(23)

4K 436 43
                                    

Gue sekarang lagi duduk manja diruang tamu nya bang Bian dan dia lagi diatas buat ganti baju nya dan ya rumah ini adalah rumah bang Bian sendiri bayangin coy rumah gede kek gini dia tinggal sendirian walaupun ada pembantu nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue sekarang lagi duduk manja diruang tamu nya bang Bian dan dia lagi diatas buat ganti baju nya dan ya rumah ini adalah rumah bang Bian sendiri bayangin coy rumah gede kek gini dia tinggal sendirian walaupun ada pembantu nya.

Rumah ini terdiri 4 kamar diatas ada kamar bang Bian dan satu kamar kosong tepat disamping kamar bang Bian dan itu terhubung sama kamarnya dan dibawah dua kamar tamu agak mewah sih rumahnya.

"Sayang.." gue menoleh kearah bang Bian yang baru aja turun dia sudah ganti pakaian ala rumah cuma kaos oblong putih sama celana pendek nya. Emang ya cowok tuh karismanya bertambah waktu pake kaos oblong :v

Bang Bian langsung tiduran dengan beralasan paha gue dan menatap gue "Kenapa kamu mau nikah sama abang?"

"Pertanyaan nya kok random banget sih bang?.."

"Ya tinggal jawab aja sayang.." dan sekarang dia menghadap kearah perut rata gue dan hidung nya mengenai perut gue gila geli banget gue nya!!!

Dan tangan gue yang gatal pun mengelus rambut milik bang Bian.

"Hmm gimana ya sebenarnya sih aku pengen nikah muda tapi belum berani bilang sama ayah.."

"Emang udah ada calon nya?.."

"Calon? Calon nya sih ada waktu itu dia pengen nikahin aku buru-buru tapi aku aja yang gak mau"

"Terus sekarang kok mau?.."

"Ya kan sekarang udah selesai kuliah nya bang jadi ya kalau sekarang ada jodohnya kenapa ditolak lagipula kan aku udah kenal banget sama abang.."

Bang Bian tak lagi menghadap kearah perut gue dia sedang menatap gue dan gue pun menatap nya kembali "Abang boleh tanya gak?.."

"Tanya aja"

"Tapi ini.. Menyangkut privasi kamu"

Gue mengernyit dahi sedikit mungkin bang Bian akan tanya tentang bang Iqbaal.

"Gimana sama Iqbaal?.." nah kan bener dugaan gue

"Emang nya kenapa sama bang Iqbaal?.."

"Ya.. Aku tanya perasaan kamu sama Iqbaal gimana"

"Dihati aku nama Bang Iqbaal masih ada dan takkan terganti oleh siapa pun tapi nama itu ada bagian nya sendiri begitu pun dengan abang mungkin sekarang ini.. Aku udah jatuh cinta sama abang.."

......

Sejak gue mengakui perasaan gue sama bang Bian dia jadi lebih menggoda gue dan bikin gue kesel banget.

"Bang aku laper"rengek gue yang tidur dipaha bang Bian sedangkan lelaki itu sedang asik sama handphone nya tentu aja dia lagi main game.

"Ya udah beli.."

"Ya ayo kita keluar"

"Gak! aku gak suka keluar dengan keadaan baju kamu yang kek gitu!" dia marah tapi matanya tetap di ponselnya

"Ya udah pesen apa gitu aku udah laper banget loh ini!"

"Ya pesen aja sayang"

"Tapi kan aku gak punya aplikasinya bang"

"Download dong"

Gue dicuekin "Kalau abang mementingkan game nya lebih baik aku pulang aja!" gue udah beranjak tapi dengan seenak jidat nya bang Bian menekan dahi gue.

"Iya-iya aku pesenin sekarang juga" ucap nya sambil ciumin dahi gue dan setelah itu dia pesenin gue makanan.

"Iya-iya aku pesenin sekarang juga" ucap nya sambil ciumin dahi gue dan setelah itu dia pesenin gue makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

......

Pagi ini adalah pagi yang mungkin tidak akan terlupakan bagi gue dan juga hari terindah dalam hidup gue dan pada pagi hari ini gue akan melepas masa lajang gue.

Gue yang telah selesai make up pun merasakan kegugupan yang hebat dan untung saja ketiga teman gue berada di dalam kamar gue, Selena, Salsha dan Steffi.

Ijab qobul, itulah situasi saat ini dengan perasaan yang gugup tapi kemudian menjadi lega karena dibawah terdengar suara yang lantang mengucapkan ijab qobul dengan benar dan saat ini aku sudah menjadi seorang istri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ijab qobul, itulah situasi saat ini dengan perasaan yang gugup tapi kemudian menjadi lega karena dibawah terdengar suara yang lantang mengucapkan ijab qobul dengan benar dan saat ini aku sudah menjadi seorang istri.

"Ayo kita ke bawah"suruh Kak Gladis

Gue mengangguk dan ada ketiga teman gue pun membantu gue buat berdiri dan mendampingi gue buat turun ke bawah.

pintu kamar terbuka dengan lebar dan saat itu lah gue keluar dengan langkah kecil gue menapaki anak tangga satu persatu lalu gue melihat pria dengan wajah tampan dan wajah gembira nya, suamiku Bian.

Dan gue berada di depan nya kita berdua duduk dan menanda tangani surat-surat setelah itu kita berdiri lagi gue mencium punggung tangan bang Bian setelah itu Bang Bian mencium kening gue dengan agak lama.
Setelah selesai entah kenapa atau hanya perasaan gue aja jika di akad gue hari ini gue tidak melihat keberadaan bang Iqbaal.

"Bersambung..."

Ide nya lagi lancar gaesssss

[3] Bang,Nikah Yuk! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang