Part 41

676 44 0
                                    

Typo bertebaran
Lanjut baca aja

"Ohw, Btw yang kemarin Rav lo dengar semua apa yang gue omongin?" tanya Netta menatap lekat Rava menunggu jawaban dari Rava.

"Nggak semua sih cuman setengah. Emang kenapa?" tanya Rava.

"Berarti lo tahu masalah gue?" ujar Netta.

"Ya gitu."

"Lo diam aja ya nggak usah kasih tahu siapa-siapa Rav,"

"Okay."

"Way ada kak Rava nih," ucap Resa kegirangan karena ada gebetannya. Olivia langsung duduk begitu juga dengan Resa yang masih menunggu jawaban dari Rava.

"Iya. Nggak sengaja lihat Netta disini jadi mampir aja," jelas Rava.

"Ohw gitu. Btw kak, Kok kakak nggak dengan yang lainnya?" tanya Resa.

"Udah nggak usah dijawab kak. Resa emang suka kepo kak udah biarin aja," seru Olivia.

"Lu mah kagak yes!" sanggah Resa.

"Kalian kalo mau makan gratis diam aja nggak usah banyak bacot gue mau cepat-cepat beli dress." celetuk Netta.

"Iya Nett." seru mereka berdua.

"Yaudah, gue mau balik dulu ya." pamit Rava menampilkan senyum manisnya membuat siapa saja bisa meleleh ditempat termasuk Resa.

"Yah... kak cepat amat gue kan belum bicara apa-apa kak," ujar Resa dengan tampang sedihnya.

"Lo pergi aja Rav. Nggak usah urus nih anak gembel!" celetuk Netta langsung dapat tatapan tajam dari Resa.

"Ya udah, bye Nett." Rava berlalu pergi meninggalkan mereka bertiga di sini.

"Lah Netta doang di gituin gue nya nggak," ujar Resa.

"Jangan iri, terima ae Nasib bagus lo itu hahaha," jawab Olivia sambil ketawa.

"Nasib buruk Nong bukan nasib bagus, memang Bangsat lo Nong," ucap Resa. Setelah beradu mulut sama Olivia, Resa beralih melihat Netta yang sedari tadi menatap dirinya.

"Nett, Kok tadi gue di katain gembel sih? hancur dong image gue di depan doi," tanya Resa.

"Makan!" titah Netta kepada Resa dan beralih memainkan ponselnya.

"Iya....mommy Netta." jawab Resa seraya mengunyah makanannya.

20 menit kemudian

"Nett yang warna hitam aja bagus kok." saran Resa.

"Apaan yang bagus, lo kira Netta mau ngelayat pake serba hitam. Mending warna putih aja Nett ye nggak?" ujar Olivia sembari memilih beberapa dress dan menunjukkan ke arah Netta. Netta yang merasa itu bukan gaya baju yang ia biasa gunakan untuk acara formal, langsung menggelengkan kepala untuk menolak dress yang dipilih Olivia.

"Mana mau lah Netta warna putih lo kira dia mau nikah besok," seru Resa berlalu duduk di samping Netta.

"Lo juga salah njink!" jawab Olivia sembari menaruh kembali dress yang ia pegang tersebut.

"Gue aja yang milih, kalian milih selera yang rendah." Netta beranjak dari tempat duduknya dan mulai memilih dress.

"Lah ogeb nih bocah tadi nyuruh cariin dress malah di bilang dress yang gue pilih selera rendah. Lo bosan hidup?" celetuk Resa beranjak dari tempat duduknya mengekori Netta.

"Ya."Jawab Netta datar.

"Canda deng hehehe." ucap Resa.

"Yang ini cocok nggak sama gue?" tanya Netta setelah menemukan dress yang ia suka kepada kedua temannya.

"Cocok banget. Kenapa tadi gue kagak ketemu tuh dress,"Ujar Resa.

"Bagus kok Nett Warna Cream. Tapi itu harganya berapa?" tanya Olivia sambil mendekati Netta untuk melihat harga Dress yang dipilih Netta. Setelah olivia mendekati Netta dan melihat harga dress mata Olivia langsung terbelalak melihat harga yang sangat murah sekali bagi sultan.

"Woy anjink! lo mending beliin gue barang kpop aja dah dari pada beli tuh dress kok mahal banget sih." histeris Olivia. Resa yang aneh melihat temannya histeris begitu. Langsung saja ikut melihat harga dress yang di pilih Netta.

"Mati satt! harganya mehong banget yawlah. Mending lo beli tiket konser ae dari pada tuh dress." ucap Resa menyetujui pernyataan Olivia.

"Iya Nett, Gila aja sampe 6 juta tuh dress mending beli yang harganya lima ratus ribu," celetuk Olivia.

"Kalian kok lebay banget sih. Perasaan gue nih harganya kek biasanya gue beli. Ini nih masih termasuk murah, dari pada di New zeland bisa puluhan juta." jelas Netta berlalu menuju kasir untuk membeli Dress yang ia pilih tadi.

"Sultan emang beda ya sama orang misquen kapan dah gue bisa beli tuh dress," ujar Resa sambil merangkul Olivia.

"Iya Res, sultan selalu terdepan dari pada rakyat misquen." jawab Olivia sembari melihat ke arah Netta yang masih mengantri.

"Inilah kisah kita, bersama sultan dan rakyat misquen yang berbeda kelas." ujar Resa menampilkan wajah kasihan terhadap dirinya.

"Hooh. Kamu dan aku berbeda money,"

"Berbeda kelas,"

"Berbeda dompet,"

"Udah-udah nggak usah iri. Iri itu bagi orang yang nggak mampu tapi gue emang nggak mampu jadi gimana dong,"Ucap Resa.

"Mati aja di rawa-rawa, ayo keluar Netta udah tuh." seru Olivia menarik tangan Resa keluar dari tempat itu. Mereka bertiga pun langsung menuju keluar Mall. Aldenn sedari tadi mengamati dress yang di beli Netta langsung saja membeli baju yang senada dengan dress Netta. Aldenn mencari-cari baju yang senada warna dress Netta. Beberapa menit kemudian Aldenn menemui baju yang couple sama Netta. Aldenn pergi menuju kasir untuk membeli baju itu.

"Saya beli baju ini," ucap Aldenn sembari menyerahkan baju yang ia pilih tadi.

"Tunggu ya mas."

"Ini mas, harganya Rp.2.340.000,00 mas. Tetap jadi membelinya mas?" tanya penjaga kasir itu.

"Kok mahal banget bajunya. Gue pake acara lupa lihat harganya aishhh. Kalo nggak jadi beli ntar muka gue tarok dimana ganteng gini nggak sanggup beli gituan. Tapi kalo beli tuh baju, duit jajan untuk minggu besok gimana?" batin Aldenn. Aldenn beralih ke penjaga kasir yang sedari tadi hanya menatap Aldenn.

"Maaf saya sempat melamun, hm... harganya tadi berapa?" tanya Aldenn menampilkan wajah sebaik mungkin tidak terlihat seperti terkejut mendengar harga baju itu.

"Rp.2.340.000,00 mas," jawabnya.

"Saya jadi belinya." Aldenn mengambil dompetnya dan memberi ATM nya kepada penjaga kasir itu.

"Ini mas kartu ATM-nya. Terima kasih sudah mampir untuk membeli baju-baju disini. Lain kali mampir kesini lagi ya Mas," ucap penjaga kasir dengan ramah. Aldenn langsung mengambil paper bag itu tanpa membalas perkataan penjaga kasir itu.

"Ini mungkin untuk yang terakhir kalinya gue beli di sini."
























Follow ya:)
IG:@nshl01_02

DETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang