61.Amnesia

195 15 4
                                    

Saat Kiara pergi meninggalkan rumah sakit,Keyla lantas langsung masuk ke dalam ruangan UGD,sebab Papa dan Bundanya Kevin sedang mengurus biaya administrasi anaknya.

Keyla menutup pintu,kemudian berjalan ke arah Kevin setelah ia sudah memakai pakaian tertutup yang di wajibkan,ia duduk lalu memandang wajah Kevin iba.

"Kak... cepet sembuh dong!" Gumamnya.

Kevin lantas tersentak,Keyla terkejut atas respon Kevin. Keyla segera menekan tombol darurat untuk memanggil para perawat dan dokter,namun sebelum para perawat tiba,Kevin sudah sadar.

Ia membuka matanya perlahan,kemudian menyipit ketika lampu di ruang UGD menyilaukan matanya,ia menoleh ke kanan dan ke kiri,keningnya mengernyit heran.

"Aku dimana.." Lirihnya.

Keyla lantas tersenyum,matanya berbinar ketika tau Kevin sudah sadar,ia lantas berdiri,kemudian tersenyum ramah.

"Alhamdulillah... Kak Kevin udah sadar! gue seneng banget deh kak!" Keyla kemudian mengambil handphonenya di dalam saku celana,berniat ingin memberitahu kepada Kiara,serta Papa dan Bunda Kevin kalau ia sudah siuman.

Kevin yang mendengar Keyla bersuara,seketika bingung,ia memegang kepalanya yang terasa nyeri,kemudian melirik ke arah alat infus yang terpasang di tangannya.

"Ando sakit apa?" Lirihnya lagi.

Keyla lantas menurunkan senyumnya,ia melirik ke arah Kevin dengan tatapan bingung. "Kak... Elo sekarang di rumah sakit,abis kecelakaan,sekarang elo baru sadar Kak" Perjelas Keyla.

Kevin lantas menggeleng, "Kakak siapa? kok manggil akau dengan sebutan 'Kakak'?" Tanya Kevin heran.

Keyla lantas tersentak,kemudian duduk. "Elo kan emang Kakak gue,apaan sih lo Kak Vin! ga lucu tau!"

Kevin kemudian berusaha duduk,namun di cegah oleh Keyla. "Kak elo itu baru siuman,belum ada energi buat duduk,udah rebahan aja dulu,tunggu Papa sama Bunda elo dateng!"

Kevin lantas menggeleng, "Papa sama Bunda? aku gapernah manggil Papa Bunda ke orang tua aku. Aku panggil mereka dengan panggilan 'Ayah' dan 'Ibu' " Ucap Kevin mirip seperti anak kecil.

Keyla langsung membulatkan kedua bola matanya. Alisnya bertaut merasa bingung dengan apa yang terjadi. "Kak Vin! elo jangan bercanda kaya gini deh,elo gatau kalau kita semua pada khawatir sama kondisi elo,ini kok main-main sih!" Suara Keyla meninggi,nafasnya seketika terengah-engah.

Kevin lantas tertawa. "Kakak imut kalau lagi marah"

"Kak Vin! Gue ga bercanda!"

"Udah ah,aku pengen pulang,pengen jumpa sama Ara,aku pengen main,terus kerjain PR,abis itu mandi sore" Kata Kevin,mirip sekali dengan anak kecil yang suaranya di lucu-lucukan.

Kevin berusaha bangkit,kemudian ia ingin menurunkan badannya,Keyla langsung menahannya lagi. "Elo udah gila kak! bercanda ga sampai sebegitunya kali! jangan bikin gue was-was deh!"

"Ando ga kenal tau sama Kakak,emang Kakak siapa?" Tanya Kevin polos,Keyla lantas mengepal tangannya kuat,ia membiarkan Kevin turun dari ranjangnya,mengira jika Kevin hanya berpura-pura.

"Makasih ya Kak,udah temenin aku." Kemudian ia berjalan pelan ingin keluar dari pintu,Kiara menutup mulutnya terkejut,sebegitu bercandanya kah Kevin dengan kekhawatiran semua orang?

Saat Kevin ingin membuka pintu,tiba-tiba Ina dan Arsen sudah masuk dan langsung tercengang ketika melihat Kevin berjalan ke arah pintu.

"Astagfirullah haladzim!" Ina langsung menggandeng Kevin agar duduk di tempat tidurnya,kemudian menidurkan kepala Kevin di atas bantal.

"Kamu baru sadar dari siuman kok langsung bangun,kamu lagi Keyla,disuruh jagain Kevin malah ngebiarin aja" Marah Ina,pada anaknya dan keponakannya yang duduk di sampingnya.

Keyla ingin bersuara,namun ia tahan,ketika Arsen duduk di depan Keyla di samping kiri ranjang Kevin dengan tatapan nyalang,ia kemudian melirik Kevin. "Masih ada yang sakit nak?" Katanya prihatin.

Kevin menggeleng, "Enggak ada Om,Ando udah sehatan kok"

Mata Arsen seketika menyipit,mata Keyla pun membelalak,tak jauh beda dengan Ina,mereka sama-sama terkejut atas penuturan Kevin yang aneh.

"Nak... Kamu Kevin,Ando itu siapa?" Tanya Ina heran.

Kevin tersenyum, "Aku Ando tante,bukannya Kevin,aku masih umur tujuh tahun,aku juga heran kenapa Kakak di samping aku selalu manggil aku dengan sebutan Kakak,padahal aku kan masih kecil."

Ina lantas menutup mulutnya tak percaya,ia menangis lagi,Arsen langsung berdiri di samping Ina dan merengkuhnya. "Udah ya Om Tante,Ando mau pulang,takut di marahi ayah sama ibu" Perjelas Kevin lagi.

Ina menangis histeris,Keyla lantas memencet tombol darurat kembali agar para perawat dan dokter datang dan memeriksa keadaan Kevin yang sebenarnya.

Keyla juga merasa terpukul,ia kira Kevin hanya sekedar bercanda,namun ternyata ia salah besar.

Tak butuh waktu lama,dokter dan perawat sudah berdatangan,dengan alat medis yang sudah lengkap di tangan mereka.

"Bapak Ibu dan Adik silahkan tunggu di luar,saya ingin memeriksa keadaan pasien" Ucap seorang dokter perempuan.

Ina dan Arsen mengangguk,Keyla pun sama,kemudian mereka semua keluar dari dalam ruangan. Ina langsung memeluk Arsen,meluapkan keterkejutannya atas perilaku anaknya,Keyla ikut menenangkan Ina dengan mengelus bahunya pelan,walaupun air matanya juga berlinang.

Tak lama perawat dan dokter keluar dari ruangan,dokter perempuan yang menyuruh mereka keluar tadi langsung membuka maskernya,ia menarik nafas dalam.

"Saya punya berita buruk tentang kesehatan pasien" Ucap dokter itu.

"Kabar buruk apa dok,ayo beri tahu kami" Ucap Arsen cepat,ia tidak ingin memperlambat rasa penasaran mereka yang sudah mencapai di ubun-ubun.

"Anak Bapak dan Ibu,terkena Amnesia..." Jeda dokter tadi. "Dia terkena Amnesia Lakunar,dan ini sangat jarang terjadi Pak,Buk.."

Ina langsung histeris,air matanya tak bisa dibendung lagi,Keyla pun sama terkejutnya,kemudian ia mencoba memberanikan diri untuk bertanya lebih lanjut.

"Amnesia Lakunar itu,Amnesia seperti apa dok?" Tanya Keyla.

"Pengidap amnesia ini akan mengalami hilangnya ingatan mengenai suatu peristiwa secara acak. Amnesia jenis ini tidak akan merusak ingatan di masa lalu atau yang baru saja terjadi. Amnesia jenis ini terjadi karena seseorang mengalami kerusakan pada bagian otak yang terjadi pada limbik. Seperti yang kalian lihat,pasien hanya mengingat masa kecilnya,dan melupakan masa dewasanya." Perjelas dokter itu.

"Lalu.. Apa anak saya bisa sembuh?" Tanya Arsen.

"Semua penyakit selalu ada kesembuhan pak,hanya butuh waktu,namun saya tidak yakin,setelah ia sembuh,ia belum tentu akan sembuh total."

"Maksud dokter?" Tanya Ina cepat.

"Bisa saja,setelah dia hilang ingatan,kemudian dia sembuh,dia akan melupakan masa dimana ia hidup sekarang,seperti orang-orang yang baru di hidupnya. Dia hanya akan mengingat ketika dia selalu bersama seseorang yang ia cintai dahulu,namun bukan sewaktu kecil,itu hanya kemungkinan ketika dia sembuh dari Amnesia sekarang."

"Jadi... Anak saya akan Amnesia lagi setelah Amnesia ini sembuh?"

"Benar.. Tapi Pak Buk.. Ini hanya kemungkinan,semua atas kehendak dari yang maha kuasa,saya permisi" Kemudian dokter tadi pamit dan meninggalkan mereka.

Dunia Ina dan Arsen,seketika hancur begitu saja.

__________________
Bersambung....

Gimana? partnya panjang?
sengaja hihi:v kan kemaren-kemaren ga up,jadi di lebihin deh.
Ada komentar seputar part ini,atau kurang memuaskan?
Salam author Dinda R😘

FLATBOY [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang