41.Berantakan

192 20 0
                                    

Kevin mengacak rambutnya frustasi. Mengapa berita hoax tentang Kiara semakin menjadi-jadi? Padahal dia sudah berusaha meninggalkan Kiara agar tidak lagi di cap sebagai cewek murahan.

Kevin menatap wajahnya di depan cermin,melihat wajahnya yang berantakan,kerah yang tidak berkancing,rambut acak-acakan,baju keluar,membuat ia tampak seperti orang gila.

"Gue ga pantes bersanding sama lo Ki,gue terlalu hancur buat elo yang terlalu sempurna." Gumamnya pelan,lalu kemudian keluar dari toilet.

"Halo Kevin,masih inget aku?" Seseorang langsung menampakkan wajahnya di depan Kevin,Kevin yang tadinya menunduk langsung terperangah dengan suara yang tidak asing bagi dirinya.

"Luna?"

Luna memgangguk,kemudian tersenyum bangga, "Kamu kaget ya? hehe" Ucapnya sambil tertawa.

Kevin langsung menarik Luna,menuju tempat yang sepi,yaitu taman belakang sekolah,sesampai nya disana Kevin langsung menatap Luna tajam.

"Ngapain!?"

Luna terkekeh, "Kebiasaan deh,ngomong cuman satu kata doang,gangerti tau!"

"Ngapain disini!?" Ulang Kevin.

"Ya buat temuin kamu lah,jadi mau ngapain?"

Kevin menggeram,membuang wajahnya ke samping. "Katanya elo balik lusa?"

Luna tersenyum sumringah,kemudian menarik tangan Kevin ingin menggenggamnya,namun langsung di tepis Kevin. "Gausa pegang-pegang!"

Luna menghela nafas berat,menatap Kevin lekat, "Masih marah sama aku?" Yang di respon Kevin dengan decihan.

"Aku pengen kasih kejutan buat kamu,aku emang bilang lusa,tapi sebenarnya aku udah sampai dari tiga hari yang lalu"

"Buat apa lo balik lagi?"

"Aku kangen kamu Vin" Ucap Luna lirih,kemudian menunduk menatap tanah.

Kevin mengepal tangannya kuat, "Tapi gue ga kangen sama lo!"

Luna tersentak,hatinya berdesir merasa sakit,matanya berlinang,tapi tangisnya ia tahan. "Maafin aku vin..maafin aku"

"Stopp! elo ngapain sih kesini,gue itu udah punya pac-" Kevin memberhentikan ucapannya,sadar bahwa ia dan Kiara sudah putus beberapa jam yang lalu. Rahangnya mengeras.

"Udah punya apa?" Luna bertanya memastikan.

Kevin menggeleng, "Mending lo pulang,ngapain sih lo kesini!" Kevin memandang Luna dari atas sampai bawah,heran melihat seragam yang Luna pakai,seragam Sma Pelangi,sama seperti dirinya.

"Kamu tau ga,aku udah sekolah disini,bareng sama kamu" Kata Luna gembira. Kevin terbelalak, "Se-sekolah sini?" Tanya Kevin terkejut,Luna langsung mengangguk.

"Kita bisa pigi sekolah bareng lagi,pulang sekolah juga bareng,dan kamu tau ga,kita sekelas Vin!" Ucap Luna semangat. Kevin semakin mengepal tangannya kuat,tak percaya dengan pernyataan yang ia dengar dari mulut Luna.

"Gue balik" Kevin pamit langsung meninggalkan Luna.

"Vin tunggu,jangan pergi" Luna mencoba meneriaki Kevin,mencoba menahannya agar tetap bersamanya,tapi Kevin tetap berjalan,tanpa memedulikan panggilan Luna.

Luna mendesah pelan, "Aku masih sayang sama kamu Kevin Galando!" Teriak Luna,ia berani berteriak karena taman belakang sekolah sepi,tidak ada orang yang sering kesini.

Kevin berhenti,tanpa menolehkan kepalanya,hatinya berdesir,menahan rindu yang amat sangat,ia mengepal kan tangannya kuat. "Gue juga,tapi cinta gue bukan buat lo lagi Lun" Gumamnya pelan,langsung meninggalkan Luna yang terpaku di tempatnya.

***

Bel sekolah sudah berbunyi,Kiara dan kawan-kawan langsung kembali ke kelas setelah terasa sepi. Mereka langsung menyusun buku-buku mereka ke dalam tas.

"Kia,Lidia,Key gue balik duluan ya! gue harus pulang cepet kata Papa" Ucap Bibil langsung bergegas keluar.

"Oke,hati-hati!" Kata Kiara sambil melambai-lambai kan tangannya.

"BIBIL! GUE NEBENG!" Teriak Keyla khas suara cemprengnya,Lidia dan Kiara menutup telinganya. "Apasih Key,berisik banget!" Lidia merasa kesal.

Keyla nyengir, "Babay Lidia Kiara,gue duluan!" Ucapnya lalu langsung meninggalkan mereka berdua,Kiara dan Lidia hanya bertatapan kemudian menggeleng-gelengkan kepala.

"Dasar mak lampir!" Ucap mereka bersamaan,lalu langsung tertawa.

"Kia,gue duluan juga ya,udah di jemput supir nih" Kata Lidia sambil melihat ke layar handphonenya.

Kiara tersenyum, "Yauda yauda,tinggalin aja gue sendiri" Katanya pura-pura kesal. Lidia langsung tertawa, "Daa Kiara cantik" Sambil melambaikan tangannya,yang di respon sama dengan Kiara.

Kiara menghela nafasnya,melihat ke jam tangan miliknya. Pukul 14.15 WIB. "Sendiri lagi deh" Gumamnya pelan.

Tiba-tiba sesorang mengulurkan tangannya ke depan wajah Kiara,Kiara yang tadinya sibuk membereskan buku,langsung beralih menatap kepada tangan di depannya.

"Pulang bareng gue mau?"

Kiara terbelalak. "Kak Tomy?"

-----------------------
Bersambung....

FLATBOY [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang