Part 20

966 55 6
                                    

TYPO BERTEBARAN!


__________________

Masion Grady

Aldenn bersama keluarganya sedang sarapan pagi. Di meja makan sudah lengkap anggota keluarganya. Papanya Aldenn subuh tadi sudah pulang dari luar kota. Di meja makan sangat hening tidak ada yang berbicara yang terdengar hanyalah dentingan sendok dan garpu. Aldenn yang merasa tidak enak dengan suasana ini. Ia langsung angkat bicara.

"Dek, nanti abang bawa kakak cantik ke masion kita untuk teman main kamu," ucap Aldenn kepada adeknya  yang sedang makan.

"Siapa yang kamu bawa ke masion ini Aldenn?" tanya mommy Aldenn.

"Itu mom calon pacar Aldenn," jawab Aldenn santai.

"Pasti Netta kan?" tebak papa Aldenn.

"Kok papa tahu sih kan Aldenn nggak ngasih tahu?" tanya Aldenn balik.

"Tahu dong, emangnya Netta mau sama kamu. Kamu anggap dia calon pacar tapi dianya nggak hahaha," ucap papa Aldenn sambil tertawa.

"Papa ini malah ngeledek anaknya bukan mendukung anaknya," ucap mommy Aldenn membela Aldenn.

"Tuh dengar pa, bantuin Aldenn kek bukannya ngeledek Aldenn," cibir Aldenn.

"Ya dah yang anak mommy susah buat ajak canda," jawab papa Aldenn.

"Pa, Mom, bang, kalian lagi bahas apa?" tanya adek Aldenn kepada mereka dengan muka polosnya.

"Ih... kamu polos banget sih dek. Itu abang mau bawa kakak cantik untuk teman kamu. kamu mau nggak dek?" tanya Aldenn.

"Iya aku mau bang Aku juga bosen main boneka mulu. Terus mommy selalu keluar rumah mulu abang juga keluar rumah mulu," rengek adeknya Aldenn.

"Iya maafin abang dong yang sering keluar nggak main sama kamu," ucap Aldenn sambil mengelus kepala Adeknya.

"Iya aku maafin abang... tapi kakak cantiknya di bawa kesini cepat ya," ucap Adeknya Aldenn.

"Iya dek, Pa, Mom, Aldenn mau pergi dulu mau jemput Netta. See you Mom, Pa." ucap Aldenn berlalu keluar masion.


____________

Masion Colliventyn

Aldenn sudah berada di dalam Masion Colliventyn atau lebih tepatnya di ruang tamu untuk menunggu Netta. Saat Aldenn sedang menunggu, pintu lift terbuka terlihatlah Netta menggunakan baju kaos berwarna putih dan levis. Netta pun menghampiri Aldenn yang sedang duduk di sofa.

"Udah siap?" tanya Aldenn.

"Udah," jawab Netta datar.

"Papa kamu mana? gue mau minta izin," tanya Aldenn kepada Netta sedari tadi dia tidak melihat papa Netta.

"Papa gue tidur," jawab Netta singkat.

"Yah... padahal aku mau minta restu untuk menikahin anaknya," ucapan Aldenn membuat Netta mencubit tangan Aldenn.

"Lo mikir baik-baik kalo ngomong jangan asal ceplas-ceplos," jawab Netta yang menahan rona di pipinya.

"Sakit Nett... bilang aja lo bullshing gue bilang gitu," goda Aldenn kepada Netta alhasil pipi Netta menjadi kepiting rebus. Netta yang merasakan pipinya panas langsung menutup mukanya.

"Nggak usah di tutup pipinya gue juga udah lihat kok, Ayo kita pergi!" ucap Aldenn dan langsung menggandeng tangan Netta. Netta yang tidak nyaman di gandeng pun langsung Ia melepaskan genggaman itu.

DETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang