Tolong tinggalkan jejak ya guys, kita harusnya saling menguntungkan disini, nekan tombol bintang di bawah itu ga susah kok, akunya sedih banyak silent readers, meskipun kalian gak mau ngasih komentar setidaknya kalian bisa ngevote, padahal yang read udah cukup banyak tapi yang ngevote cuma dikit, dimohon kerjasamanya ya biar kita sama2 enak, kalau masih banyak yang siders akunya juga males buat update 😪
Sebenarnya gak mau sih ngomong gini tapi ya kelamaan kesel juga liatnya.🍉🍉🍉
Hari ini adalah hari terakhir sebelum ayah dan ibuku pulang, aku merindukan mereka, jujur saja. Kemarin adalah hari pertama dimana aku memasuki dunia luar, dunia yang dinikmati oleh hampir semua orang muda dan bagiku itu liar dan aneh. Aku mengingat bahwa aku cukup sering melihat dunia itu di film-film yang pernah ku tonton tapi aku tak benar-benar memahaminya apalagi berharap untuk masuk ke dalamnya, dan sekarang aku sudah tau bagaimana rasanya.
Aku berjalan kaki ke belakang rumahku untuk membakar gaunku yang sudah terpotong, aku bisa habis jika ibuku tahu tentang gaun ini. Ia pastinya tidak akan menyadari bahwa aku kehilangan gaun, tapi dia pastinya akan menekanku jika tahu bahwa gaun ini tersimpan di kamarku dan hanya tinggal setengah.
Aku mendengar ranting pohon yang terpijak di atas rumput dan begitu aku menoleh, aku mendapati si tuan sopan yang berdiri tepat di belakangku. Niatku membakar gaun jadi tertunda karena kehadirannya. Sungguh, aku tak berharap untuk bertemu dengannya lagi, urusannya sudah selesai lalu mau apa lagi dia?
" Apa? " Aku membentaknya. Lagi-lagi itu terjadi. Aku sangat tidak tahan untuk tidak berteriak saat melihat wajahnya.
" Aku hanya memastikan bahwa kau baik-baik saja, culun. Apa yang membuatmu berpikir kau bisa pergi dengan si bajingan timur tengah itu? Meskipun aku tidak menyukaimu tapi aku punya tanggung jawab atas dirimu yang pergi bersamaku." Hatiku terluka mendengarnya. Aku tidak tahu bagian mana yang melukaiku. Entah karena dia menyebutku culun atau karena dia berkata bahwa dia tak menyukaiku. Ku rasa yang pertama. Aku tak cukup peduli untuk memikirkan bahwa dia tidak menyukaiku karena aku jauh lebih membencinya.
" Apa yang membuatmu berpikir kau bisa memarahiku karena aku pulang dengan pacarku? " Aku membalasnya, mengikuti nada bicaranya. Matanya melebar dan dia mengusap wajahnya dengan gusar.
" Jadi kau adalah gadis yang diceritakan olehnya? tentang perjodohan itu? " Ia berteriak di depanku. Oh aku tidak tahu kalau ternyata Zayn mau menceritakan tentang kami pada orang-orangnya.
" Memangnya apa saja yang ia katakan tentangku-- maksudku tentang kami? "
Bukannya menjawab, Harry malah pergi begitu saja. Aku memperhatikannya dengan mengernyitkan dahi dan tiba-tiba saja dia berbalik arah lagi, menghampiriku. Ku rasa dia perlu menghubungi rumah sakit jiwa.
" Bagaimana bisa? " Dia berteriak lagi dengan menengadahkan tangannya di udara.
" Apanya? " Ia mencicit dan membawa rambutnya ke belakang.
" Kau dengannya! Itu benar-benar konyol! Kau pasti tidak mencintainya kan? " Aku tidak tahu apa yang salah dengannya sehingga dia perlu mengeluarkan tenaga untuk bertanya. Aku menjauhinya dan mulai membakar gaunku. Apinya berkobar memakan gaunku.
" Kami sudah direncanakan sejak awal, itu bukan sesuatu yang harus kau ketahui. Dan kau juga tidak bisa menanyakan tentang hal yang sangat pribadi untukku, kita bahkan tidak saling menyukai, apalagi berteman."
Ia terdiam di belakangku. Aku menyaksikan gaunku lenyap dilalap api, itu jauh lebih menarik daripada menyaksikan wajah Harry yang menyebalkan.
" Aku--, aku hanya khawatir kau mencintainya, Bea." Kalimatnya seperti berbentuk gerakan untuk mengubah posisiku menjadi menghadap ke arahnya. Dia sama sekali tidak punya urusan untuk sekedar merasa khawatir. Dia sakit, itu jelas. Ia mendadak gugup saat aku hanya menatap manik matanya. " Ya maksudku, Zayn sudah punya pacar sedangkan nantinya dia harus menikahi mu. Kau seharusnya tidak mencintainya karena aku tahu dia tak punya rasa untukmu, dia hanya mengasihanimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Homegirl {HARBARA}
FanfictionCompleted! Sexual content, be wise readers! Origina story by harryxtaylena 20 Juli 2019