(16)

3.2K 431 73
                                    

Sesudah bulan puasa ya! Gue cepetin hehehe

Tepat pada hari ini gue bersiap-siap untuk ke bandung karena seperti apa yang dikatakan bang Iqbaal jika akan berlibur ke puncak tapi sebelum itu kita ke bandung dulu ke rumah Mba uti nya bang Iqbaal.

Gue berangkat agak siang bareng sama bang Bian karena kita berdua ada urusan masing-masing alhasil bang Iqbaal berangkat sendiri pagi tadi dan ayah gak jadi ikut karena ada rapat penting di kantornya lalu Kak Gladis pun gue gatau kemana dia.

Walaupun agak sedih karena beberapa hari yang lalu tapi ya udah lah ya lupain aja dulu walaupun masih ada rasa gak mau ketemu bang Iqbaal tapi jalanin aja udah!

Walaupun agak sedih karena beberapa hari yang lalu tapi ya udah lah ya lupain aja dulu walaupun masih ada rasa gak mau ketemu bang Iqbaal tapi jalanin aja udah!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"(Namakamu) buruaannnn!!!!"

Gue menghela nafas lalu kemudian gue keluar dengan menyeret koper kecil yang berisikan baju-baju gue buat nanti selama di bandung sama di puncak setelah itu gue kunci pintunya dan berjalan menuju bang Bian yang udah berada di depan gerbang sama mobilnya.

"Wihh tumben loe keren bang"

"Dih udah dari dulu ya gue keren loe aja yang matanya katarak!"

"Gue sumpahin loe jomblo seumur hidup!"

"Dih baperan sekarang!"

"Bodo amat dah!" Bang Bian ketawa gemes liat gue kesel sama dia

"Udah ah jelek kalau loe ngambek kek gitu mending kita berdua foto bareng"

"Baru tahu kalau abang jadi pens gue sejak kapan bang?" biasa orang cantik selalu dimintain foto

"Sejak nyamuk beranak!"

"Sabar gak boleh ngatain!"

"Udah buruan napa sih!" ucap Bang Bian sambil ngeluarin ponselnya dan gue dengan cantik nya tersenyum manis.

Dan satu foto pun terabadikan "coba liat gue" gue ngambil ponselnya dan lihat hasil foto gambarnya

Dan satu foto pun terabadikan "coba liat gue" gue ngambil ponselnya dan lihat hasil foto gambarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue cantik masa"

"Ayo buruan nanti macet lagi" bang Bian narik tangan gue buat masuk ke dalam mobilnya dan setelah itu dia masukin koper gue juga dan kita berdua jalan menuju ke bandung.

dimobil gue sama bang Bian berkaroke seperti orang gila karena daripada ngamuk-ngamuk karena macet daritadi gak jalan-jalan lalu setelah satu jam macet pada akhirnya kita nyampe juga di bandung dan ada beberapa mobil yang memang ada beberapa sanak saudara bang Iqbaal juga di dalam.

"Udah masuk sana ke dalam mereka pada lagi nungguin loe biar gue bawa kopernya nanti ke dalam" ucap bang Bian

"Thank you my bodyguard!" gue cubit kedua pipi bang Bian setelah itu gue keluar dari mobilnya dan berlari kecil untuk masuk ke dalam rumah itu.

Btw, gue akrab banget sama keluarga besar bunda Rike sama ayah dan pasti selalu diajak ke bandung kalau ada acara.

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam--ehh ada (Namakamu) disini"jawab tante Fifi

"Hai tante apa kabar" gue menghampiri tante Fifi kemudian gue peluk tante Fifi terus cipika-cipiki

"Baik, (Namakamu) apa kabar juga? Sok sibuk ih gak pernah main ke bandung"

Gue tertawa kecil "Yang lain pada kemana tante?.." tanya gue

"Bunda Rike nya ada di dapur lagi buat kue buat nanti cemilan yang lain pada keluar beli makanan"

"Oh gitu"

"Duduk sini tante mau buatin kamu minuman dulu" suruh tante Fifi

"Gak usah repot-repot ih tante kayak siapa aja tamu nya"

"Ya kan kamu juga tamu (Namakamu) tunggu bentar ya" Tante Fifi pergi dan gue sendirian duduk disofa panjang

"Loh (Namakamu) sejak kapan dateng nya?" eh ada si bunda mertua lalu  gue salim dan bunda Rike duduk disamping gue.

"Barusan aja sama bang Bian"

"Sekarang mana abang nya?"

"Gatau bun"

"Kamu dicariin mulu sama mbah uti kangen sama kamu katanya"

"Biasa orang cantik mah pasti ngangenin Bun"

"Iya kamu mah emang cantik"

"(Namakamu)?"

"Mbah uti?" gue bangkit dari duduk menghampiri Mbah uti yang lagi dibantu berjalan sama Tante Fifi

"Uhhh anak mbah yang satu ini gak pernah main ke bandung ya"

Gue terkekeh "Biasa mbah (Namakamu) sibuk"

"Sibuk apaan kalau di rumah cuma main sama anak-anak bunda"sahut bunda Rike dam gue cuma tertawa

"Ayo duduk dulu mbah" dan gue bantu mbah uti untuk duduk disofa

"Iqbaal pergi kemana sama calon nya?"tanya mbah Uti dan gue mengernyitkan dahi

"Iqbaal sama calon nya lagi keluar bu"jawab tante Fifi.

Bang Iqbaal bawa calonnya kesini juga?! Gue menoleh kesamping menatap bunda Rike yang juga menatap gue sambil ngelus pundak gue Bunda Rike tahu kalau gue emang dari dulu suka sama bang Iqbaal entah maksud apa bunda Rike ngelus pundak gue mungkin dia mencoba menenangkan gue yang mulai duduk tidak karuan.

"Oh bang Iqbaal bawa calonnya kesini mbah?" tanya gue biar gue gak penasaran sama calon nya bang Iqbaal

"Iya, kamu gatau (Namakamu) kalau Iqbaal bawa calonnya?"

"Enggak (Namakamu) gatau mbah"

"Loh emangnya Gladis gak bilang ke kamu kalau dia mau kesini padahal tadi katanya dia udah pamitan sama ayah kamu deh (Namakamu)"ujar tante Fifi

Gladis? Dan satu fakta yang gue temuin adalah sudah pasti calon istrinya bang Iqbaal adalah kak Gladis!! Tapi sejak kapan mereka dekat padahal mereka gak terlalu dekat banget deh!

"Bersambung.."

[3] Bang,Nikah Yuk! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang