(18)

3.4K 429 46
                                    

"Wah gila sih capek banget gue"

"Auto letoy tulang gue"

"Guys gue istirahat dulu ya.."

"Oke, Tapi inget jangan ngelamun dikamar!"

"Gak usah inget-inget lagi bang iqbaal loe itu!"

"Bener dia mau menikah sama kak Gladis"

"Loe bego banget si puy malah diingetin lagi segala!"

"Ya kan gue cuma ingetin doang"

"Udah sana (Namakamu) loe istirahat aja.."

"Oke kalian juga ya"

"Siap!"

Gue menarik semua koper menuju kamar gue yang akan ditempati selama di London dan Ah Ya! Gue kuliah di london bersama kedua sahabat gue akhirnya Salsha memutuskan kuliah di London bersama gue begitu dengan Steffi yang tiba-tiba ikut dengan kita berdua tapi no problem gue gak sendirian.

Dan masalah dengan Bang Iqbaal gue udah cerita sama Salsha dan Steffi dan mereka marah-marah denger gue cerita sambil nangis bahkan ketika gue bilang ke ayah jika gue kuliah diluar negeri ayah langsung menyetujui dan mengurus semua keperluan gue dan cuma dua hari kita bertiga berangkat menuju London tanpa berpamitan ke lainnya.

Kita beli apartemen ini karena orang tua Salsha yang menginginkan agar anaknya nyaman dengan tempat tinggalnya dan apartemen ini cukup luas dengan 4 kamar dan dua kamar mandi, dapur, ruang tamu tapi tidak bertingkat.

Sebelum gue tidur gue mau merapikan semua barang-barang biar nanti enak. Gue buka koper yang berisikan baju-baju gue dan gue cukup bawa koper banyak begitu dengan Salsha dan Steffi.

Koper satu dan dua yaitu berisikan semua baju-baju dan celana celana gue dan koper satunya ada sepatu gue dan koper kecil berisikan perintilan gue dan tas gendong udah itu aja.

Gue bongkar deh satu persatu dan menata dengan rapi karena sekarang gue sendirian dan gak ada yang merapikan semua barang-barang gue karena gue anak yang kurang rapi sekali pake langsung lempar! Dan disini gue harus mencoba mandiri dan membuka lembaran baru untuk menjadi diri gue yang lebih dewasa dan gak manja. Gue, Salsha dan Steffi akan kuliah di UCL a.k.a University College London fakultas Ekonomi

dua tahun kemudian...

"Hei Selena berhenti mengacaukan dapur kau sungguh tidak berbakat untuk menjadi koki bodoh semua masakanmu tidak enak!!" hina Salsha

Gue ketawa melihat Selena teman baru kita yang tinggal bersama kita bertiga yang tengah dimarahin oleh Salsha perihal dapur karena Selena selalu berkata jika dia berbakat menjadi koki tapi nasib nya dia masuk di fakultas ekonomi kayak kita Selena tuh 11-11 sama Steffi sama-sama bobrok!

Gadis keturunan Jerman itu hanya menatap sengit kearah Salsha.

"Hei bitch! Bahkan kau tidak pernah mencoba masakanku mengapa kau bilang tidak enak huh! Bahkan (Namakamu) tidak pernah berkata seperti itu! Benar kan (Namakamu)?"

"Tentu saja Selena makanan mu itu selalu enak dan lezat" puji gue

Setiap kali Selena memasak dia akan memberikan makanan nya pada gue dan juga makanan Selena pun tidak terlalu buruk di lidah cuma cukup aneh saja dan tidak berlaku di lidah Salsha.

"Dih gue yakin (Namakamu) selalu muntah tiap kali dia makan masakan loe bule kampret!" ucap Salsha menggunakan bahasa indonesia

"Huh? What do you say?"tanya Selena tidak mengerti

"What do you say! What do you say! What do you mean justin bieber!!"

"Hahahahahah...."

Anjirrr gue ngakak parah dengan kelakuan mereka berdua dan selalu aja bikin perut gue sakit cuma ketawa.

"Selena sebaiknya kau pergi tidur saja ini sudah larut malam"suruh gue

"Oh my gooddd!!! Kau memang teman terbaik ku (Namakamu)" ucap Selena sambil meluk gue lalu melirik sinis kearah Salsha dan gue balas pelukannya.

"Selena kau lihat Steffi tidak dikampus?" tanya Salsha dan gue baru inget jika dikampus tadi kita bertiga berpisah

"Steffi mengatakan padaku jika dia akan kencan bersama Dav" Dav itu pacar Steffi bukan pacar pertama nya tapi udah ketiga nya selama dua bulan di London dan dia cukup sering gonta-ganti pasangan diantara kita berdua.

Salsha punya pacar juga dia bernama Jay lalu cuma gue dan Selena yang jomblo bukannya gue belum move on dari bang Iqbaal tapi semakin gue dewasa semakin malas untuk berpacaran dan entah kenapa gue kepikiran nikah muda mungkin setelah gue selesai kuliah kalau ada yang mau sama gue buat nikah ayo dah :v

"Kak Gladis udah lama nikah tapi belum hamil juga"ucap Salsha tiba-tiba

"ya mungkin belum dikasih sama allah" jawab gue dan bang Iqbaal udah nikah sama kak Gladis dan tentu saja gue gak hadir ke acara pernikahannya gue bilang pura-pura sibuk padahal dikamar nangis-nangis eh gak deng gue emang sibuk belanja sama ketiga bodyguard gue mungkin pernikahan bang Iqbaal udah terjalin dua tahun bodo amat dah gue gak peduli.

"Iqqi wife?" tanya Selena

Selena udah tahu semua tentang gue,Salsha dan Steffi dan Iqqi adalah panggilan untuk Selena karena dia tidak bisa mengucapkan kata Iqbaal

"Yes" jawab gue

"What happen?"

"tidak ada apa-apa"

"Kau harus tidur bitch!" maki Salsha

Selena menatap tajam Salsha sambil berdiri "You Bitch!!" ucap Selena seraya menunjukkan jari tengahnya itu dan berlalu pergi menuju kamarnya.

"Selalu deh loe bikin Selena naik darah mulu" cibir gue

"Kesel gue liat nya setiap kali liat dapur pasti mau masak mulu kayak masakannya enak aja!"

"Ya kan gak setiap hari Sals"

"Bodo amat dah"

"Ya udah deh gue tidur dulu capek seharian dengerin loe ngomelin Selena mulu" ucap gue beranjak dari sofa

"Sahabat kurang ajar!

"Bersambung.."

Gue percepat masa kuliah nya ya karena gue gatau mau ngapain di masa kuliah nya

[3] Bang,Nikah Yuk! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang