(19)

3.2K 406 17
                                        

4 tahun kemudian...

"Astaga, apa kalian tidak bisa tetap tinggal bersamaku lagi huh! Sungguh aku tidak ingin berpisah dengan kalian bertiga hiks..hiks..." Gue terkekeh geli ketika Selena menangis di pelukan kita bertiga.

"Tetap tidak bisa Selena kita harus pulang tapi kita janji jika kita selalu menghubungi mu" ucap Salsha mencoba menenangkan Selena

"Benarkah?! Aku sungguh menyayangi kalian bertiga kalian sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri" Selena tidak memiliki orang tua

"Jika kau tidak ingin berpisah maka sebaiknya kau harus dengan kita" ucap Steffi

"Kuingin tapi James tidak akan mengijinkan ku"

"Selena ikutin perkataan James karena dia sudah menjadi suami mu.."

Selena sudah menjadi seorang Istri dari seorang chef di sebuah restoran lalu juga Salsha dan Steffi mereka sudah Bertunangan hanya tinggal gue aja yang belum menemukan jodoh.

"Tapi---"

"Astaga sayang jika kau merindukan mereka kau bisa ke Indonesia"ucap James

"Dengarkan! Kau bisa datang ke rumah kami! Pintu ku terbuka lebar untukmu jadi kau bisa datang kapan saja.."ucap gue

Selena melepaskan pelukannya seraya menghapus airmata nya "Tapi kalian harus berjanji jika kalian menikah kalian pasti mengundangku bukan"

Gue terkekeh "Tentu saja Selena"

"Sudah cukup sayang janga menangis lagi sebentar lagi mereka akan landing.."ucap James memeluk bahu Selena

"Dan ingat James jika kau menyakiti Selena aku akan segera menemui mu untuk membunuh mu!" ucap Steffi tajam

"Dan aku juga!" ucap Salsha

"James, karena kau sekarang tanggung jawab nya aku tidak ingin dia menelfon jika kau selingkuh atau apapun itu aku ingin dia bahagia denganmu dan jagalah dia untuk kita karena kita tidak lagi menjaganya.."

James mengangguk seraya menunjukkan jempolnya.

"Dan untukmu Selena jadilah perempuan yang dewasa karena kau sudah menikah dan kuharap ku mendengar kabar baik darimu ku ingin sebuah keponakan!"

Selena mengangguk kan kepalanya ketika gue memberikan dia nasehat "Baiklah dan kau harus melupakan Iqqi pasti banyak pria yang menyukaimu"

"Baiklah kita pulang jaga baik-baik dirimu Selena" dan sekali lagi kita berempat berpelukan sebelum berpisah.

Pasti kalian bingung kan karena kita udah ada di bandara karena kita akan pulang ke Indonesia setelah kemarin lusa wisuda kelulusan kita dan kita sudah mendapat gelar ekonomi dan saatnya kita kembali.

Kita bertiga masuk ke dalam pesawat lalu gue ingin tidur sebentar dan entah kenapa gue masih belum siap jika ketemu sama bang Iqbaal dan gue juga tahu jika bang Iqbaal sudah memiliki rumah yang ia tempati dengan kak Gladis bukan nya gue dendam sama kak Gladis tapi gue belum menerimanya jika dia sudah menjadi istri sah bang Iqbaal bahkan gak jarang setiap malam gue sering merindukan sosok Bang Iqbaal.

Tak lama kemudian pesawat pun mendarat dengan selamat di indonesia selagi kita mengambil koper kita udah dijemput sama supir kita masing-masing.

"Ya udah gue pulang ya"

"Bye!"

"Bye sampai jumpa" gue bantu kang Emil memasuki koper gue ke dalam bagasi mobil lalu menutup nya kembali dan kita pulang menuju rumah

"Gimana neng di london enak gak?" tanya kang Emil

"Wahhh enak banget mang cuaca tuh dingin banget kapan-kapan deh kalau  (Namakamu) udah ngumpulin duit kita jalan-jalan ke luar negeri".

"Bener atuh neng"

"Bener atuh kang gimana keadaan ayah dirumah ayah gak kenapa-kenapa kan selama dirumah sendirian?.."Tanya gue

"Alhamdulillah neng bapak baik-baik aja kadang mbak Gladis kerumah kalau den Iqbaal lagi keluar kota"

"Oh jadi kak Gladis sering kerumah?" tanya gue lagi

"Sering atuh"

Tanpa gue sadari ternyata kita udah nyampe dirumah kang Emil membuka pintu bagasi dan mengeluarkan koper-koper.

"Neng (Namakamu) udah nyampe?" Bi Imah ternyata nunggu gue pulang dia menghampiri gue lalu langsung meluk gue dan gue dengan senang meluk bi Imah

"Bi imah apa kabar? selama (Namakamu) di london kadang suka kangen sama masakan bi Imah" gue merenggangkan pelukannya

"karena neng (Namakamu) udah ada disini nanti bibi masakin kesukaan neng (Namakamu)"

"Udah bi bawa masuk ke dalam neng (Namakamu) pasti capek"

"Aduh sampe lupa bibi mah, ayo neng masuk ke dalam"

"Jam segini Ayah belum pulang?"

"Bapak mah sering lembur neng"

"Ck awas aja kalau (Namakamu) tahu!" Gue masuk ke dalam rumah dan bi Imah nyiapin susu hangat buat gue dan gue membuka knop pintu kamar gue.

Cekleks..

Hmm, kamar gue tidak berubah sama sekali masih seperti dulu lalu gue berjalan menuju balkon gue  menyibakkan tirai nya, sepi dan gelap dikedua kamar tentu saja kamar bang Bian Dan bang Iqbaal.

Astaga (Namakamu) kenapa masih mikirin itu sih mana bisa move on kalau loe belum bisa berdamai dengan masa lalu loe sendiri coba!

"Neng ini susu nya dibawah udah bapak"

"Ayah udah pulang bi"

"Hai kesayangan ayah apa kabar"

Sontak gue kaget "Ayahhhhhh!!!" gue langsung meluk tubuh tegak ayah dan ayah langsung muter-muterin badan gue hanya sebentar.

"adek kangen banget ih sama ayah!"

"Ayah apa lagi gimana tadi perjalanan nya?"

"Alhamdulillah lancar gak ada kendala"

"Adek udah besar"

"Iya dong adek udah besar udah jadi dewasa dan udah siap buat nikah hehehe"

"Jangan nikah dulu dek ayah masih belum puas main sama kamu"

"Ayah gak mau lihat adek punya anak?"

"Ya pengen tapi jangan sekarang dek"

"Oke-oke adek tunda btw selama adek gak disini ayah susah buat makan gak bi?"tanya gue ke Bi imah yang masih aja di kamar gue

"Hmmm it---itu neng"

"Kan adek udah bilang jaga kesehatan ayah! Adek gak mau ayah kenapa-kenapa pokoknya sekarang perusahaan biar adek aja yang urusin ayah dirumah aja menikmati masa tua"

"Ayah masih kuat sayang"

"No! Gak ada kata penolakan!"

"Terserah adek aja ya udah sekarang adek istirahat aja"

"Oke, ayah juga istirahat ya lihat tuh kantung matanya ish...ish...ish!"

"Good night and welcome back to our home sweety!"

"Thank you dad" Ayah cium kening gue lalu dia pun pergi begitu dengan bi imah lalu gue pun bersiap-siap untuk istirahat biar besok seger

Good night semua nya!

"Bersambung..."

[3] Bang,Nikah Yuk! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang