Wah, bagi anda yang belum tahu soal pendidikan calon koruptor masa depan ini, tidak perlu bingung mencari alamatnya di yellow pages atau bahkan bertanya pada si om google. Karna anda dapat menjumpainya di sekolah-sekolah terdekat di kota anda. Mulai dari pendidikan terendah seperti paud atau taman kanak-kanak hingga perguruan tinggipun dewasa ini telah memiliki fasilitas atau ekstra kurikuler untuk mendidik anak-anak anda agar menjadi koruptor sukses masa depan! Lalu siapa pendidiknya? Tentu saja anda para orang tua dan para oknum guru atau pegawai sekolah yang bersangkutan!
Mengapa saya dapat melontarkan kalimat tersebut? Mudah saja, karna perilaku para orang tua dewasa ini secara tidak sadar telah banyak memberikan pendidikan yang salah pada anak-anak mereka, meskipun mereka mungkin menganggap bahwa ini demi kebaikan anak-anak mereka.
Contohnya saja, dewasa ini para orang tua tak segan-segan membayarkan uang lebih alias menyuap pihak sekolah agar anaknya dapat diterima di sekolah yang mereka mau. Dan saya rasa itu bukan lagi hal aneh bahkan tabu di kalangan masyarakat saat ini.
Memang tidak semua, saya katakan sejak awal memang hanya oknum. Yang jujur dan murni tentunya lebih banyak. Tapi saya rasa kita tidak perlu membahas yang murni, karna itu memang sudah seharusnya.
Nah, yang ingin saya sorot adalah budaya "penyogokan" orang tua kepada pihak oknum pegawai sekolah yang semakin marak terdengar di berbagai kalangan, dan dalam hal tersebut (menyuap) menjadi perkara remeh bagi orang tua, dan sangat mungkin jika hal tersebut akan terus berlanjut hingga si anak menginjak perguruan tinggi, atau bahkan hingga anak tersebut menduduki suatu jabatan di sebuah perusahaan atau instansi pemerintah. Lalu apa yang terjadi setelah si anak berhasil menduduki jabatan yang diinginkan?
Ya, anak tersebut akan melakukan hal yang sama. Selama masa hidupnya ia selalu menyuap banyak pihak agar mendapat yang ia inginkan, maka kini saatnya ia minta disuap oleh semua pihak yang membutuhkan bantuan lebih darinya. Yah, istilahnya supaya balik modal. Karna selama ini ia dan orang tuanya sudah mengeluarkan banyak modal, kini tinggal meneguk keuntungan dari posisi yang sudah ia raih susah payah. Sebab bagi manusia ada yang namanya hukum timbal-balik, ingin mendapat balasan yang setimpal dari apa yang ia perbuat. Tapi ingat, di dunia ini terdapat pula hukum sebab-akibat, sebab orang tua mengajarkan menyuap akibatnya sang anak minta disuap.
Lalu apa hasil akhirnya?? Sang anak menjadi koruptor, dihentikan dari pekerjaannya secara tidak terhormat, bahkan diadili. Dan tidak ada harta maupun nama baik yang tersisa. Yang tersisa hanyalah tanggungan dosa di akhirat untuk orang tua dan anaknya.
_ @VanyaVicka
Aku berdecak kagum membaca rangkaian kalimat di salah satu blog pribadi milik seseorang dengan inisial @VanyaVicka ini. Ini artikel kesekian miliknya yang kubaca. Sebelumnya aku telah membaca beberapa tulisannya di salah satu website berita terkemuka di Indonesia, Ia menjadi salah satu kontributor publik yang kerap mengirimkan artikel di salah satu portal website tersebut. Aku suka tulisan-tulisannya yang jujur dan membuat pembacanya tersadar akan suatu hal yang sebelumnya tak pernah terpikirkan.
Kemudian aku juga pernah tak sengaja membaca tulisannya di salah satu website deal yang cukup ramai pengunjung. Tulisannya menarik dan persuasif. Membuat setiap pembacanya ingin membeli setiap penawaran yang ia tawarkan. Dan dari blog pribadinya yang berhasil kutemukan di mesin pencarian google, aku juga mengetahui kalau ia juga menulis beberapa cerpen maupun novel. Ada beberapa yang ia upload di blog pribadinya dan hal itu membuatku semakin tertarik pada sosoknya. Karna dengan mudahnya ia telah membuatku jatuh cinta pada tulisan-tulisannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Part of Life
RomanceAndra, cinta pertama Vanya. Laki-laki yang sudah sejak awal masuk SMP ia sukai tiba-tiba saja menghilang ketika mereka masih duduk di kelas 2 SMA. Vanya yang merasa benar-benar kehilangan pun terus berusaha mencarinya hingga ia bertemu dengan Radit...