mendebarkan, Seketika kilasan memori tentang waktu itu kembali berputar benak Nara, membuatnya melamun sesaat.
Sekitar beberapa detik sampai akhirnya bunyi ponselnya sendiri yang menyadarkan Nara dari lamunannya, ia menutup kembali laci itu dan meraih ponselnya, membaca isi pesan yang masuk barusan.
Nara mengerutkan dahinya melihat alamat yang di kirimkan orangtuanya melalui sms, "eoh? Inikan tempat Naeun bekerja, dari sekian banyak restoran dikorea, mereka memilih tempat ini?" Nara tersenyum, ia memilih untuk meraih tasnya dan berangkat ke alamat yang baru saja dikirim.
Sesampainya direstoran, Nara langsung disapa oleh Naeun yang masih bekerja disana. Tampilannya tak berubah masih sama semenjak beberapa waktu kemarin mereka bertemu. Sejak itu meskipun tak sering bertemu Nara dan Naeun selalu berteman baik disosial media.
"Cantik sekali pacarnya Seokjin ini" puji Naeun kepada Nara sambil mengedipkan matanya jahil.
"Hei, jangan begitu nanti ada yang dengar"
"Mereka tidak akan percaya, dikalangan penggemar semuanya mengaku pacar Seokjin" ucap Naeun sambil tertawa ringan.
"Hahahaha, kau benar blackshirt berbaju kuning" tambah Chanhyung.
Naeun menyipitkan matanya yang sipit itu kearah Nara, menatap gadis itu sinis. "Kau sangat mendetail Nara, bahkan baju pun kau ceritakan"
Tawa Nara dan Chanhyung meledak. Diikuti oleh Naeun yang kemudian tersenyum dan berpamitan karena harus melanjutkan pekerjaannya.
"Kau kenal gadis itu" tanya nyonya Shin.
"Dia temanku" ucap kompak kedua kakak beradik, Chanhyung-Nara.
"Teman Nara atau teman Chanhyung?" Tanya Tuan Shin
"Teman kami intinya, iyakan oppa"
"Iya, teman kami"
"Eomma, aku ke toilet sebentar" ucap Nara.
Setelah dari toilet seorang pelayan perempuan yang terlihat sangat cantik menabraknya dan menumpahkan banyak sekali minuman dibajunya. Untung saja bukan minuman panas, jika tidak pasti kulitnya bisa melepuh, pelayan itu terlihat sangat ketakutan dan meminta maaf.
Naeun menghampiri mereka. Sasaran utamanya adalah pelayan itu. "Yak! Apa yang kau lakukan? Lihat dia jadi basah begini"
"Maafkan aku, aku tidak sengaja, sungguh"
"Sudahlah naeun, tak masalah, aku akan membersihkannya ditoilet"
"Aku akan mengantarkanmu dan membantu membersihkannya" ucap pelayan itu, masih dalam wajah ketakutannya.
Naeun meraih tangan Nara dan memegang pergelangan tangannya. "Biar aku yang urus dia, ayo Nara"
Didepan wastafel sehabis berganti baju, Nara menatap dirinya didepan cermin, memakai pakaian milik Naeun yang barusan dipinjamkan oleh gadis itu.
Celana pendek diatas lutut dan kaos berwarna biru itu sedikit mengepas ditubuh Nara, secara fisik Nara lebih berisi dibanding Naeun, sehingga baju yang mestinya longgar ditubuh Naeun terasa pas ditubuh Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sky ✔
Fanfiction-MATURE⚠️ (completed) Apakah penggemar yang menjadi staff diagensi idolanya itu termasuk kenekatan? Atau malah keberuntungan? Gadis bernama Shin Nara akan menjawabnya. Nara tak hanya menyukai idolanya sebagai fans, perasaannya lebih dari itu, ia san...