"Chagiya..."
Sontak Nara kembali menutup pintu rumah yang sudah ia buka saat melihat sosok Seokjin berada didepan rumahnya, meskipun pria itu memakai masker, Nara bisa mengenali suaranya.
"Kenapa kau kesini?"
"Nara tolong buka dulu"
"Tidak, kau harus pulang"
"Nara jangan seperti ini" ucap Seokjin berusaha memujuk.
"....Aku tidak akan pernah meninggalkanmu"
"....meskipun kau meninggalkan aku, aku akan berusaha untuk terus mengejarmu"
"Nara, siapa itu?" Tanya Chanhyung yang tiba tiba muncul
Nara langsung melepaskan tangannya dari pintu, dan berdiri diam mematung disana. Chanhyung segera berjalan kearah pintu untuk membukanya.
"Eoh? Seokjin-ssi?" Kaget Chanhyung.
Pria itu melirik Nara dan Seokjin bergantian, ia memastikan ada yang tidak beres diantara mereka.
"Nara, selesaikan masalahmu dengannya"
Nara terlihat tak terima. "Oppa!"
"Wae?! Kau ingin dia terus mengetuk pintu dan membuat keributan disini? Kau ingin tetangga melihatnya? Kau lupa kalau pacarmu ini seorang idol?" Tanya Chanhyung bertubi tubi, berhasil membuat Nara skakmat.
"Nara, ayo ikut aku" ucap Seokjin pelan.
Chanhyung menatap Nara, menunggu jawaban iya dari gadis itu, namun nyatanya Nara tetap keras kepala, ia memilih untuk menggelengkan kepalanya.
Chanhyung memperhatikan keduanya, entah apa lagi masalah yang dihadapi mereka yang jelas Chanhyung tau ini pasti disebabkan oleh adiknya. Melihat bagaimana kesungguhan Seokjin selama ini menutup kemungkinan untuk pria itu memulai konflik.
Jadi sudah dipastikan itu Nara. Pasti!
"Baiklah, biar aku yang pergi" Chanhyung segera kembali kekamarnya, mengambil jas dan tas kerjanya untuk bersiap siap.
"Oppa" Nara menahan Tangan Chanhyung, gadis itu tau jika Chanhyung pergi maka ia harus berhadapan dengan Seokjin.
Nara tidak ingin itu, ia hanya ingin berpisah yang baginya adalah pilihan terbaik.
"Ini memang sudah jam kerja Nara, aku berangkat dulu"
Setelah Chanhyung menutup pintu saat ia hendak pergi bekerja, Keadaannya menjadi hening, Nara dan Seokjin sama sama terdiam, Nara menatap ke lantai sedangkan Seokjin menatap Nara.
".... ini bukan yang pertama kalinya kan?" Ucap Seokjin dengan suara parau.
".... Dulu busan, setelah itu resaign dari pekerjaan, dan sekarang London, nanti kemana lagi kau akan meninggalkanku?"
Pria itu memajukan tubuhnya beberapa langkah. Ia menyentuh dagu Nara dan menariknya agar gadis itu menatapnya. "Apa meninggalkanku adalah hobimu?
Nara masih terdiam, ia memilih untuk menurunkan tatapannya, pertanyaan itu kelewat menohok, membuat hatinya terasa sangat perih sekarang. Memang se-tega itu Nara selama ini, selalu memilih jalan untuk pergi dan mengakhiri semuanya, padahal ia tau bahwa itu adalah keputusan yang sulit.
Seokjin meraih bahu Nara, memegangnya erat dengan kedua tangannya. "Nara, lihat aku!... Aku mencintaimu Nara, sungguh, beribu kali aku katakan, apapun yang terjadi cintaku tidak akan pernah berubah, aku menerima apapun kondisimu, termasuk kehamilanmu"
Nara sedikit syok, ia tak pernah menyangka Seokjin akan sejauh ini dalam mencintainya, sulit untuk menemukan yang seperti ini didunia, Nara merasa beruntung, tapi juga tertekan diwaktu yang sama. Tak sepantasnya orang baik mendapatkan keburukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sky ✔
Fanfiction-MATURE⚠️ (completed) Apakah penggemar yang menjadi staff diagensi idolanya itu termasuk kenekatan? Atau malah keberuntungan? Gadis bernama Shin Nara akan menjawabnya. Nara tak hanya menyukai idolanya sebagai fans, perasaannya lebih dari itu, ia san...