Part terpanjang:)
Selamat membaca"Nettt...tttaa...." ucap laki-laki itu dengan terbata-bata.
"Lo... Lo ngapain ngikuti gue dari masion ha?!" tanya Netta seraya menatap Aldenn dengan tatapan membunuh.
"Eunghh... Aku... Nggak ngikutin kamu kok Nett... Mungkin kamu salah mobil kali." jawab Aldenn linglung karena tertangkap basah mengikuti Netta.
"Lo nggak jago untuk bohong, to the point aja lo ngapain ngikuti gue?"
"Aku nggak bohong kok Nett, btw kamu mau kemana Nett?"
"Nggak perlu tahu!" jawab Netta lantang dan pergi meninggalkan Aldenn.
"Untung nggak ketahuan," gumam Aldenn seraya mengelus dadanya. Btw itu udah ketahuan Denn
"Mending gue percepat aja rencana selanjutnya."
__________________
Cafe
Matahari sudah terbenam sejak tadi dan sekarang waktu telah menunjukkan pukul 21:00 wib malam. Di sini lah Netta yang sedari tadi menguras semua tenaganya demi pekerjaan yang menumpuk di depannya. Setelah berjam-jam mengerjakan semua pekerjaan nya melalui laptop, Netta pun telah menuntaskan semua perkerjaan yang tadi menumpuk. Hal yang Netta ingin lakukan setelah menuntaskan pekerjaannya adalah beristirahat dan menemani papanya yang katanya sedang sakit. Netta langsung saja membereskan dokumen dokumen yang berserakan di atas meja. Seusai membereskan semuanya, mendadak dering ponsel Netta berbunyi pertanda ada panggilan masuk. Ia pun langsung mengangkat panggilan tersebut dari nomor yang tak dikenal.
"Halo"
"Maaf non...nnnaa... Saya ingin mengatakan bahwa papa anda terkena serangan jantung dan sekarang masih diperiksa oleh dokter keluarga"
"APA LO BILANG!!"
"Mending nona pulang sekarang"
"Baik gw pulang sekarang, kalo ada info tentang papa lo cepat kasih tahu gw"
Tutt... tuttt....
Panggilan dimatikan oleh Netta sepihak, wajah Netta sangat khawatir mendengar papanya terkena serangan jantung. Ia pun langsung bergegas pergi dan menitipkan barang barang penting nya ke cafe tersebut.
Netta berlari sekencang mungkin menuju mobilnya yang berada di parkiran cafe, setelah berada di dalam mobil, ia langsung menancapkan gas mobil di atas rata rata tanpa menggunakan pengaman. Hal yang ada di pikiran Netta sekarang hanyalah papa nya bukan yang lain, Alhasil ia mengebut membawa mobil. Untung saja jalanan tidak macet karena waktu sudah menunjukkan pukul 22:30 wib malam .
24 menit kemudian
Mobil Netta menerobos gerbang masion Colliventyn yang tertutup. Ia pun langsung memarkirkan mobilnya di sembarang tempat dan ia keluar dari mobil tanpa menutup kembali pintu mobilnya.
Ckleckk
Pintu dibuka oleh Netta dan suara pintu menggema di dalam masion Colliventyn. Pemandangan pertama yang Netta lihat adalah semua gelap tanpa ada penerangan satu pun. Ia pun menelusuri ruangan entah itu ruangan apa yang ia masuk dengan langkah hati-hati. Netta melihat ada penerangan di balik salah satu ruangan yang ia masuk tadi. Netta pun semakin mendekat ke arah sumber penerangan dari lilin.
Jreng...jrengg....
Netta terkejut mendengar ada suara gitar di ruangan itu, dan lebih terkejutnya lagi ia melihat isi dalam ruangan itu. Di dalam ruangan itu hanya di terangi oleh lilin berbentuk hati dan di taburi bunga mawar di tengahnya. Netta melangkah ke tengah lilin yang berbentuk hati tersebut dengan hati-hati. Di arah lain ada sesosok yang memainkan gitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DETTA
Teen Fiction[[Sebagian Part Di Private]] "Ini pembuktian lo kan?" tanya Netta sambil berusaha menahan air matanya yang sebentar lagi ingin keluar. "Netta...." ucap Aldenn terkejut dan joy juga terkejut dengan kehadiran Netta. langsung saja Aldenn berdiri begitu...