Part 36

792 53 2
                                    

3 hari Kemudian

Hari ini Netta akan pergi ke sekolah, Ia sudah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Sebelum ia pergi ke bawah, Ia menghampiri cermin dan membenarkan rambutnya. Setelah itu ia mengambil gitarnya di lemari dan melenggang pergi ke bawah.

"Lo ngapain rapi-rapi amat?" tanya Fandy saat melihat Netta baru saja keluar dari lift menggunkana seragam sekolahnya.

"Gue udah sembuh tong nggak usah lebay lebay amat. Gue ke sekolah juga nggak belajar palingan gue ke ruang musik untuk latihan jadi lo nggak usah khawatir. Gue cabut bye ubab jaga masion ye." Netta berlalu meninggalkan Fandy sendiri.

"GUE BUKAN BABU LU NJINKK!" teriak Fandy. Netta mengabaikan teriakan Fandy langsung cap cus ke mobilnya saja. Mobil Netta sudah pergi meninggalkan Masion.



____________

Alllight School

Mobil sport Netta baru saja masuk ke area parkiran sekolah. Netta langsung memarkirkan mobilnya di bawah pohon. setelah itu ia langsung keluar dari mobil. Baru saja Netta berjalan beberapa langkah langsung terhenti melangkah karena banyak tatapan kagum dari murid murid sekolah itu. Netta bingung kenapa ia di tatap seperti dan ia merasa ganjal. Ia malanjutkan langkahnya sambil memikirkan keganjalan dia hari ini. Netta melewati koridor kelas 10 dan sebentar lagi kelasnya akan sampai. Setelah sudah sampai di depan pintu kelasnya ia langsung ingat dan berteriak membuat beberapa orang yang sedang berlalu-lalang menatap Netta kebingungan.

"Wuahhanjirrr gue kenapa bawa mobil njink. Kok gue lupa kalo gue lagi nyamar. Mati aja gue sekarang gue belum mau buka jati diri gue sekarang. Ah Vusinkkk kepala gue." ucap Netta berlalu masuk kedalam kelas dan meletakkan gitar dan tasnya.



_______________

"GOOD PAGI DUNIA INCEESSS RESA UDAHHH DATANGGGG. MANA RED CARPET NYA MANA?" teriak Resa yang baru saja datang.

"WOY ANJINKK NGGAK USAH TEREAK-TEREAK NAPA, NIH MASIH PAGI LAMA - LAMA GUE KASIH LU BAYGON BIAR LU MATI." celetuk Olivia disamping Resa. Mereka berdua serempak datangnya karena Ya gitu Olivia nebeng sama Resa.

"KALIAN BERDUA BISA DIAM!!!" teriak Netta dingin membuat kedua temannya pun bungkam.

"Lo baru masuk aja udah kek psikopat Nett ih serem," ucap Resa menuju tempat dduknya dan begitu juga dengan Olivia.

"Gue selalu salah di mata kalian gue ketawa di kata gila gue dingin di katain Psikopat. Lo bosan hidup njirr?" ucap Netta kepada Resa. Olivia hanya diam karena takut ikut debat pilpres antara Resa dan Netta.

"Ye gue minta maaf kalo dedeq ada salah," jawab Resa dengan suara di manja manja.

"Najong njirrr," cibir Olivia jijik melihat komuk Resa.

"Gini-gini juga gue teman lo njinkk!" seru Resa sebal.

"Udah lo pada bisa diam nggak?! Gue masih pusing nih," celetuk Netta.

"Yo wess kalo gitu aing diem ajo," jawab Resa memakai bahasa yang dicampur-campurnya.

"Lo ngomong kok campur-campur bahasanya," seru olivia.

"Ssc dongs," jawab Resa dengan aegyo nya.

"Paan Ssc? ohw gue tau sinting-sinting coek ya kan? hahahaha," ucap Olivia.

"Bukan itu sat. Ssc itu suka-suka cecan," jawab Resa sambil tersenyum manis.

"Bukan teman gue ya nggak Nett?" tanya Olivia kepada Netta.

"Ye in biar faster," jawab Netta yang lagi mood untuk ikut bergabung bercandaan sama sahabatnya.

"Kaliannn mahh jahaddd," ucap Resa dengan wajah sedihnya.

"Jijik gue lihat lo. Lo mau mati kejengkang nggak? sini gue tendang lo setan," celetuk Olivia sambil memperagakan cara menendangnya.

"Gue kan setan udah mati kenapa harus mati lagi?" tanya Resa polos.

"Nett lo aja yang landenin nih makhluk tak kasat mata ini," Olivia langsung beralih mengambil ponselnya karena ada yang Nelpon.

"Woy, gue keluar bentar ada yang nelpon nih." pamit Olivia meninggalkan 2 sahabatnya itu di dalam.

"Lu mau gelud sama gue Res?" jawab Netta dengan smirk nakalnya.

"Nggak ah, lu jago beladiri ntar gue mati gimana? Bang agus sama siapa kawinnya, gue kan mau kawin sama bang agus," jawab Resa.

"Nikah dulu njinkk baru, kawin emang bang agus kenal lo. Lo hidup aja nggak tahu," celetuk Netta.

"Gue mah mau kawin dulu Nett. Lu mah nggak ngedukung gue,"

"Lo jadinya hamil di luar nikah njinkk! jadi cewek tuh jangan murahan, jangan lo korbanin semuanya demi cowok yang lo suka. Sama aja jatuhnya lo ngejual diri lo sendiri menghancurkan keperawanan lo njirr. Mending kalo mau tanggung jawab kalo nggak? lo mau nangis sampe tuh cowok balik?"

Jlebb!!

"Shitt... ngena banget Netta kalo ngomong kagak di filter dulu. Sakit hati dedek bwang."  batin Resa.

"Nggak usah ngebatin gitu ngomong aja sama orangnya langsung," celetuk Netta.

"kok...lo-" ucapan Resa terpotong oleh ucapan Olivia yang baru saja kembali ke kelas.

"Uyy!! gue mau ke lapangan ya. Gue tadi disuruh bantu-bantu di sana sama Resa juga," potong Olivia seraya meraih tas sekolahnya.

"Lah kenapa gue kena juga. Terus kenapa lo bawa tas kan masih pagi?" tanya Resa.

"Lu goblok nggak ketulungan banget ya. ketua kelas kita nyuruh bawa tas kita di kumpulin di depan ruang osis supaya kita kagak bolos, kecuali Netta. Netta kan baru aja sembuh masa udah bantu-bantu kan kasihan ntar dia sakit lagi gimana?" jelas Olivia sambil menarik tangan Resa. Resa langsung saja mengangkut tasnya dan berpamit pada Netta.

"Nett, kita berdua pergi ya lo hati-hati di sini." pamit Resa berlalu pergi meninggalkan Netta.

"Ngapain ya bosan nih." ucap Netta.

"Ah...mending gue latihan di ruang musik aja." Netta beranjak dari tempat duduknya dan melenggang pergi menuju ruang musik.

Netta sekarang berada di koridor kelas 12, di koridor kelas 12 sangat sepi sekali karena kelas 12 tidak dianjurkan untuk sekolah sebab mereka sudah selesai melakukan ujian terakhir mereka. Netta terus saja melangkah dan tak sengaja bertemu dengan Mike.

"Nett lo ngapain jalan kesini?" tanya Mike.

"Ohw itu gue mau latihan nyanyi. Btw ruang musik udah dibuka kan pintunya?" tanya balik Netta.

"Udah kalo nggak salah, di sana udah banyak yang latihan juga." jawab Mike.

"Yaudah kalo gitu gue duluan ya." pamit Netta meninggalkan Mike yang masih setia melihat Netta yang semakin menjauh.





______________

Ruang musik

Clekckkk

Netta membuka pintu ruang musik dan setalah ia masuk tanpa melihat kesekitar ruang musik ia tersentak kaget karena ada yang memanggil namanya.

"Netta!!" panggil seseorang sembari memegang mic. Netta terasa terpanggil mencari tahu siapa yang memanggil namanya. Ia terkerjut melihat orang yang memanggil dia tadi.


~~~~~~~~~~~~~~~~.

Mau mengingatkan sekali lagi
Bagi yang belum Follow silahkan Follow
Dan yang belum Vomet silahkan lakukan dari part awal.
Sampai disini terimakasih yang udah mau baca ceritanya ini
Walaupun cerita ini perlu banyak perbaikan tanda baca maupun kosa kata.
Jika ada yang berniat benahin kesalahan Author bisa komen bagian yang perlu di perbaiki

See you next part ya....



IG:@nshl01_02

DETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang