Tuuuuuutt... tuuuuuuuuttt... tuuuuuuuuttt....
"hhhh.. lagi-lagi tak diangkat.." gumam Radit lemas. Ia semakin merasa khawatir karna semenjak ia melihat Vanya dan Rezzy di lapangan parkir beberapa minggu lalu, Vanya semakin sulit ia hubungi. Vanya semakin sibuk dengan segala urusannya dengan Rezzy.
Meskipun ia memang beberapa kali turut menghadiri meeting dengan klien bersama Vanya, namun ia merasa sikap Vanya tak seperti dulu. Vanya terasa semakin jauh dari jangkauannya, sebaliknya Vanya terlihat semakin dekat dengan Rezzy, dan itu membuatnya sangat cemburu..
"ga makan siang, mas?" tanya Bruno saat memasuki ruangan dan mendapati Radit masih berkutat sendiri dengan berkas-berkasnya.
"enggak.. masih banyak yang harus kukerjakan" jawab Radit murung.
"Oh.. Begitu.. Pantas Vanya pergi makan siang bersama Mas Rezzy.." tutur Bruno tanpa dosa. Ia tak sadar kalau perkataannya telah membuat Radit terbelalak kaget.
"Benarkah? kapan?" tanyanya dengan nada terkejut yang kentara.
"beberapa saat lalu, kami berpapasan di depan lift saat aku kembali dari lantai produksi.. Dan ku rasa.. ada yang aneh dengan mas Rezzy!" Ucap Bruno membuat Radit mendelik penasaran.
"maksudmu?"
"iya, aku melihat mas Rezzy tertawa terbahak-bahak dengan Vanya. Dan dalam sekejap hal itu menjadi pembicaraan para karyawan! hahahaa.. Vanya memang hebat! Ia bahkan sanggup merubah mas Rezzy yang sekaku dan sedingin itu!" ucap Bruno antusias, berbanding terbalik dengan wajah Radit yang tampak terluka.
Rezzy tertawa terbahak-bahak? itu sungguh hal aneh dan impossible! Ia mengenal Rezzy saat awal mereka kuliah. Selama itu Rezzy tak pernah tertawa dengan siapa pun, bahkan sampai terbahak-bahak! Ia pasti hanya tersenyum simpul jika memang ada sesuatu yang lucu sekalipun.
Ini aneh, dan mengesalkan. Karna Vanya lah yang membuatnya tertawa. Bukan orang lain, bahkan Naira sekalipun tidak.
Sejak ia mengenal Rezzy, ia memang sudah seperti itu. Ia begitu dingin dan kaku. Ia juga sangat egois dan tak mau kalah. Namun ia begitu cerdas dan tampan. Dan justru sikap dinginnya itu membuat banyak perempuan semakin penasaran dengannya.
Mulanya ia mengenal Rezzy karna mereka melakukan suatu proyek bersama dalam suatu acara kampus. Meski tak satu jurusan, Rezzy di fakultas Ekonomi sedangkan ia sendiri komunikasi, namun frekuensi pertemuan mereka dalam mengatur acara tersebut membuat hubungan mereka mulai dekat.
Kecerdasan Rezzy dan pola pikirnya yang begitu kompleks membuatnya kagum pada pemuda tampan itu. Dan lambat-lambat mereka pun bersahabat. Beberapa sifat Rezzy memang sering kali membuatnya kesal setengah mati, tapi sebaliknya Rezzy tak pernah marah padanya atau terpancing emosi jika Radit sedang kesal.
Radit menyadari bahwa Rezzy selalu lebih unggul darinya dalam hal apapun, tapi Radit tak peduli. Bahkan saat mereka memberanikan diri mendirikan perusahaan ini, justru Radit sendiri lah yang meminta Rezzy menjadi Direktur utama. Sedangkan ia sendiri hanya seorang manajer. Ia tak pernah mempermasalahkan itu, karna ia tahu ia tak mampu dan ia hanya ingin mengerjakan apa yang ia suka dan ia bisa. Desain. Hanya itu..

KAMU SEDANG MEMBACA
Part of Life
Любовные романыAndra, cinta pertama Vanya. Laki-laki yang sudah sejak awal masuk SMP ia sukai tiba-tiba saja menghilang ketika mereka masih duduk di kelas 2 SMA. Vanya yang merasa benar-benar kehilangan pun terus berusaha mencarinya hingga ia bertemu dengan Radit...