23.Ditembak

205 17 0
                                    

Cukup es aja yang dingin,kamu jangan.
-Kiara-

***

"Makasih" Kata Kiara malas.

Kevin mengantarkan Kiara pulang sehabis mereka dari taman. Namun Kevin kembali ke mode datarnya. Ia tak menggubris pernyataan terima kasih dari Kiara yang terus menahan kekesalannya.

Kevin tak jua berangkat dari hadapan Kiara. Kiara makin sebal,lalu langsung masuk ke rumahnya meninggalkan Kevin yang masih terus menatapnya tanpa berbicara sepatah kata pun.

"Kia"

Kiara hampir menutup pintu gerbangnya,tapi ia urung sebab Kevin memanggilnya. Apa boleh buat? Kiara menyaut, "Apa" Jawab Kiara jutek,malas,dan tak berniat.

"Sini bentar"

Kiara mendengus pasrah,ia berjalan gontai menuju tempat Kevin berada,mengapa cobaannya hari ini tak berhenti menimpanya?

"Ha?" Katanya malas sambil terus memandang ke arah yang lain,bukan Kevin.

"Gue mau ngomong"

"Kak,elo udah ngomong dari tadi,ribet ya!" Kiara melembut,lalu seketika membentak,aneh memang.

"Mau jadi pacar gue?" Ajak Kevin tanpa gugup.

Kiara tersentak,lantas melihat ke Kevin,matanya membulat sempurna,mulutnya menganga membentuk huruf O besar,ia benar-benar terkejut.

"LO SERIUS KAK?" Teriak Kiara dengan lantang,yang kemudian ia tutup dengan kedua tangannya,sebab merasa suaranya begitu besar,sampai beberapa orang yang lewat memandangnya risih.

"Gue serius" Suara Kevin melembut,ia terus menatap Kiara lekat,seperti memiliki perasaan suka yang sangat besar kepada seorang Kiara.

Kiara benar-benar bingung,haruskah ia menjawab pertanyaan Kevin si cowok datar,dingin dan jutek ini,yang sifatnya sama seperti bunglon? ia benar-benar bingung. Memang,dia dulu sempat kagum kepada seorang Kevin,dan merasa jantungnya 3 kali berdegup lebih kencang daripada biasanya ketika bersama Kevin. Tapi sekarang beda dia mulai jengkel dan sering kesal jika bersamanya.

"Gu..gue pikir-pikir dulu ya kak!" Ucap Kiara gugup,lalu langsung meninggalkan Kevin yang masih heran dengan sikap Kiara.

***

Kiara membanting pintu kamarnya begitu kuat,ia merasa jantungnya mau lepas. Ia menarik napas,lalu membuangnya,menarik napas lagi,lalu membuangnya,sampai puluhan kali.

Ia merasa waktunya sudah tidak lama lagi,sebab jantungnya berdetak sangat kencang,keringat bercucuran dari dahinya,ia merasa badannya panas dingin,aneh memang,tapi itulah seorang Kiara. Ia lalu tersenyum dan tertawa sekencang-kencangnya,sambil menutup wajahnya dengan bantal.

"Mau jadi pacar gue?"

"Gue serius"

Kiara terus mengingat bagaimana kata-kata Kevin tadi. Ia sebenarnya sangat ingin berkata IYA,tapi malu. Lebih baik ia memikirkannya lagi,dan memilah kata apa yang bagus untuk menerima Kevin. sebenarnya Kiara masih kesal dengan Kevin,namun karena Kevin menembaknya,ia langsung kembali ke mode suka seperti Mos waktu itu.

"Kak,gue mau jadi pacar lo hemmm" Ucap Kiara dengan lembutnya sambil senyum-senyum tak jelas.

-----------------------
Bersambung....

Maaf dikit,pengen ngasih yang spesial di next chapter.
Vote+komen jangan lupa:)


FLATBOY [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang