Is It Love?? (5)

4.5K 62 42
                                    

Tuhan..

Apa ini caramu memperingatkanku karna telah mempermainkan perasaan kedua lelaki yang sudah sangat baik padaku?

Tuhan..

Apa ini caramu menghukumku karna masih menginginkan seseorang yang telah menjadi milik orang lain?

Tuhan..

Apa ini caramu menyadarkanku karna telah menyia-nyiakan ketulusan yang ia berikan?

Kumohon Tuhan, apapun itu tolong hilangkan semua rasa sakit di dadaku ini..

Kumohon sudahi rasa pedih akibat luka yang ia torehkan..

Kumohon buatku melupakan sosoknya..

Kumohon hentikan penderitaanku ini, tuhan..

Aku sadar, kalau aku telah salah..

Aku salah menilai perasaanku sendiri..

Ya, aku salah. Karna rasa sakit ini tak pernah ku rasakan sebelumnya. Bahkan ketika melihat Mas Rezzy dan Naira sekalipun..

Rasa kehilangan ini tak pernah kurasakan sebelumnya. Bahkan ketika mas Rezzy mencampakkanku sekalipun..

Ya Tuhan..

Apa sebenarnya mas Radit lah yang kucintai? Rasa sayang, rindu dan bahagia ketika bersamanya, apa itu yang dinamakan cinta?

Lalu apa arti perasaan yang selama ini kurasakan pada mas Rezzy? Rasa senang, bangga dan ingin memiliki setiap kali didekatnya itu.. Apa bukan cinta namanya?

Pusing..

Kepalaku terasa sangat pusing..

Rasanya sungguh berat..

Bahkan untuk mengangkat kelopak mata pun rasanya sungguh sulit.

Ah.. Mataku sembab.. Mungkin akibat air mata yang tak kunjung berhenti mengalir dari pelupuk mataku sepanjang malam.

Ya, sudah dua hari dua malam aku menangis sedih. Rasanya dadaku begitu sakit, rasanya pedih sekali. Seakan seseorang telah menyayat hatiku dengan ribuan silet berkarat. Perih.. Sungguh perih..

Tangis ku kini berbeda dengan tangis yang disebabkan oleh mas Rezzy kemarin. Seingatku kemarin aku menangis sambil berteriak menumpahkan segala emosi yang membuat dadaku sesak. Tapi kali ini aku bahkan tak dapat menangis tersedu-sedu apalagi menangis keras. Aku hanya dapat menangis tanpa suara dan sesekali terisak pelan.

Rasanya pedih, tuhan.. pedih..

Rasanya ada sebuah lubang besar di hatiku semenjak kudengar ia meninggalkanku. Rasanya hatiku begitu hampa..

Kutatap lembaran putih menggelombang yang terpaut dalam gugusan buku diaryku. Pasti itu karna airmataku yang terus saja membanjiri buku tersebut. Dan airmataku pun kembali menetes ketika tanpa sengaja terbaca kembali olehku semua tumpahan kesedihan yang kutorehkan dengan tinta di sana.

Part of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang