71.Ingatan Kembali

270 10 0
                                    

Kevin sedang asik melihat foto-foto yang ada di galeri,melihat foto cewek yang wajahnya sangat asing di matanya,namun dia ingat,cewek di foto ini adalah orang yang selalu mengunjunginya saat di rumah sakit.

"Aduh,kepala gue sakit!" Tiba-tiba Kevin mengerang,ia memegang kepalanya kuat,satu-persatu ingatannya mulai muncul.

Mulai dari saat ia bertabrakan dengan Kiara di kantin,saat Kiara terjatuh dilapangan sekolah dan Kevin menggendongnya,dan saat Kevin menembak Kiara dengan cara yang kaku,Kevin tiba-tiba ingat semuanya.

"KIARA!"

Ia bangkit,lantas melihat ke sekelilingnya,lalu mengambil jaket dan kunci motornya,ingin segera mencari Kiara,karena dia sangat-sangat merindukannya.

"Kamu mau kemana sayang?" Tanya Ina,saat anaknya terlihat tergesa-gesa turun dari tangga seperti orang yang di kejar waktu.

"Aku pergi dulu Ma,ada urusan" Kemudian Kevin mencium pipi Ina lalu berlalu begitu saja.

***

Tok..tok..tok..

Kevin sudah lelah mengetuk pintu rumah Kiara,namun belum juga ada yang membuka pintu,namun tidak putus asa Kevin mengetuk pintu besar rumah Kiara terus menerus.

Ceklek..

Pintu terbuka,Kevin lantas tersenyum,namun ia menurunkan senyumannya ketika yang muncul bukanlah Kiara,namun Ibunya.

"Nak Kevin,ada apa dateng kesini?" Tanya Dina.

"Tante,Kiara nya ada?" Kevin bertanya,nafasnya terengah-engah,ia sudah ingat semuanya,dan ia tidak mau jika harus kehilangan Kiara,kekasihnya.

"Kiara lagi pergi,udah lama juga" Jelas Dina.

Kevin menautkan kedua alisnya, "Pergi kemana ya Tante? dan sama siapa?"

Dina menggeleng, "Tante gatau dia pergi kemana,tapi dia perginya sama nak Delon"

Tangan Kevin mengeras,ia rasanya kalah,selama ini Kiara malah dekat dengan Delon,sedangkan dirinya tidak mengingat setitik pun tentang Kiara sama sekali.

"Kalau gitu saya permisi Tante" Pamit Kevin,Dina mengangguk,sambil berpikir cemas,mengapa Kevin mencari Kiara anaknya.

***

"Kamu darimana aja sayang?" Tanya Dina cemas,pasalnya Kiara baru sampai rumah hampir jam 10 malam,karena biasanya Kiara tidak pernah bertingkah seperti ini.

"Jalan tadi Ma,sama Delon"

"Tapi kemana sayang? Tadi Kevin Dateng kesini"

Mata Kiara lantas membelalak,kakinya yang ingin menginjak anak tangga ia urungkan,kemudian berjalan ke arah Mamanya dan bertanya.

"Mau ngapain?" Tanyanya heran.

Dina mengangkat bahunya,tanda tidak tau. "Mama enggak tau,di dateng,terus nanya kamu,abis itu pulang, ga ngomong apa-apa"

Kiara mengangguk-angguk.

Apa mungkin Kevin udah inget sesuatu?

***

"Kakak ngapain ngajak aku jumpa di sini?" Tanya Raissa heran,ini pertama kalinya ia dan Tomy berjumpa di halaman belakang sekolah,jantungnya berdegup kencang.

"Gue tau gue pernah salah sama elo" Jelas Tomy.

Raissa mengangkat alisnya bingung, "Maksud kakak?"

"Gue pengen to the point aja Sa,gue pengen kita lebih dari kata temen,lebih dari kata Adik dan Kakak Kelas,lebih dari kata sahabat" Ucap Tomy tanpa terbata.

Mata Raissa lantas membulat sempurna, "Ma-maksud Kakak sebenarnya apaan ya? Kok gue ga ngerti?"

"Elo mau ga jadi pacar gue?"

***

Delon sedang asik berjalan sambil mendengarkan musik menggunakan headset di telinganya,ia memasuki perpustakaan,namun tujuannya bukan untuk membaca,namun untuk bersenang-senang dengan handphonenya.

Ia duduk di sudut,kemudian mengambil salah satu buku yang judulnya entah apa,untuk menutupi wajahnya yang sedang bermain handphone.

Saat sedang asik bermain dengan handphonenya,Delon melirik ke depannya,dan disana ada Lidia,Delon mengukir senyuman tipis di wajahnya,ia melepaskan headset di telinganya lalu memandang wajah Lidia tanpa berkedip.

"Gausa segitunya juga liatin gue" Tiba-tiba Lidia bersuara. Delon lantas menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Eh enggak kok,gue lagi baca buku"

"Owh!" Tiba-tiba Lidia bangkit,Delon menoleh,kemudian ikut bangkit.

"Ngapain ikutin gue?!" Bentak Lidia pelan,suaranya berbisik,karena takut jika berisik ia akan dimarahi.

"Siapa juga yang ngikutin hahaha!" Delon tertawa sendiri,kemudian berpura-pura mencari buku yang ia perlukan.

Sedangkan Lidia,ia mengarah ke tempat peminjaman buku,ia memberikan buku yang dipegangnya untuk dicatat tanggal peminjamannya, lalu berlalu keluar dari perpustakaan.

Delon tidak tinggal diam,ia mengikuti arah Lidia,berjalan mengendap-endap,bak seorang detektif sungguhan. Lidia berjalan cepat saat tau dirinya diikuti.

Delon pun akhirnya berlari,menangkap tangan Lidia lalu menariknya agar berhenti berjalan, "Elo apaan sih! Lepasi tangan gue ga!?"

"Gue gamau,asalkan elo biarin gue ngomong bentaran aja!" Delon pun bersuara,tangan Lidia masih ia pegang.

"Gue ga Sudi!" Lidia meronta,tapi cekalan tangan Delon jelas lebih kuat.

"Gue pengen kita balikan Lid,gue masih sayang sama elo!" Delon tiba-tiba saja berbicara seperti itu,tangan Lidia ia lepaskan, Lidia lantas menggelengkan kepalanya.

"Elo pembohong!" Kemudian ia berlari menuju taman belakang sekolah.

"Lidia!"

______________
Bersambung....

FLATBOY [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang