Seminggu berlalu, kabar mengejutkan datang dari agensi Yerin yang merilis sebuah berita bahwa , aktris Han Hyerin resmi hengkang JTP entertainment dan memutuskan kontraknya, bagi Seokjin, Bangtan maupun Big Entertainment itu tidak mengejutkan, hanya bagi Nara saja.
Nara mengemaskan barangnya, tidak banyak yang ia bawa, hanya sepasang pakaian ganti dan kawan kawan. Ia memakai totebag untuk membawa pakaiannya itu agar lebih mudah dijinjing nanti. Seokjin mengajaknya untuk menginap diapartemen pribadinya, Seokjin bilang anggap saja ini kencan. Baiklah.
kencan para idol terkadang terkesan seperti pencuri,sembunyi sembunyi.
Nara meminta izin pada orangtuanya dengan mengatakan bahwa ia pergi bersama teman temannya untuk piknik. Ibunya sempat tidak percaya dan mengatakan “memangnya kau punya teman?” untung saja Chanhyung ikut membujuk ibunya, jika tidak Nara tidak akan diizinkan menginap.
Seokjin membunyikan klaksonnya saat tiba dirumah Nara, dengan cepat Nara pun keluar, beruntung ibu dan ayahnya masih ditoko kue sehingga ia tidak perlu curiga kenapa Nara dijemput dengan mobil mewah.
“bersenang senanglah” ucap Chanhyung
“nee, gomawoyeo oppa, aku pergi dulu”
“jangan kelewat batas, aku masih belum ingin punya ponakan” ucap Chanhyung datar sambil memainkan ponselnya diatas sofa.
Nara tercekat, kenapa semua orang disekitarnya jadi mesum begini? Padahal mereka hanya pergi berkencan dan menginap sehari. Tanpa menjawab ucapan Chanhyung, Nara langsung berlari keluar rumah dan segera masuk kedalam mobil dengan nafas yang tersengal sengal.
Seokjin menoleh kearah Nara dan menatapnya bingung. “gwaenchanhayeo?”
“n-ne nan gwaenchanha” jawab Nara
Sesampainya diapartemen, Seokjin langsung membuka kulkasnya, mengeluarkan beberapa bahan masakan untuk diolah, Nara ingin sekali membantu tapi ia tidak begitu lihai didapur, jadi ia hanya mengelap beberapa piring dan mangkuk saja, sesekali Seokjin melirik Nara kemudian tersenyum, gadis itu terlihat sangat lucu jika sedang mengerjakan sesuatu, wajahnya tak terlihat seperti usia 22 tahun, melainkan masih terlihat seperti remaja SMA.
"Sehabis makan kau mau menonton film?" Tanya Seokjin sambil memotong bawang bombay
"Tentu saja, apapun itu" ucap Nara sambil tersenyum.
45 menit setelah menyiapkan masakan itu, akhirnya Seokjin menghidangkannya dimeja makan, Nara hanya disuruh duduk tanpa boleh menyentuh apapun selain peralatan makannya sendiri.
Nara mulai terharu dan terbawa suasana, ia kembali teringat pada khayalan fangirlnya dulu, dimana setelah menikah dengan Seokjin, Seokjin akan memasakkannya makanan lezat karena pria itu jago memasak.
Hari ini khayalan belaka itu jadi kenyataan, bahkan sudah terjadi sebelum menikah, Nara meneteskan airmatanya tepat saat Seokjin duduk dihadapannya.
Seokjin terkejut. "Nara-ah, kau kenapa?"
Semakin ditanya, Nara semakin terisak. Ingat saat Seokjin pertama kali mengutarakan perasaannya pada Nara? Gadis itu juga menangis bukan? Cengeng Sudah menjadi karakter Nara.
Tak jauh berbeda dengan Seokjin sebenarnya.
Seokjin berdiri dari kursinya segera menghampiri Nara, berlutut sambil memegang tangan gadis itu dan menggenggamnya.
"Waeyo Chagiya?" Tanya Seokjin yang mulai panik.
Nara hanya menggelengkan kepalanya.
"Chagi" lirih Seokjin khawatir
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sky ✔
Fiksi Penggemar-MATURE⚠️ (completed) Apakah penggemar yang menjadi staff diagensi idolanya itu termasuk kenekatan? Atau malah keberuntungan? Gadis bernama Shin Nara akan menjawabnya. Nara tak hanya menyukai idolanya sebagai fans, perasaannya lebih dari itu, ia san...