16.Astaga!

239 20 0
                                    

Kiara sudah sampai dikelasnya. Ia bersyukur karena bel sekolah belum berbunyi. Ya,walaupun dia tidak termasuk dalam kategori murid yang pintar dan rajin,tapi ia tak ingin di tegur oleh guru karena telat ataupun semacamnya.

Suasana kelas pun sudah ramai. Banyak yang tampak sedang menyalin PR dari buku teman sebangkunya,ada yang bernyanyi,tidur,dan bahkan memukul-mukul meja sudah seperti Band yang tidak laku.

Kiara berjalan mengarah ke kursinya. Terlihat jelas Lidia yang sedang menatapnya tanpa berkedip.

"Woy" Bentak Kiara sambil memukul pelan bahu Lidia.

"ASTAGA!" Sentak Lidia begitu terkejut,ternyata dia tidak sedang menatap Kiara,melainkan sedang melamun,maka dari itu ia tak tau jika Kiara sudah ada di depannya.

"HAHAHA! Makanya jangan ngelamun cantik"

"Jahat banget lo Ki,gue lagi enak-enak ngelamun di gangguin" Tampak muka Lidia yang sedang kesal.

"Yaudah maafin temanmu yang jahil ini ya sayang" Sambil mengelus puncak kepala Lidia lembut.

"LEBAYY!!" Tawa Lidia.

Tringg tringg tringg...

"Pagi anak-anak" Sapa Pak Ridwan ramah bersamaan dengan bel masuk berbunyi,ah ini guru kesukaan Kiara dan juga seluruh anak di kelas ini karena mata pelajarannya yang mudah yaitu Bahasa Indonesia.

Kiara terkejut,dan secepat kilat pula dia segera duduk di kursinya,tak jauh beda dengan anak yang lainnya seketika pada diam dan sudah rapi di tempat duduk masing-masing.

"Pagi pak" Teriak mereka bersamaan.

Ah guru ini memang diacungin jempol oleh para murid kelas IPS-2,yap karena baru seminggu mereka bersekolah disini sudah sangat mengerti dengan apa yang di ajarkan oleh Pak Ridwan karena dia sangat baik dan ramah.

"Oke anak-anak,buka bukunya kita akan membahas soal yang bapak kasih PR ke kalian" Tampak Bapak itu memasang kaca matanya sambil membolak balik halaman kertas di dalam buku.

Semua anak segera membuka bukunya masing-masing dan mulai belajar. Mereka terlihat sangat serius untuk membahas soal-soal itu,sampai keheningan kelas pun terjadi,mereka larut dan terus fokus.

***

Tringg tringg tringg...

Ah bel istirahat. Sangking fokusnya,rasanya baru 5 menit saja mereka belajar,padahal sudah 2 jam setengah mereka berkutat dengan soal-soal.

"Ahh seru banget bahas soal nya" Kiara merenggangkan otot sendinya dengan menghentak-hentakkan tangannya agar lebih rileks.

"Iya Ki,beda banget kalau Bu Maretta yang ajarin,Killerrr" Ejek Keyla sambil ketawa cekikikan.

"Eh sutttt,gaboleh gitu lo,nanti denger Bu Maretta bisa dipanggang mampus" Ucap Bibil sambil memperagakan tangannya yang seakan-akan ingin memotong lehernya.

"Gue sukak ding sama Bu Maretta,enak belajar Matematika sama dia"Raissa angkat suara.

"Gue malah ga suka sama Pak Bari,ga ngerti gue What is your name,my name is bla bla bla bla" Ucap Raissa lagi dengan nada ejekan.

"Hahahahaha" Tawa mereka pecah berlima.

"Bisa juga lo bercanda ya Raissa" Keyla tertawa sambil memegangi perutnya.

"Gue ga bercanda" Muka Raissa pun tampak serius.

Bibil merasa perutnya keroncongan,dia harus bertindak pikirnya.

"Woy gue udah laper" Teriaknya setelah ia berdiri dan menghadap teman-temannya. "Kalian masih mau gosip?"

"Eh iya-iya Bibil,ayo deh" Ajak Lidia.

Dan mereka semua pun pergi ke Kantin bersamaan.

***

Vote and komen sayangkuu😂

Lopyuu muahhh😘




Follow my ig: @dndrrr_
Terima kasih:)

FLATBOY [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang