Is it a Love?? (2)

4.9K 55 21
                                    

"ya ampuuuunnn.. Vanya! Kamu kemana aja sih? aku hubungi kamu dari tadi ga diangkat-angkat.." omel Alika sesaat setelah ku terima telepon darinya.

"hehe iyaaa.. maaf.. ponselku tertinggal di kamar.. Ada apa, Al? huh.. tumben kamu menghubungiku! Aku sampai lupa terkahir kali kamu menghubungiku itu dua tahun yang lalu atau mungkin tiga tahun yang lalu?" celotehku asal.

"bwahahahaaaaa.. pokoknya seingatku ketika itu kita masih berumur sembilan tahun" timpalnya tak kalah asal.

"hahaha.. dasar! gimana kabar kamu? apa kabarnya mas Jogja yang kamu kagumi itu? hihi.. dasar kamu! sudah tersangkut mas Jogja, hingga tak mau pulang kembali ke Jakarta!" godaku pada sahabat baikku itu.

"hehe.. Justru, kamu tuh.. bagaimana dengan bos kamu yang kamu ceritakan waktu itu? siapa namanya? Mas Radit ya kalau tak salah?" tanya Alika membuat tawaku hilang.

"Bukan, bosku kini bukan lagi mas Radit. Kini sementara aku menjadi sekretaris direkturku, namanya mas Rezzy" jawabku sendu.

"ha? sekretaris? kamu sekretaris? kok bisa?" tanya Alika heran.

"ya.. ceritanya panjang.." jawabku malas. Itu hanya akan membuatku mengingat kedekatanku dengan mas Radit dahulu.

"lalu seperti apa bosmu yang sekarang? Apa sebaik bosmu yang lama?" tanya Alika membuatku bimbang. Aku tak pernah membandingkan kebaikan mereka sebelumnya.

"mm.. Mas Rezzy memang tak sehangat, seperhatian dan sepeka mas Radit, tapi aku tahu ia selalu berusaha menghilangkan sifat dingin dan kakunya terhadapku" jawabku sembari membayangkan kelakuan mereka berdua terhadapku.

"ohya? lalu apa ia tampan?" tanya Alika penasaran. Pertanyaannya kali ini membuatku lebih sumringah. Ini pertanyaan mudah! Dan aku sangat suka dengan topik ini, karna aku kini telah memenangkan hati si tampan itu!

"Oh.. Alika. Kau harus melihatnya, ia begitu tampan dan gagah! Ayahnya berkebangsaan Inggris, tubuhnya tinggi dan tegap, matanya hijau, hidungnya mancung, dan.. oh.. pokoknya ia begitu tampan!" ucapku bersemangat.

"waw.. benarkah? Setampan itu? kau membuatku membayangkan sosok Robert Pattinson, Nya!"

"Ah.. Ia bahkan lebih tampan!" timpalku berlebihan. 

"Oh.. Beruntung sekali kamu bisa punya atasan setampan dan sekece itu! Lalu apa ia sudah menikah atau punya pacar?"

Jleb!

Serasa ada seseorang yang menusuk jantungku secara tiba-tiba. Pertanyaannya benar-benar tepat sasaran. Pertanyaannya juga telah membuatku merasa ditelanjangi. Aku malu. Malu pada diriku sendiri.

Kuakui selama ini aku berusaha membohongi diriku sendiri. Aku berusaha menutup mata pada kenyataan yang ada, bahwa mas rezzy memang sudah memiiki seorang tunangan. Aku tahu itu. Aku tahu sejak awal. Tapi aku tetap menginginkannya. Aku sangat menginginkannya hingga aku berusaha melupakan kenyataan tersebut dari benakku.

Bahkan sejak mas rezzy mulai memberi perhatian lebih terhadapku, aku sama sekali tak berusaha mencegahnya. Aku menikmatinya dan membiarkannya semakin menyukaiku. Aku memang tak tahu malu. Aku tahu ia memiliki seorang tunangan, tapi aku masih saja dengan senang hati menerimanya memperlakukanku sebagai seorang kekasih!

Dan sekarang, ketika mas Rezzy telah menyatakan cintanya padaku, aku bahkan tak mau mempertanyakan soal tunangannya! Apa yang sebenarnya ada dipikiranku? Apa aku berharap ia pun lupa kalau ia sudah memiliki seorang tunangan?

Part of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang