(32)

3.4K 384 11
                                    

2 bulan lamanya..

"Abang gak mau ke dokter! Gak mau makan juga! Lihat tuh badan abang udah kurus!" ucap gue pada bang Bian yang sekarang terbaring sakit udah 3 hari dia sakit.

"Jangan marah-marah sayang.." ucap dia lemah

"Aku gak marah abang cuma biar cepat sembuh ke dokter mau ya.."

Penyebab nya sih gue gatau tiba-tiba dia muntah setelah dia pulang dari acara makan bersama dengan teman-teman nya dan gue takut dia alergi makanan tapi kata bang Bian dia gak punya alergi apapun jadinya gue kebingungan setiap dia mau berdiri pasti dia muntah diajak ke dokter dia gak mau kan w pusing coy!

"Telfon bunda aja ya" bujuk gue seraya mengelus kening nya

"Gak mau"ucap bang Bian lemas

Gue menghela nafas lalu gue pun berdiri buat ngambil handphone lalu gue telfon aja bunda buat kesini gue udah bingung harus gimana lagi anaknya keras kepala.

Dan syukurnya telfon bunda tersambung jadi gak lama bunda mau kesini sama dokter yang sudah kenal baik sama keluarga bunda.

Gue taruh hape nya dan melihat bang Bian yang tertidur lelap dia sakit cuma tiga hari tapi badannya udah kurus dan selama tiga hari gue selalu menyuapi bang Bian bubur atau gak buah biar perutnya gak kosong.

"Huek!" dia muntah lagi dan dengan segera gue menutup mulut nya biar gak langsung ke lantai lalu membawa Bang Bian masuk ke dalam kamar mandi dan memuntahkan nya di wastafel gue dengan telaten memijat tengkuk nya.

"Udah?" tanya gue dan bang Bian mengangguk lalu gue pun membersihkan mulutnya setelah itu memapah bang Bian menuju kasur.

Dia tiduran lagi dan gue mengambil minyak kayu putih gue olesin aja ke perutnya sama leher biar hangat setelah itu bang Bian memejamkan matanya yang sayu itu.

Kasian sekali melihat kesayangan gue jadi sakit begini gak tega gue.

Cekleks..

Mata gue menatap pintu kamar yang terbuka dan ternyata bunda, dokter dan juga ada Ari. Gue yang agak kaget pun berdiri menghampiri bunda lalu menyalami nya.

"Tadi dipencet bel nya kok gak ada yang jawab?" tanya bunda

"Oh mungkin aku lagi di toilet bun barusan aja bang Bian muntah lagi terus mbok Tiem lagi cuti.."

"Sakit apa emangnya?.."tanya bunda lagi seraya menghampiri bang Bian dan duduk di pinggiran kasur.

"Gak tau juga tiba-tiba dia muntah setelah dia pulang dari acara reuni nya dan seterusnya bang Bian muntah selama tiga hari Bun disuruh ke dokter gak mau kalau berdiri dia mau muntah katanya" jawab gue

"Nak laras coba periksa.."suruh bunda

"Iya bun.." dokter nya masih muda dan mungkin dia akrab sama bunda juga setelah itu dia memeriksa badan bang Bian lalu mengeluarkan beberapa alat nya. Gue sama Ari cuma lihat aja sambil berdiri.

"Kamu hamil gak?" tanya si dokter itu secara tiba-tiba

Gue tercengang "Eng-enggak"

"Emangnya kenapa nak laras?" tanya Bunda

"Aku periksa semuanya gak ada yang bermasalah bun sama Bian jadi nya aku agak bingung tadi.."

Bunda melihat kearah gue "Kamu telat datang bulan nya (Namakamu)?"

Gue coba mengingat datang bulan gue "Ah, iya (Namakamu) telat bulan lalu"

"Emangnya kapan tanggal datang bulan kamu biasanya?"

"Gak tentu juga sih Kak biasanya minggu 2-3-4"

"Jadi bulan kemarin belum datang bulan?.."

"Belum"

"Coba aku periksa dulu" ucapnya lalu gue dengan ragu berjalan kesamping tempat tidur dan berbaring.

"Ari bisa keluar dulu gak?"tanya Kak Laras

"Oh iya" Ari pun keluar sambil menutup pintu lalu kak Laras membuka baju gue hingga perut gue terlihat lalu dia dengan serius meriksa gue.

Gue agak deg-degan dan melirik bunda Rike yang juga gugup. Kak Laras menutup baju gue dengan wajah yang sulit ditebak.

"Bagaimana nak Laras? Apa menantu bunda hamil?"

"Alhamdulillah, menantu bunda hamil.." ucap kak Laras

Gue syok!

Bunda juga!

"Ja--jadi"

"Selamat ya kamu hamil udah satu bulan dan bisa jadi Bian sakit karena kamu tengah hamil.."

"Berarti biasanya ibu yang muntah-muntah tapi ini bapak nya yang mengalami nya?.." tanya gue dan dibalas anggukan kak Laras

"Jadi nanti aku kasih obat pereda buat muntah nya itu"

"Selebihnya kamu bisa konsultasi sama aku karena aku juga dokter kehamilan"Ucap Kak Laras

"Terimakasih ya sayang"ucap bunda menghampiri gue dan langsung memeluk gue

"Bersambung.."

[3] Bang,Nikah Yuk! (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang