Chapter 35

641 81 28
                                    


*Cara Delevigne as Brittany
Sebenarnya mau masukin foto tapi wattpad errornya gak selesai2, kesel bgt.

And don't be silent readers pls, biar author juga semangat update,,,

😥

🍉🍉🍉

"Hey, kita berjumpa lagi."

Aku menyunggingkan senyum kecil saat berpapasan dengan gadis pirang beralis tebal yang menertawai ku saat pertama kali si brengsek Harry membawaku ke pesta. Oh dan dia juga yang berkelahi dengan si pirang jalang itu.

"Ya, aku lupa kita belum berkenalan. Aku Bea" Ucapku.

"I'm Brittany. Kau sedang mencari Harry dia ada di-"

"Ah tidak. Aku hanya ingin mencari sesuatu yang bisa ku lakukan disini." Potong ku dengan cepat. Brittany menaikkan sebelah alisnya lalu menggosok kedua tangannya semangat seperti baru saja mendapatkan ide di kepalanya.

"Kau bisa bergabung dengan kami, kami baru akan memulai sebuah permainan, bagaimana?" Itu terdengar mengerikan di telinga ku karena aku diingatkan kembali dengan gaun panjang ku yang harus ku gunting demi sebuah tantangan yang ku terima. Tapi belum tentu permainannya adalah ToD. Bisa saja permainannya jauh lebih ekstrim, setidaknya bagi orang sepertiku.

"Um, aku--"

"Sudah jangan banyak berpikir, kita akan bersenang-senang." Brittany dengan seenaknya menyeret ku. Langkahnya sangat cepat dan dia sesekali menggerakkan badannya mengikuti musik dan bergabung dengan sorakan yang tiba-tiba saja terdengar dari beberapa kumpulan pria yang bermain dadu di sebelah kami saat kami melewati kerumunan itu.

Aku dan Brittany kembali masuk ke dalam rumah dan aku memutar bola mataku. Ku harap aku tidak bertemu Harry maupun Luke. Tapi naas, Brittany justru membawaku ke kerumunan orang-orang yang sudah mengitari sebuah meja besar yang diatasnya ada satu kardus minuman kaleng, dan aku tidak perlu repot-repot bertanya minuman macam apa yang berada di dalam kalengnya. Tapi bukan itu yang membuatku menciut, penyebab utamanya adalah salah satu manusia yang berada di kerumunan itu adalah Harry.

Bagus.

"Jadi, siapa yang ikut dalam permainan?" Teriak seseorang. Aku ingat namanya, dia Liam. Brittany dengan semangat mengangkat tangannya.

"Aku!!! Dan dia!" Serunya seraya menunjukku, semua orang memperhatikan termasuk Harry tapi aku segera mengalihkan perhatian ku tidak mau melihatnya.

"Bagus! Semakin banyak yang bermain, semakin banyak pula dolar yang terkumpul." Ucap Liam yang disambut sorakan dari semua orang.

"Hey, nice ass" Seseorang berbisik di telingaku tapi aku pura-pura tidak mendengar. Tipikal mata keranjang.

"Ku rasa kalian sudah tahu bagaimana aturannya jadi apa kalian semua siap?" Teriak Liam lagi dan mereka semua serentak mengatakan kata 'siap'. Seorang gadis lalu membagikan minuman kalengnya pada orang-orang yang ikut andil dalam permainan ini, termasuk aku.

"Kita harus menghabiskan bir ini dalam 10 detik, dan yang menghabiskannya tepat waktu akan mendapatkan uang dan yang kalah akan ada tantangannya di akhir." Ucap Brittany dengan tawa di sela-sela kata-katanya, yang mana membuat bahuku merosot seketika.

"Hanya sepuluh detik?" Tanyaku tak percaya, kalau ini hanya air putih maka akan mudah bagiku tapi ini bir, aku jelas payah dalam hal ini, matilah aku.

Aku berdoa di dalam hati sebelum membuka kalengnya.

"Hitungan ketiga, dua, satu, mulai." Dan semua orang mulai menenggaknya, termasuk aku, tenggorokan ku tersiksa saat aku dengan sekuat mungkin menelannya. Seseorang menghitung hingga detik ke tujuh tapi aku benar-benar tak sanggup menghabiskannya dengan waktu sesingkat ini.

The Homegirl {HARBARA}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang