29.Kalah Telak!

203 20 0
                                    

"Kalian ngapain?"

Kiara tersenyum senang,Keyla datang sebagai penyelamat hidupnya,sedangkan wajah Rara berubah 180 derajat,yang tadi gayanya terlihat sangar,sekarang pucat seperti mayat.

"Lo denger semua kan Key?" Kiara bertanya pada Keyla yang masih di depan pintu,sambil melirik kepada Rara sekilas yang diam membeku.

"Gue denger! Kia,ini harus dilaporin! harus!" Keyla langsung masuk ke dalam kelas,dan meletakkan tasnya di kursi tempat duduknya.

Rara yang ingin berlari tiba-tiba langsung di jegat oleh Ferdian di depan pintu. Rara menganga,ia sudah kalah telak! kelakuannya yang kata orang Perfect telah hancur lebur. Ia merasa sudah mati kutu,tidak tahu harus lari kemana.

"Gue juga denger" Kata Ferdian Ketua Kelas X-Ips 2 yang memang selalu datang cepat tiap harinya. Ia memandang tajam pada Rara,lalu tersenyum meremehkan,kedua tangannya ia lipat di depan dada,semakin menambah seram suasana  kelas.

"Gu..gue harus pigi!" Rara lalu mencoba melarikan diri,tapi Ferdian masih tetap menghalanginya,lalu maju semakin mendekat pada Rara.

"Elo" Ferdian menujuk wajah Rara dengan ekspresi tajam.

"Bakalan-gue-laporin-ke-Kepsek!" Lalu mengeja kata-katanya satu persatu,mengancam Kiara,lebih tepatnya ingin membuktikan padanya,bahwa Rara tidak bisa semena-mena seperti ini.

"Maaf..Maafin gue. Gue ga salah! Kiara yang duluan jambak rambut gue. Hikss...Hiksss.." Rara langsung menangis,ia menutup wajahnya,ia ber-drama,tapi siapa yang dapat membodohi Ketua Kelas yang terkenal cerdas yaitu Ferdian.

"Udah deh! gue muak denger drama elo! Lo kira gue bakalan percaya? peduli aja enggak! Semua tentang gue yang suka samalo, kagum samalo, gue hapus mulai sekarang! jangan sementang lo kakak kelas bisa semena-mena! Kiara itu temen gue! lo enggak punya hak buat urus hubungan dia,paham?!" Ferdian tidak bisa menahan emosinya. Ia benar-benar kecewa napasnya memburu,kakak kelas yang selama ini ia kagumi ternyata berkelakuan busuk di belakang.

"Udah Fer! Biarin aja orang kaya gini gausa di urus! nanti aja aduin ke Kepsek hahaha" Kiara angkat suara,sambil menirukan gaya Ferdian sebelumnya,melipat kedua tangan di depan dada sambil menatap Rara tajam.

Kiara,Keyla dan Ferdian semua beralih berdiri ke depan pintu. Rara terpojok,tak bisa keluar. Mereka bertiga menatap Rara murah,seperti tak ada gunanya.

Keyla mendecih, "Ternyata,Sekretaris osis,yang ka-ta-nya baik dan ramah itu kaya gini aslinya, hanya tipuan! Fake! Bullsiht! Nothing!" 

Keyla yang dari tadi juga sudah geram pun mulai menyindir Rara dengan ucapan tajamnya,tak peduli dengan perasaan Rara yang sekarang terdiam dan membeku di tempatnya,lebih tepatnya ketakutan.

"Maaf Kak,siapa namanya? Kak Rara ya?" Rara kemudian mengangguk,wajahnya berubah menjadi semakin pucat.

"Kami bukan lancang dengan menghina Kakak,ataupun berani menyindir Kakak dengan sengaja, Kakak sadar kan apa yang Kakak lakuin itu salah? Tolong mulai sekarang,gausah berkelakuan sok baik lagi di depan semua orang ya! tunjukin aja muka asli elo! oke! sana pergi husssss...husss" Keyla melanjutkan kata-katanya,kemudian mereka bertiga membiarkan Rara keluar dan berlari dari kelasnya.

Keyla dan Kiara tertawa keras. Yang diikuti oleh Ferdian. "Liat aja lo! emang kita bakalan diem aja atas perbuatan lo tadi! lo tunggu aja" Kata Kiara bersemangat.

***

Sekarang jam istirahat,Kiara dan kawan-kawan sedang berada di Kantin,duduk paling pojok seperti biasa agar tidak terlalu bising. Mereka sibuk membahas cerita Kiara dan Keyla tadi pagi.

"Lo serius Key? dia mati kutu?" Tanya Lidia yang mulai penasaran.

"Gue serius! dia diem aja sumpah! tanya aja Kiara,Ferdian juga ada" Ucap Keyla menggebu.

"Iya,tuh anak emang cari ribut banget sama gue,udah gitu dia sok-sokan drama lagi di depan Ferdian,emang dia kira Ferdian bodoh apa? kan dia udah denger semuanya." Ucap Kiara kemudian panjang lebar.

"Kalian jago banget,gue bangga punya sobat kaya kalian!" Bibil ikut nimbrung,kemudian menepuk-nepuh bahu Kiara dan Keyla dengan perasaan bangga. Sedangkan Raissa dari tadi hanya diam,tidak menunjukkan ekspreksi sedikitpun.

"Woi! Lo ga seneng liat temen lo pemberani!" Bibil menepuk bahu Raissa pelan,ia tersentak kaget. "Ha? kenapa?" Tanyanya.

"Yaampun! lo ga denger tadi kita cerita apaan?" Lidia mulai gemas dengan tingkah Raissa.

Raissa kemudian menggeleng, "Enggak,gue balik ke kelas duluan" Ucapnya lagi lalu kemudian pergi meninggalkan teman-temannya di meja makan.

"Dia kenapa sih?" Tanya Keyla heran,yang hanya di respon gelengan pelan oleh semua teman-temannya.

-------------------
Bersambunggg...




FLATBOY [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang