Kita berlima akan pergi belanja di sebuah perbelanjaan untuk membeli kado Ari karena hari ini kedua abang nya sangat baik jadi terserah Ari untuk membeli apa saja, enak sekali bukan?
"Kita lihat store sepatu dulu" ucap bang Bian dan mereka hanya mengikuti nya lalu mereka sibuk memilih dan gue cuma duduk terdiam aja melihat mereka ribut
Kayaknya perubahan mood gue enggak stabil kayak gini nih misalnya tadi aja mood gue baik dan sekarang mood gue buruk.
"Kenapa?"tanya bang Bian menghampiri gue dan gue cuma menggeleng untuk menjawabnya
"Lagi gak mood hmm.." ucap bang Bian sambil mengelus rambut gue. Gue mengangguk dengan malas.
"Ya udah habis gini kita beli es krim sama cari toko cake" ucap bang Bian mengelus pipi gue dan gue cuma mengangguk aja.
Mereka semua beli kecuali gue lalu kemudian mereka membayarkan dan kita keluar lagi.
"Baal kita berpencar aja ya bini gue mau beli es krim"
"Lah kenapa gak barengan aja bang?"
"Tau, bareng lah mah kalau berpencar nanti Ari sama siapa dah.."
"Ya, loe sama Iqbaal, Ri. Bentar aja gue membalikin mood nya (Namakamu) dia lagi gak mood sekarang ini" gue cuma dia sambil memeluk pinggang bang Bian karena bang Bian rangkul bahu gue kan.
"Dih, alasan! Pasti teteh pengen tas mahal tuh" ucap Ari
"hish! Diem loe!" sungut gue kesal. Gue menatap bang Iqbaal dengan melas supaya berpencar.
Bang Iqbaal menghela nafas "Ya udah deh kita berpencar nanti kalau udah chat ketemuan dimana"
"Siap dah! Loe sama Iqbaal, Ri!"
"Hadehhhh..."
Kita semua berpencar dan gue sama bang Bian berkeliling mall yang besar ini.
"Yogurt apa es krim..?" tanya bang Bian sambil mencubit-cubit kecil pipi gue
"Es krim aja deh bang.."
"Ya udah kita ke Baskin Robbins dulu" kita berdua menuju ke sana dulu setelah sampai kita eh gue aja sih yang pesen dan bang Bian yang bayar hehehe..
Lalu kita berjalan lagi menuju sebuah restoran cake seketika mata gue berbinar-binar melihat semua cake disini ingin sekali memakan semua nya. Gue mengambil nampan nya dan mengambil beberapa cake seperti cheese cake yang beraneka macam dan bang Bian tidak memesan dia hanya membayar.
Nampan gue sudah penuh lalu duduk ditempat dimana Bang Bian sudah duduk dan gue duduk dihadapannya terlihat Bang Bian terkekeh melihat gue seneng.
"Astaga dikasih begini aja bini gue udah bahagia banget"
"Iyalah, sering-sering bahagia-in bini bang"
"Dikasih apa kalau bahagiain bini?"
"Ya, gak dikasih apa-apa.."
"Dih, curang banget!"
"Hehehe"
"Gih makan"
"Abang?.."
"Kan disuapin sama kamu.." Gue dengan lahap nya memakan semua cake serta sesekali menyuapi bang Bian dan mengobrol banyak sekali.
"Udah kenyang kan?.." tanya Bang Bian kala gue udah selesai makan
"Belum.." jawab gue menggeleng
"Astaga perut kamu terbuat dari apa coba"
"Hehehe, bang mau bahagiain bini nya lagi gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Bang,Nikah Yuk! (Completed)
FanfictionSini mampir siapa tau doi peka. Oke, piks gak berfaedah banget