CHAPTER 12

7.1K 462 10
                                    

Kejutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kejutan

Jika aku tersenyum, bukan berarti aku bahagia. Jika aku menangis, bukan berarti aku bersedih. Dan jika aku tak bersamamu, bukan berarti aku tak memikirkanmu.

-Dia Imam Terbaikku-

Lima hari berlalu, Syabilla menghabiskan waktunya dengan mengajar dan beberapa kali ikut kegiatan bersama ibu Persit lainnya. Walaupun cukup melelahkan, setidaknya dia mampu menghilangkan rasa rindunya pada sang suami.

Hari ini, Syabilla dan dua sahabatnya akan pergi belanja mencari kado pernikahan Aisyah. Mereka yang tadinya sedang makan siang, sama-sama bingung ingin memberikan gadis ceria itu apa.

"Jadi kalian mau kasih apa?" tanya Asyila sembari menyusui Aqila.

Syabilla menggeleng pusing, memakan Ice cream coklatnya. "Sepertinya dia sudah mempunyai semuanya, jadi apa yang pantas untuk di beri?"

"Yang berkesan, hingga membuatnya menangis," ucap Syifa sembari mencari referensi di internet.

"Hadiahkan saja bakso mercon, dia pasti akan menangis," jawab Syabilla asal, membuat kedua sahabatnya menggeleng pusing.

"Kalau itu, aku juga bisa memberikannya satu truk lombok," balas Asyila.

"Ah di internet pun tidak ada. Sebaiknya kita berjalan-jalan saja dulu, siapa tahu akan menemukan sesuatu yang bagus untuknya," usul Syifa, membuat keduanya mengangguk setuju.

Mereka pergi dari restoran itu, lalu berjalan-jalan mencari sesuatu yang dapat di beli untuk sang sahabat. Syifa berhenti di toko dalaman, menunjuk salah satu baju dengan bahan tipis yang ada di sana. "Apa aku memberikannya linggrie saja?" ucapnya meminta saran.

"Sungguh teman yang baik, beli kan saja agar dia terlihat seksi jika di dalam kamar nanti," jawab Asyila, bersamaan suara tawa Syabilla. "Membayangkannya saja membuatku geli."

Syifa yang sudah pusing seolah tidak peduli, dia masuk dan memilih-milih di dalam sana. Sedangkan Syabilla dan Asyila masih tertawa, membayangkan reaksi Aisyah saat membuka kado dari Syafa.

"Sekarang ingin ke mana?" tanya Syifa yang baru selesai membeli. "Toko buku saja, aku ingin beli beberapa novel," jawab Asyila.

Mereka kembali melanjutkan pencarian di toko buku. Sampai di sana, Asyila langsung memisahkan diri dengan mereka. Syabilla mencari-cari buku dan novel yang membuatnya tertarik.

"Kayaknya aku tahu harus kado apa." Dia mengambil tiga buku yang ada di sana, lalu pergi mencari sahabatnya.

"Aku sudah menemukan kado yang tepat untuknya!" seru Syabilla sembari mengangkat tiga buku yang dia ambil.

Dia Imam Terbaikku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang