Part 33

699 48 2
                                    

READERS! TI ATI BACANYA
TYPO BERTEBARAN
SELAMAT MEMBACA:)


<<<<<<<<<<<<<

"Nggak pakek tapi-tapian!" ucap orang itu menarik tangan Joy. Joy pun mulai menangis karena seseorang itu menarik tangan Joy dengan kasar sampai-sampai Joy kebentur meja kantin

"Gitu aja nangis lo! Sana pergi nggak usah gangguin Aldenn," titah Siska. Aldenn yang melihat Joy kesakitan langsung menolongnya. Aldenn juga punya perikemanusiaan jika ada yang membutuhkan bantuannya.

"Lo gapapa?" Aldenn berjongkok di depan Joy.

"Gapapa kak, cuman sedikit kok sakitnya," ucap Joy dengan senyum terpaksa. Aldenn yang muak dengan kelakuan Siska langsung saja Aldenn menarik tangan Siska kasar.

"Denn, sakit...." ucap siska berusaha melepaskan tangan Aldenn.

"Lo bilangin dia cengeng tapi lo aja di giniin aja udah kesakitan apa lagi dia yang kebentur meja?" Aldenn melepaskan tangan Siska dengan kuat membuat siska meringgis kesakitan.

"Gue udah pernah bilang dari dulu. Lo berhenti ngejar gue stop bully adek kelas. Gue eneg ngelihat tingkah laku lo yang di luar batas," ucap Aldenn. Siska hanya bisa menundukan kepalanya karena ia takut sama Aldenn.

"Lo sadar nggak cara pakai baju lo aja udah mencerminkan lo udah nggak seperti gadis lagi tetapi jalang," ucap Aldenn dengan kalimat pedas.

"Lo sebenarnya cantik, Kaya lagi tapi sayangnya lo itu ngerebut kebahagian orang lain. Lo tahu orang itu nggak bahagia sama lo tapi lo paksakan orang itu tetap sama lo itu bukannya cinta tapi obsesi lo gede!" ujar Aldenn berlalu membantui Joy.

"Ayo gue anter lo ke UKS." ajak Aldenn.

"Nggak usah kak inikan nggak terlalu parah," jawab Joy sambil menahan perih karena lututnya luka akibat dorongan Siska yang terlalu kuat.

"Ntar luka lo bisa impeksi. Sini biar gue gendong lo ke UKS." ucap Aldenn menyuruh Joy menaiki punggungnya.

"Yaudah kak." jawab Joy langsung saja naik ke punggung Aldenn.


______________

UKS

"Sakit kak... Pelan-pelan aja," rengek Joy.

"Ini gue udah pelan ngobatinnya," jawab Aldenn dan serius kembali mengobatin luka Joy.

"Jantung gue mau meledak nih. Haruskah gue terluka baru kak Aldenn bisa dekat sama gue?" Batin Joy. Joy sedari tadi hanya memperhatikan wajah serius Aldenn.

"Nih udah selesai gue ngobatin. Lo... hey-hey lo ngapain ngelamun. Gue tahu kalo gue itu ganteng tapi nggak usah di tatap kek mau mangsa gue," celetuk Aldenn berusaha untuk menyadarkan Joy yang tadinya melamun menatap dirinya.

"Nggak kok kak... Aku...hm...aku nggak-" ucapan terpotong oleh ucapan Aldenn.

"Udah-udah nggak usah di pikirin. Itu gue cuman bercanda, mending lo istirahat biar gue tungguin lo di sini," ucap Aldenn.

"Nggak usah repot-repot kak nemanin Aku kak," tolak halus Joy.

"Sans aja nggak ngerepotin. Gue cuma mau bertanggung jawab aja. Lo istirahat aja," jawab Aldenn. Ia sungguh ingin bertanggung jawab atas perbuatan Siska tadi. Karena Aldenn, Joy bisa terluka seperti ini.

"Yaudah kak." Joy menghela napasnya karena kalah debat sama kakak kelasnya.

Ditempat lain

DETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang