63.Luna lagi

160 20 0
                                    

"Apa dok? Anak saya sekarang Amnesia yang kedua kali?" Ucap Ina histeris,ia tak menyangka bahwa kemungkinan yang sangat mengerikan itu ternyata benar terjadi.

Dokter itu mengangguk,kemudian menarik nafas pelan, "Dari awal saya sudah menjelaskan Bu... Amnesia yang lalu mungkin hanya sementara,namun Amnesia ini bisa lebih panjang dari yang sebelumnya."

"Tapi kenapa dok? Kenapa amnesia anak saya bisa separah ini,bisa berulang-ulang seperti ini?" Arsen mencoba menahan kesedihannya,wajahnya tampak tenang walau nada suaranya agak terdengar lirih.

"Kerusakan pada limbik anak Ibu dan Bapak sangat parah,memorinya hanya sebagian yang tertinggal" Jelas dokter tadi.

"Apa masih bisa di sembuhkan dok? Apa bisa kembali lagi seperti semula?" Kiara ikut nimbrung,ia merengkuh Bunda Kevin yang berada di sebelahnya sambil menangis.

"Hanya Allah yang tau mbak,kami para dokter dan pihak rumah sakit hanya bisa memberikan yang terbaik,namun kesembuhannya hanya datang dari yang maha kuasa"

"Apakah mungkin jika nanti anak saya kembali sembuh dia akan Amnesia lagi dokter?" Tanya Arsen lagi,Ina dan Kiara hanya menyimak.

"Bisa iya bisa tidak Pak,biasanya hanya terjadi dua sampai tiga kali saja,semoga ini Amnesia terakhir anak Bapak dan Ibu" Ucap dokter tadi dengan pembawaan yang tenang.

"Lalu dok,apa yang harus kami lakukan,anak saya hanya memanggil nama kekasihnya dahulu,dia tidak tau bahwa mereka sudah tidak ada hubungan lagi" Ina bersuara,ia berusaha menghapus jejak air mata di pipinya.

"Kalian harus menuruti maunya. Jika tidak,dia akan semakin drop,dan bisa-bisa akan Amnesia lagi untuk yang ketiga kalinya..."

"Saya yakin,Amnesia kedua ini dikarenakan ada paksaan ingatan yang harus diingat pasien,namun otaknya belum sanggup untuk mengingat,malah semakin memperparah kerusakan pada limbik anak Bapak dan Ibu..." Lanjut dokter tadi.

Kiara meneguk ludah nya gusar,ini semua salahnya,karena sudah berusaha memaksa Kevin agar ingat semuanya,padahal malah akan semakin memperparah keadaannya,Kiara sangat menyesal.

"Jadi saya mohon,jangan memaksa ingatan pasien untuk mengingat sesuatu hal lagi,biarkan kerusakan pada limbik nya membaik terlebih dahulu,dengan berjalannya waktu ingatannya pasti akan kembali,agar proses pemulihannya juga tidak terlalu lama. Kalau begitu saya permisi." Dokter itu kemudian meninggalkan Kiara dan Papa Bundanya Kevin.

Ina memeluk suaminya erat,ia menangis lagi. Kiara yang merasa bersalah menyentuh bahu Ina lembut, kemudian berkata pelan. "Maafin Kiara ya Bunda,Kiara ga berniat nyelakain Kevin,Kiara cuman ga sengaja bilangin ke Kevin tentang ingatannya yang dia lupain."

Ina menoleh,kemudian tersenyum ramah,ia mengelus puncak kepala Kiara lembut. "Enggak apa-apa nak Kiara,ini bukan salahnya kamu,kita semua memang menginginkan kesembuhan Kevin,siapa yang tau bahwa ujung-ujungnya akan seperti ini,tidak ada yang mau nak"

Kiara mengangguk kemudian memeluk Ina, "Makasih ya Bunda... Kiara sayang sama Bunda,sama Kevin... Sama semuanya"

***

Kiara meremas jari-jarinya gemas,menahan rasa getir kecemburuan yang bergemuruh di dalam hatinya,ketika melihat Luna menyulangi Kevin makan dengan raut muka bahagia.

Kiara duduk di sudut ruangan,di sofa dekat dengan jendela. Ia menggeram,mengapa Kevin harus Amnesia seperti ini? Mengapa yang Kevin ingat hanya Luna dan bukan Kiara?

Kiara mencoba mengalihkan matanya ke layar handphone,namun tetap tidak bisa,ekor matanya terus melirik kepada Luna yang sedang asik menyuapi Kevin makan,dengan lagak yang sok mesra pula,membuat Kiara ingin muntah saja rasanya.

"Gue pulang!" Ucap Kiara cepat. Keyla lantas menoleh.

"Loh,disini aja dong Ki,ngapain juga pulang coba,disini aja jagain Kak Kevin" Tahan Keyla,sebenarnya ia tahu,bahwa Kiara sedang cemburu melihat kedekatan Luna dengan Kevin,jika Kevin sembuh nanti,Kiara berniat ingin melabrak Luna.

"Males ah,disini gue cuman jadi NYAMUK!" Kiara sengaja menekan kata 'Nyamuk' agar Luna berhenti sok mesra pada Kevin,dan itu sangat menjijikkan.

"Elo kan pacar Kak Kevin,dia cuman tempat singgahan Kak Kevin sewaktu Amnesia doang!" Jelas Keyla,ekor matanya ia lirik ke arah Luna yang tampak menguping pembicaraan mereka.

"Tapi Key... Sampai kapan??" Tanya Kiara lagi,ia kemudian berdiri,mengambil tas Selempang nya kemudian ia pakai.

"Gue pamit!" Kiara berjalan ke arah pintu,kemudian menoleh singkat ke arah Luna yang tampak tersenyum sinis.

Namun belum sempat Kiara membuka pintu,ia dikejutkan dengan panggilan Kevin terhadap dirinya.

"Nama elo siapa tadi?" Tanya Kevin cepat.

Kiara membalik badannya,menunda membuka pintu karena tahu Kevin bertanya kepadanya,ia kemudian menyunggingkan senyuman termanisnya. "Kiara, gue Kiara!"

Kevin mengangguk-angguk. "Besok-besok gausah kesini lagi,gue ga butuh elo" Ucapnya pelan,namun menyakitkan.

Kaki Kiara langsung terasa lemas,ia tak bisa bersuara,namun seharusnya ia bersuara. Tempat seharusnya yang harus ia tempati malah diduduki Luna. Tapi sekarang? Disuruh menjauhi Kevin,dan Kevin bilang dia tidak butuh Kiara? Sungguh,rasanya hati Kiara sudah hancur menjadi beribu keping.

Kiara tersenyum lagi,kemudian mengangguk cepat. "Oke,gue ga akan kesini lagi" Kemudian ia keluar dari ruangan Kevin,menutup pintu,dan meneteskan air matanya kembali. Dunianya kini sudah menjadi abu.

_______________
Bersambung...

Sebenernya masih ada yang nungguin FB update ga sih?
•Masih ada yang pengen liat Kevin mesra-mesraan sama Kiara atau enggak?
•Ada yang penasaran ga,kemana perginya Tomy dan kawan-kawan?
•Pengen berapa part lagi menuju ending?
•Tim Kevin-Kiara mana suaranya?
•Tim Tomy-Kiara mana suaranya?
•Tim Delon-Kiara mana suaranya?

READER: Loh Thor? Delon siapa sih? Kan kagak ada?🙄
Author: Dia bakalan muncul sebentar lagi,kalian tunggu aja,semakin dekat dengan ending,semakin banyak kejutan huhu😝

MARI... Semua pertanyaan dijawab!




FLATBOY [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang