48.Osis Boongan

180 17 0
                                    

"Ya ampun... Ini anak siapa kok nyasar sampai kesini?" Dina,terkejut melihat anaknya duduk berdua dengan seorang cowok di ruang keluarga.

"Eh,kamu ngapain anak saya? kamu ga macem-macem kan?!" Tanya Johan bergantian.

Kiara terpelongo,hampir sama dengan Kevin,namun wajahnya terlihat lebih tenang. "Aku Kevin Om,Tante" Ucap Kevin ramah,kemudian menyalim kedua orang tua Kiara.

Johan masih menatap Kevin tajam,belum terlihat senyuman di wajahnya. "Kalian ngapain dirumah berduaan ha?" Johan semakin galak,memasang tampang sangar pada anak cowok di depannya ini.

"Pa udah Pa,jangan kaya gitu,nanti dia jadi takut" Bisik Dina pelan,takut ketahuan.

"Abisnya Ma,ngapain anak cowok main kerumah anak gadis kita malem-malem,coba ngapain?" Tanya Johan lagi,membuat Kiara dan Dina bingung bersamaan.

"Emm anu Om,tadi saya kesini cuman pengen ngasih jadwal osis,soalnya minggu depan Pelangi bakalan ngadain acara Om,dan Kiara salah satu anggota osis." Kevin mulai menjelaskan,wajahnya tampak tenang,tidak ada raut kegugupan disana.

Dina mengangguk-ngangguk,kemudian matanya beralih pada Kiara. "Beneran Kia,kamu anggota osis?" Tanya Dina memastikan. Kiara langsung mengangguk cepat. "Iya Ma! Pa! aku anggota osis,seksi acara buat minggu depan." Elak Kiara.

Johan yang tadi matanya menatap Kevin tajam mulai agak meredup. "Nama kamu siapa?"

"Kevin Om,Kevin Galando"

"Baik,saya terima jawaban kamu,dan sebaiknya kamu pulang dikarenakan ini sudah malam" Tegas Johan lagi.

Kevin mengangguk,kemudian tersenyum singkat. "Aku permisi Om Tante"

"Iya! Hati-hati ya nak! jangan ngebut!" Ucap Dina agak perhatian.

Kiara cekikan pelan. Kemudian langsung naik ke atas menuju kamarnya. "Kiara! sini Papa mau ngomong sama kamu" Johan berkata,suaranya terasa begitu berat,Kiara menghentikan niatnya untuk naik.

"Iya Pa ada apa?"

"Anak itu ga macem-macem sama kamu kan?"

Kiara tertawa. "Ya ampun Papa,dia itu anak baik-baik,kakak kelas aku,gamungkin lah dia macem-macem"

"Bagus kalau gitu,dia kelihatannya memang baik,dia pacar kamu bukan?" Tanya Johan lagi,ekspresi wajahnya berubah menjadi Papa yang Kiara kenal,selalu menggoda anak gadisnya dengan celotehan jahil.

"Ih Papa apaan sih! kok bahas-bahas itu!" Kiara langsung menutup wajahnya,menahan agar wajahnya tak terlihat merah.

"Kalau pacaran juga gapapa,Papa setuju" Ujar Papanya membuat mata Kiara berbinar.

"Papa serius?! makasih Papa ku sayang!" Kiara langsung memeluk Papanya gembira,kemudian mencium Pipi Papanya yang heran dengan tingkah anaknya.

"Tuh kan bener,kalian pacaran ya?"

"Enggak kok! aku cuman seneng aja Papa kasih ijin buat pacaran" Kiara lalu langsung lari ke atas,menuju ke kamarnya.

"Dasar anak remaja!" Johan tertawa,kemudian menggeleng-geleng atas sikap anaknya itu.

***

Kiara hari ini sangat senang,sebab hubungannya dengan Kevin sudah membaik,pagi-pagi Kevin sudah menjemputnya untuk sama-sama pergi ke sekolah. Selama memasuki sekolah pun,tangan Kevin tak henti-hentinya menggenggam tangan Kiara,Kiara jadi malu sendiri sebab menjadi sorotan teman-temannya.

Kevin dan Kiara sudah sampai di depan kelas Kiara,Kiara menunduk malu,tak sanggup menatap wajah Kevin yang selalu membuat jantungnya berdetak lebih kencang,ia menggigit bibirnya pelan,menahan rasa gugup.

"Makasih ya,udah mau anterin aku"

"Sama-sama"

Kevin balik ke mode senyap nya. "Yauda kalau gitu aku masuk ya!"

Kevin hanya mengganguk,kemudian meninggalkan Kiara. Kiara tersenyum tipis,agak geram dengan sikap Kevin. Tapi dia tidak boleh egois,Kevin tetaplah Kevin. Akan selalu menjadi Kevin yang berubah-ubah.

"Kia? elo balikan sama Kak Kevin?" Bibil orang yang pertama bertanya.

"Serius Ki,elo balikan?" Kemudian di ikuti oleh Keyla.

"Yaampun elo kok mau sih balikan sama dia!?" Lidia pun ikut nyambung.

Saat Kiara duduk di bangkunya,beribu pertanyaan dari Lidia,Bibil,dan Keyla langsung menyerangnya,Kiara mendengus sebal.

"Stop deh! kalian ini kaya wartawan aja ya,gue baru sampe tau ga,capek jalan dari gerbang kesini,ini malah di tanya-tanyain melulu" Kiara langsung memasang wajah kesal pada sahabat-sahabatnya.

"Iya,gue udah balikan puas?"

Mereka menganga. Tak percaya atas info baru ini.

"Elo kok mau lagi sama sepupu gue yang datar itu sih Ki?" Tanya Keyla lagi.

Kiara mendengus lagi,menatap mereka dengan tajam. "Namanya juga sayang,gimana sih lo pada!"

Bibil menggeleng-geleng. "Cinta dan sayang itu dua hal yang berbeda Ki,disaat lo sayang sama dia lo belum tentu cinta. Tapi disaat elo cinta,udah pasti elo sayang. Jadi elo sebenernya sayang atau cinta?" Tanya Bibil sok bijak.

Kiara berpikir sebentar. Kemudian mengetuk pelan kening Bibil dengan tangannya. "Sama aja bego!"

"Beda tau! Kia aneh" Keyla ikut membela.

"Sekarang gue tanya sama lo Bil,definisi cinta itu apa?"

Bibil berpikir keras. "Definisi cinta? Nothing" Kemudian ia cengengesan.

"Berarti elo gatau apa-apa dong tentang cinta?" Tanya Kiara lagi.

Bibil menggeleng lemah. "Enggak"

"Bego sih lo,makanya pacaran!" Kiara tertawa deras,diikuti oleh Lidia dan Keyla. "Mampus lo,cewek sok bijak!" Lidia ikut membully.

"Ampuni dosa-dosa sahabat aku ya allah,mereka jahat!" Kemudian Bibil juga ikut tertawa.

"Pagi anak-anak!" Bu Maretta masuk ke dalam kelas,semua kebisingan berhenti seketika.

______________
Bersambung...

FLATBOY [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang