27.Amplop Putih

204 20 0
                                    

Bukan meninggalkan. Hanya sekedar pergi untuk kembali lagi di kemudian hari.
-Ando-

***

"Kalian ngapain?" Tanya Kevin dengan raut muka yang heran.

"Engg..ga ngapain-ngapain kok!" Rara langsung menyahut.

Kiara hanya tersenyum sinis,melihat tingkah gugup Rara di depan Kevin dengan sok ramahnya itu,Kiara muak. "Tadi kami.." Kiara melihat ke Rara sekilas,Rara mendelik kan matanya beberapa kali seperti menyuruh Kiara untuk tutup mulut.

"Kia gue duluan ya,bokap udah jemput" Kiara hanya mengangguk,menatap sinis pada Rara yang juga menatapnya sinis sambil tersenyum kaku. Rara melihat handphone nya sekilas,lalu beralasan sudah dijemput kemudian meninggalkan mereka berdua.

"Ayo pulang!" Nada suara Kevin agak meninggi,ia menarik lengan Kiara kuat.

Kiara meringis,ia tergopoh-gopoh mengikuti Kevin karena tangannya di tarik. Ia lalu mengehentakkan tangannya kasar.

"Lepasin kak! sakit tau ga?!" Kevin lalu melepaskan cekalannya di tangan Kiara,lalu menatap Kiara lekat.

"Maaf" Kevin hanya menjawab singkat,lalu segera berlalu dari hadapan Kiara menuju ke tempat mobilnya diparkir.

Kiara tergesa-gesa mengikuti Kevin,sesampainya di parkiran Kiara langsung masuk ke mobilnya Kevin setelah tadi di suruh olehnya. Kiara bertanya, "Tumben bawa mobil kak?" Katanya sambil melihat Kevin yang sedang memakai sabuk pengaman.

Kevin menoleh,mendekat pada Kiara,Kiara mendadak gugup jaraknya dan Kevin sangat dekat,suara napas Kevin dapat terdengar di telinga Kiara. Kiara lalu memejamkan matanya,takut sesuatu hal yang tak terbayangkan akan terjadi.

Klik. Suara sabuk pengaman yang di pasang terdengar,Kiara mengintip lalu membuka lebar kedua matanya,Kevin masih ada di hadapannya yang menatap lekat ke arah Kiara.

"Ngapain tutup mata?" Kata Kevin dengan polosnya,lalu kembali ke posisi semula di tempatnya.

"Eh.. anu tadi" Kiara menggaruk kepalanya yang tidak gatal,Kiara tidak tau harus menjawab apa,tidak mungkin kan kalau dia jujur,kalau ia mengira Kevin akan menciumnya?

Kevin tertawa singkat,menunjukkan senyumnya yang tampan dan sangat memikat siapapun yang melihatnya,lalu kemudian berkata, "Gue cuma mau pasangin sabuk pengaman,lo kira gue mau ngapain?"

"Ohh,gapapa" Kara mati kutu,ini situasi yang gawat.

"Apa lo ngiraa...Gue mau nyium elo" Kata Kevin menggoda.

"Eh.. enggak! enggak! enggak kok!" Kiara langsung membantah ucapan Kevin,ia kemudian membuang wajahnya ke arah jendela mobil,menahan pipinya yang bersemu merah.

Kevin menarik dagu Kiara,Kiara langsung menoleh pada Kevin,Kiara merasa jantungnya berdegup lebih kencang,Kevin membuatnya ingin pingsan. Mereka bertatap-tatapan cukup lama. Lalu Kevin berkata lembut pada Kiara.

"Ga saat ini" Kevin berkata pelan.

"Suatu saat nanti,gue akan lakuin itu" Lanjut Kevin,yang seketika membuat Kiara membeku di tempatnya.

***

Kiara sudah berada di kamarnya,ia telentang di atas kasur,menatap langit-langit kamarnya yang berwarna orange. Ia mengingat perkataan Kevin sewaktu di mobil tadi.

"Ga saat ini"

"Suatu saat nanti,gue akan lakuin itu"

Kiara lalu tersenyum,mengingat perkataan Kevin yang berulang-ulang di otaknya,apa Kevin tahu yang dipikirkan Kiara saat ia menutup matanya tadi? Jika Kevin tahu,berarti suatu saat nanti ia akan mencium Kiara! Iya benar,kata-katanya menjurus kesana.

Kiara menutup wajahnya dengan bantal,tersenyum terus-menerus sampai pipinya terasa pegal. Sampai suara ketukan pintu tiba-tiba terdengar.

Tok tok!

Kiara lalu bergegas membukakan pintu,lalu melihat papanya-Johan ada di depan pintu. "Papa ngapain?" Tanya Kiara penasaran.

Johan lalu tersenyum pada Kiara,ia lalu memberikan sebuah amplop berwarna putih pada Kiara. Kiara melihat amplop yang di sodorkan papanya lalu menoleh pada papanya sekilas. "Ini apa pa?" Kata Kiara heran.

"Buka aja" Kata papanya sumringah,Kiara lalu melakukan apa yang Papanya suruh,ia berjengit kaget,ini sebuah surat dari Ando! iya Ando teman kecilnya! Kiara lalu melompat-lompat kegirangan,kemudian memeluk papanya. "Makasih pa" Ucap Kiara senang.

"Kok makasih sama Papa,makasih sama Mama kamu tuh,tadi jumpa sama Bu Sarah mamanya Ando,terus nitipin surat ini" Kata papanya panjang lebar.

"Wahhh! Papa sampain ke Mama aja ya,aku mau baca ini dulu,daahh papa!" Kiara lalu mencium pipi papanya kemudian langsung menutup pintu kamarnya.

"Dasar Kiara!" Ucap Papanya gemas. Yang masih terpelongo dengan tingkah anak gadisnya.

---------------------
Bersambung...

FLATBOY [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang