52.Pertemuan Dengan Angga

193 15 0
                                    

Hari ini Kiara berencana ingin mencari informasi tentang Ando,ia kembali mengajak Lidia untuk menemaninya,untung saja Lidia langsung mengiyakan permintaan Kiara,yang membuat hati Kiara sedikit lega,sebab Lidia juga termasuk keluargnya Ando.

Kiara baru sampai di rumah Lidia,seperti biasa Lidia ingin Kiara yang menjemputnya,kadang Kiara merasa kesal,namun mau bagaimana lagi? ia sangat butuh teman untuk membantunya mencari keberadaan Ando.

Tok..Tok..

Kiara mengetuk pintu besar rumah Lidia,seperti biasa ia langsung diberi izin oleh satpam untuk masuk ke halaman rumah tanpa harus memencet bel di gerbang. Tidak beberapa lama Kiara menunggu keluarlah sosok cantik nan menawan,Kiara kaget melihat sosok perempuan di depannya ini,sangat-sangat mengingatkannya kepada...

"Tante Sarah?" Sapa Kiara.

Orang yang di sapa langsung menurunkan senyumannya,ia langsung sayu mendengar nama sarah di sebutkan. "Saya Sari,bukan Sarah" Jelasnya,yang membuat Kiara tersentak.

Astaga! kenapa gue lupa kalau Tante Sarah punya kembaran?

"Eh iya Tante,saya minta maaf" Kiara berucap malu,kemudian menunduk sekilas.

"Kamu.. Teman Lidia?" Tanya Sari,wajahnya sudah dihiasi senyuman,walau tidak semeriah tadi. Kiara mengangguk cepat, "Iya Tan,boleh saya ajak Lidia keluar?" Izin Kiara sopan.

Sari melihat Kiara,kemudian menyunggingkan senyuman cantiknya,ia mengangguk. "Boleh,tapi jangan macem-macem di luar ya!" Cegah Sari sambil terkekeh.

Kiara tersenyum,kemudian mengangguk sebagai respon.

"Oiya,nama kamu siapa Nak?"

"Kiara Tante" Jawab Kiara cepat,saat sedang asik mengobrol,Lidia datang mengejutkan keduanya. "Dorr!!" Katanya sambil menepuk bahu Mamanya pelan,Sari tersentak kemudian menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah anak gadisnya.

"Ngobrol apaan sih,pada serius banget!" Ujar Lidia langsung menyambung, Kiara hanya bisa tersenyum melihat tingkah sahabatnya ini. "Atau... Kiara sama Mama lagi bicarain Lidia?" Tanyanya geer.

Kiara tergelak,langsung tertawa. "Pedean banget lo jadi orang!" Ledek Kiara.

Sari ikut tertawa. Sesaat setelah tawa mereka mereda Kiara langsung mengajak Lidia untuk segera pergi,ia langsung berpamitan pada Sari. "Hati-hati ya nak! jangan macem-macem,kalian itu anak gadis!" Teriak Sari saat Kiara dan Lidia sudah memasuki mobil.

Kiara tersenyum,sedangkan Lidia tampak biasa saja. "Nyokap lo baik banget Lid!" Ucap Kiara saat mobilnya mulai meninggalkan perkarangan rumah Lidia.

Lidia tersenyum tipis, "Nyokap terlalu protektif sama gue,takut kejadian Tante Sarah bakalan terjadi sama gue. Dibalik keceriaannya Mama nyimpen rasa sedih ditinggal Tante Sarah,walaupun itu udah lama banget"

Kiara mengelus punggung tangan Lidia pelan,mencoba menenangkan. Gue tau perasaan elo Lid,maka dari itu gue semakin ngebet buat nyari Ando,supaya Nyokaplo ga terlalu lama terlalut dalam kesedihan. Kiara berucap dalam batin.

***

Kiara berhenti diperkarangan rumah Kevin dulu,sewaktu ia masih tinggal di komplek yang sama dengan rumah Kevin,Kiara meringis saat melihat rumah di depannya ini,teringat kenangan yang lalu-lalu.

Cepat-cepat Kiara membuang kesedihannya,yang terpenting baginya adalah mencari titik demi titik informasi apapun yang mengenai Ando,ia benar-benar ingin tahu Ando sekarang berada dimana.

"Ini rumah siapa Ki?" Tanya Lidia,saat mereka memasuki perkarangan rumah Ando,Lidia seperti tidak asing melihatnya,tapi ia langsung melupakannya begitu saja.

"Rumah Ando waktu dulu" Jawab Kiara,Lidia kemudian mengangguk-ngangguk sebagai respon.

Tok..Tok..

Kiara mengetuk pintu rumah Kevin,tetapi belum ada juga yang membuka pintunya,Kiara mencoba mengetuknya lagi berulang-ulang,sampai pada hitungan yang entah keberapa terdengar suara pintu terbuka.

Ceklek..

"Hmm... Siapa sih ganggu waktu tidur gu—"

"Kak Angga!!" Ucap Lidia histeris,ia langsung memeluk Angga intens,orang yang dipanggil Angga langsung tersenyum sumringah. "Elo ngapain kesini Lid,gue kangen deh sama lo,udah lama banget ga jumpa" Kata Angga sambil mengacak pelan rambut Lidia.

Lidia tersenyum haru,kemudian melepaskan pelukannya dari Angga. "Gue juga Kak,maaf ya ga sempet berkunjung ke rumah Kakak yang baru" Ucap Lidia sambil terus menatap Angga.

Angga mengangguk, "Elo sih,terlalu sibuk sama sekolah,sampe gabisa dateng ke pindahan rumah gue,cuman nyokap bokap elo yang dateng,lah elo malah anteng dirumah" Katanya pura-pura marah.

Lidia mendesah pelan, "Iya gue minta maaf,oiya Kak.. Tante Binar sama Om Andi kemana?"

Angga tersenyum, "Biasa,orang sibuk" Katanya dengan wajah tidak seceria tadi.

Lidia langsung mengangguk,dari dulu orang tua Angga selalu sibuk bekerja,terkadang Angga selalu lari kerumah Lidia,menginap disana karena merasa sepi dan tidak di perhatikan dirumahnya.

"Biasanya elo tanpa disuruh juga nginep dirumah Kak,tapi kenapa ga pernah dateng lagi?" Tanya Lidia lagi.

Angga mengangguk, "Banyak tugas kuliah" Elaknya cepat.

Mata Angga melirik ke Kiara,ia langsung bertanya pada Lidia. "Ini siapa Lid?" Tanya Angga kemudian tersenyum ke arah Kiara,Kiara yang tadinya diam karena dikacangin oleh kakak-beradik di depannya ini lantas balik tersenyum ke arah Angga.

"Kenalin,ini temen sekolah gue,bisa dibilang sahabat sih" Jelas Lidia.

"Owhh,kenalin gue Angga,sepupunya Lidia" Salam kenal Angga,kemudian mengulurkan tangannya ke depan Kiara,ingin berjabat tangan,Kiara langsung membalasnya. "Aku Kiara kak,panggil aja Kia"

Angga mengangguk-ngangguk.

"Kak Angga!! itu lepasin tangan Kiara" Kata Lidia matanya melotot melihat tangan Angga tak melepaskan tangan Kiara. Kiara malah tersenyum kikuk,tak tau harus berbuat apa.

Angga melepaskan jabatan tangannya,kemudian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Eh ayo masuk,gaenak ngobrol di luar" Ajak Angga,kemudian mereka semua langsung masuk ke dalam rumah.

_______________
Bersambung....

FLATBOY [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang