Kejutan (Hadiah)
Sebuah alur yang tak terduga.
-Dia Imam Terbaikku-___________________________________________
Happy Reading
2 minggu berlalu, masih belum ada kabar baik dari pencarian. Hari ini, satu hari setelah kepulangan para prajurit TNI ke tanah air, bersama dengan jasad tentara yang gugur dalam insiden itu.
Kini Syabilla sudah bersiap menghadiri pemakaman bersama yang lain. Untuk kedua kalinya dia melihat proses pemakaman militer setelah sang kakek meninggal.
Syabilla bersama Fajri menuju pemakaman, di mana jenazah akan tiba di sana. Sebelumnya sudah dilakukan proses pelepasan 2 jenazah yang di pimpin Presiden RI di Lanud Halim Perdana Kusuma.
Tiba di sana, segera Syabilla bergabung dengan sang Umi yang menemani sang Abi. Wanita itu berdiri tegap melihat suasana duka yang begitu menyayat hatinya. Dua anggota terbaik, gugur setelah menyelesaikan tugas.
Suasana haru menyelimuti TMP Kalibata di mana tangis keluarga pecah. Langit yang mendung dengan rintik hujan, menyambut kedatangan dua jenazah di sana.
Tembakan Salvo mengawali proses pemakaman. Upacara pemakaman berlangsung dengan di pimpin bapak Marsekal TNI Suryo Sulisto. Diawali pembacaan riwayat hidup kedua jenazah, kemudian upacara dilanjutkan pembacaan Apel Persada.
Setelah itu, penurunan jenazah dengan para pati pendamping merentangkan bendera merah putih setinggi dada. Penghormatan kepada jenazah, di pimpin komandan upacara diiringi tembakan Salvo ke arah langit.
Isak tangis dari keluarga terdengar, membuat Syabilla menggenggam erat tangan sang umi di sampingnya. Terlihat beberapa anggota dalam insiden itu, turut hadir melepaskan kepergian almarhum Kapten Adam dan juga Lettu Daniel.
Proses pemakaman selesai. Syabilla menghampiri keluarga para almarhum, memberi dukungan dan semangat, walaupun dia sendiri masih terjebak dalam kegelapan.
Terlihat istri Mayor Gibran berada di sana, bersama sang putra kecil mereka. Keduanya saling bertukar senyum. Kini keduanya sama, belum menemukan tanda kepastian tentang kabar suami mereka.
Sesudah berpamitan, Syabilla lebih dulu meninggalkan tempat karena kondisinya yang di khawatirkan akan melemah kembali. Dalam perjalanan menuju mobil, dia di temani oleh Fajri, sang adik yang selalu setia melindunginya.
Baru setengah perjalanan, dia berhenti karena kehadiran Reza dan juga Khalid di sana. Keduanya adalah sahabat baik sang suami, yang selamat dalam kecelakaan helikopter itu.
Syabilla melihat kondisi Khalid yang berada di atas kursi rodanya. "Ada apa?" tanya Syabilla sambil tersenyum tipis.
Sepertinya keduanya ingin berbasa-basi lebih dulu, namun melihat situasi niat itu di urungkan. Reza memberikan sesuatu pada Syabilla, yang langsung di sambut baik olehnya.
"Sebenarnya aku ingin ke rumah, tetapi ada beberapa kendal. Rencananya tadi aku ingin menitipkannya pada Ibu Erna, namun kamu berada di sini."
Khalid menatap Syabilla yang masih tampak bingung. "Itu hadiah dari Fajar, awalnya dia ingin memberikan padamu. Namun... Kamu tahu sendiri situasinya," jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Imam Terbaikku (END)
General FictionBerawal dari pertemuan pertama yang tak di sengaja, lalu tumbuh sebua rasa yang tak bisa di jelaskan. Serumit itukah sebuah rasa? Awalnya terasa begitu semu, hampir tak terlihat. Aku pikir itu akan menghilang seiring berjalannya waktu, tetapi takdi...