45.Pukulan

173 17 0
                                    

Braghh!

Kiara membanting pintu kamarnya kuat,kemudian langsung mencampakkan dirinya ke atas kasur,ia menutup wajahnya dengan bantal sambil telungkup,ia menjerit sekuat-kuatnya,tapi suaranya tertahan karena ditutup bantal.

Kiara lantas membalikkan tubuhnya menjadi telentang,menatap ke atas langit-langit kamarnya. Ia menangis sesenggukan. "Aku ga nyangka Ndo,kamu udah ninggalin aku secepat ini hikss...hikss"

Kiara lalu bangkit,beralih ke arah meja belajarnya,membuka laci,kemudian mengambil kotak kecil berwarna merah maroon yang terdapat pinta cantik di atas tutupnya,ia mendesah pelan sambil membuka kotak tersebut

Air matanya menetes lagi,tak sanggup melihat barang pemberian dari Ando,walaupun hanya sekedar liontin,dan mungkin kotaknya yang indah adalah hiasan Mama Ando bukan Ando sendiri. Ia tetap senang menerimanya,kemudian Kiara tersenyum kaku,lalu menutup kotak itu lagi,dan memasukkannya ke dalam laci.

Kiara beralih ke kasurnya,mengelap sisa-sisa air mata yang membanjiri wajah cantiknya,ia menghela nafas berat,kemudian menidurkan tubuhnya,dan langsung masuk ke alam mimpinya.

***

Kiara terbangun dari alam mimpinya pukul 19.15 malam,ia menguap pelan,kemudian menatap ke sekelilingnya. Keadaan sekitar gelap,lampu masih mati,jendela belum tertutup,serta ia yang masih memakai pakaian tadi siang.

Ia berjalan ke arah sakral lampu,menekannya,kemudian dalam sekejap keadaan langsung terang. Lantas setelah itu Kiara menutup jendela dan merapikan gordennya. Ia lalu langsung masuk ke kamar mandi ingin membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.

Setelah hampir lima belas menit Kiara mandi dan merapikan diri ia lekas turun ke tangga. Mencari-cari keberadaan Mama dan Papanya,tapi hasilnya Nihil. Ia kemudian mengecek jam di dinding. Ia menguap lagi. "Pantes Papa sama Mama belum di rumah,ini kan hari lembur,pasti pulang malem"

Kiara beralih ke tempat ruang keluarga,duduk disofa kemudian menghidupkan televisi,agar mengisi kejenuhannya. Tak lupa ia beralih ke dapur,membuka kulkas dan mengambil makanan apapun yang bisa ia makan.

Ia bolak-balik mengganti chanel TV tapi tetap tidak ada yang menarik perhatiannya,sampai suara ketukan pintu membuat Kiara menoleh. Kiara langsung berjalan ke arah pintu utama,membukanya sambil merapikan bajunya agar terlihat rapi walau hanya sekedar dirumah.

"Hay Ma! Hay Pa!" Kiara menyapa,yang tadinya ia menghadap ke arah bajunya sekarang wajahnya terangkat melihat kepada orang yang menekan bel rumahnya,ia kaget,kemudian ekspresi nya seketika berubah menjadi datar.

Kiara diam tak berkutik,si pemencet bel pun sama,sampai satu suara memecahkan keheningan di antara mereka.

"Ngapain elo kesini!" Tomy yang tadinya mau memarkirkan motornya dihalaman Kiara langsung bergegas mengarah ke pintu rumah Kiara. Ia menarik kerah Kevin dan langsung memukul wajahnya.

Kevin yang tadinya menatap Kiara,langsung tertarik oleh lengan Tomy yang kekar,ia yang tak tau permasalahan masih diam wajahnya memar di pukul oleh Tomy.

Kiara yang tadinya diam menjerti histeris. "Kak Tomy cukup! gue bilang cukup!"

Kiara mencoba melerai Tomy agar berhenti memukuli Kevin yang sama sekali tak membalas pukulan dari Tomy. Kevin kemudian mendecih, "Masalah lo apa sama gue?" Tanya Kevin sambil mengelap darah yang keluar dari sudut bibirnya.

Tomy tertawa,matanya menatap Kevin nyalang. "Elo pura-pura bodoh atau memang bodoh sih?" Kata Tomy agak meninggi.

"Gue gatau masalah lo sama gue apa,tapi gue kesini mau ngomong sama Kiara baik-baik" Kevin mencoba menjelaskan,ia meringis merasakan perih di wajahnya.

Tomy yang masih menggeram langsung memukul wajah Kevin lagi. "Bacot Lo! Elo udah sakitin Kiara dan sekarang mau datengin dia buat ngemis cinta dia lagi!" Tomy terus memukul wajah Kevin sambil berbicara menggebu,sampai-sampai Kevin terjatuh ke lantai,merasakan sakit menjalar di wajahnya.

Kiara menangis,kemudian menarik-narik Tomy. "STOP KAK STOP! GUE GA SUKA ATAS SIKAP ELO KAYA GINI! GUE MINTA ELO KELUAR DARI HALAMAN RUMAH GUE SEKARANG JUGA!" Ucap Kiara lantang,lalu membuang muka tidak ingin melihat wajahnya Tomy.

Tomy langsung mendekat ke Kiara. "Tapi Ki.. Aku gamau dia sakitin-"

"Gue bilang pergi Kak!!"

"Oke gue pergi,tapi kalau dia bikin elo sakit hati lagi,siap-siap aja dia pergi ninggalin dunia ini!" Ketus Kevin kemudian mendecih,lalu langsung pergi melajukan motornya meninggalkan mereka berdua.

_________________
Bersambung...

FLATBOY [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang