Perhatian!
Typo bertebaran hehehe
Selamat membaca:)°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
"KAMU NGEJAWAB AJA UCA-" ucapan Bu Indi terpotong karena ketukan pintu. Pintu terbuka terlihatlah wanita paruh baya masuk ke dalam ruang Bk. Wanita itu adalah Mamanya Siska. Mamanya siska langsung duduk di kursi Siska. Sedangkan Siska langsung berdiri mempersilahkan Mamanya duduk.
"Anak saya bikin masalah apa?" tanya Mama Siska tanpa menyapa terlebih dulu.
"Ini bu, tadi Siska dan Netta bertengkar di kantin dan membuat suasana kantin sekolah kacau," jelas Bu indi. Mama Siska langsung menoleh ke arah sampingnya tempat Netta duduk sedari tadi.
"Kamu apain anak saya?" tanya mama Siska.
"Gue nggak apa-apain anak lo. Najis gue nyentuh anak lo," jawab Netta tanpa tata krama lagi. Modelan seperti Siska dan mamanya untuk apa pakai tata krama? Lihat saja tadi, mamanya Siska masuk tanpa memberi sapaan kepada Bu indi malah langsung bertanya dan menuduh Netta.
"Kamu kurang ajar banget sama orang yang lebih tua dari kamu. Kamu nggak di ajarin sama orang tua kamu tata krama ha?!!" ucap Mama siska membuat Netta tersenyum miris mendengar kata orang tua.
"Kalo nggak kenapa? kalo iya kenapa?" tanya Netta memberikan pilihan.
"Kamu pem-" ucapa Mama Siska terpotong oleh seseorang yang menyelonong masuk tanpa mengetuk pintu.
"Pantas aja anaknya nggak sopan ibunya aja nggak sopan!" celetuk Mama Siska kepada wanita yang baru saja.
"Apa kata lo gue nggak sopan?!" jawab Lian kesal. Yah... yang masuk ke dalam ruang BK itu adalah Lian. Lian terpaksa mengikuti permainan Netta. Siska dan Mike melotot melihat Mama Siska salah berbicara kepada kepala sekolahnya.
"Iya lo nggak sopan. Ajarin anak lo ini!" jawab mama Siska sambil menunjuk ke arah Netta.
"Maaf bu Santi, yang anda ajak bicara itu kepala sekolah baru kita," jelas Bu Indi menengahi perdebatan mereka.
"App...aa?" ucap Mama siska terbata-bata Netta melihat Mama siska yang ketakutan langsung terbahak-bahak.
"Lo mau gue keluarin anak lo dari sekolah?" ancam Lian.
"Maaf kan saya bu. Saya mengira anda tadi wali dari anak pembakang ini," ucap mama Siska dengan formal.
"Lah gue kesini emang mau jadi walinya Netta," ucapan Lian tadi langsung mebuat semua orang di dalam ruangan itu membulatkan matanya kecuali Netta. Netta hanya asik melihat akting Lian sedari tadi.
"Maksud ibu...bbu wali Netta. Masa sih saya nggak percaya. Netta kan anak orang miskin," tanya Siska tidak yakin dengan peryataan dari kepala sekolah. Ingin berkata kasar
"Kamu bilang Netta miskin? kamu nggak tahu nama marga Netta apa ya?" tanya balik Lian.
"Emang apa bu?" tanya Siska penasaran.
"Lo catet di otak lo baik baik. Nama gue Allnetta Marva Colliventyn," ucap Netta menekankan kata Colliventyn.
"Whatt?! Alah pasti lo ngada-ngada kan," ucap siska tak percaya dengan perkataan Netta.
"Kamu nggak lihat Handphone yang di pegang merk apa?" tanya Lian.
"Emang merk apa bu?" tanya Siska.
"Yang jelas nggak buriq kek handphone lo!" cibir Netta.
"Bangsat lo. Handphone lo merk apa? Handphone gue merk Oppo," ucap Siska dengan nada sombong.
KAMU SEDANG MEMBACA
DETTA
Teen Fiction[[Sebagian Part Di Private]] "Ini pembuktian lo kan?" tanya Netta sambil berusaha menahan air matanya yang sebentar lagi ingin keluar. "Netta...." ucap Aldenn terkejut dan joy juga terkejut dengan kehadiran Netta. langsung saja Aldenn berdiri begitu...