Chapter 12

1.6K 156 57
                                    


Cewek pirang yang kissing sama Harry aka Stella Maxwell penampakannya di mulmed ya guys...

Happy reading semoga suka...


(Psstt jangan lupa vommentsnya) 😉

🍉🍉🍉




" Lepaskan! " Ucapku tapi aku tidak bergerak untuk membebaskan tanganku karena ku tahu orang-orang akan menjadikanku pusat perhatian. Harry tidak menggubrisku, mata hijaunya menjelajah di mataku sebelum bertanya " Apa yang kau lakukan disini? "

" Seharusnya aku yang bertanya begitu." Aku memutar bola mataku dan dia tak kunjung melepaskan tanganku yang malang.

" Apa kau tidak lihat nenek lampir yang sedang berdiri disana? Aku disini karena dia lalu sekarang kenapa kau ada disini? Bukannya kau harus mengurung diri di rumahmu? " Aku mengikuti arah pandangannya, oh itu gadis yang kemarin, dia sedang memilih-milih deretan makeup yang terpajang di etalase dan tak menyadari kalau pacarnya sibuk mengganggu gadis lain. Lagipula mereka ini sangat aneh, kemarin mereka datang dengan Anne yang mengomel pada mereka, lalu mereka berciuman di kamar, setelah itu mereka berkelahi dan sekarang mereka jalan berdua. Memang aneh.

" Bukan urusanmu, Harry. Pergilah sebelum pacarmu menuduhku menggodamu! " Harry terkekeh pendek dan nafasnya menubruk wajahku. Aku gugup dengan jarak sedekat ini.

" Dia bukan pacarku. Aku mengajakmu ke pesta untuk menghindarinya dan itu gagal, dia berhasil membuatku menuruti permintaannya yang sialan membuatku pusing. Contohnya saat ini, dia memintaku untuk membelikannya benda-benda bodoh yang kau beli juga." Ia melirik makeup yang ku bawa tapi aku tidak mempedulikan apapun yang ia ceritakan. Itu bukan urusanku, toh dia yang rugi bukannya aku.

" Lepaskan aku Harry, aku harus pulang sebelum ibuku menjadikanku kentang tumbuk."

" Diamlah, aku akan mengantarmu." Ia berbisik dan menyeret ku keluar dari toko. Perutku geli membayangkan gadis yang dibawanya akan menemukan Harry tidak ada lagi di sekitarnya dan kemungkinan besar ia harus mengeluarkan uang sendiri.

Harry membuka pintu mobilnya dan memintaku masuk ke dalam. Begitu ia juga telah duduk di kursi kemudi, mobilnya melaju tapi dengan kecepatan yang rendah.

" Bagaimana dengan gadis itu, Harry? " Harry menoleh.

" Aku tidak cukup peduli, Bea. Ngomong-ngomong, dengan siapa kau pergi? " Aku diingatkan tentang Zayn dan gadisnya yang palsu dan menyebalkan. Aku tidak menyukainya dan demi apapun aku tak ingin bertemu dengannya lagi. Oh iya, tumben aku tidak emosi melihat Harry.

" Zayn, tapi dia sedang bersama pacarnya sekarang." Harry tergelak mengejek dan kembali fokus ke jalan raya. Ia tak berkomentar lagi hingga kita tiba dirumahku.

" Tunggu! " Ia menyela pergerakan ku yang ingin keluar dari mobilnya. Aku mengurungkan niatku dan menunggunya berbicara. " Apakah kita benar-benar tidak bisa berteman? Maksudku aku punya nomormu mungkin kita bisa saling mengirimkan pesan."

Aku lagi-lagi harus dihadapkan dengan pembicaraan ini. Apakah dia tak bisa mengerti bahwa itu akan sulit bagiku?

" Harry aku--"

" Aku mengerti, Bea. Tolonglah, kau butuh pertolongan." Pertolongan?

" Aku tidak membutuhkan pertolongan apapun, Harry. Kau pikir aku sedang sakit? " Gerutu ku tak suka dan aku turun dari mobilnya. Aku menenteng belanjaan ku dan mengucapkan terimakasih padanya tanpa melakukan kontak mata dengannya. Aku bersyukur kali ini aku tidak harus mengeluarkan tenagaku untuk berbicara dengannya.

The Homegirl {HARBARA}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang