Chapter 14

1.5K 178 78
                                    


Double up oi oiii
Cerita ini udah 1k readers dan aku seneng parah huaaaaa 😭😭😭
I love kalian semua guys tanpa terkecuali 😥


(Termasuk mulmednya (apaan deh ga jelas) hahaha)

Pokoknya gitu deh, Enjoy xx

🍉🍉🍉









Sensasi yang baru dan aneh mengikat diriku untuk saat ini. Jantungku yang berdegup kencang terasa berbeda dan seluruh tubuhku menegang, dialiri oleh arus listrik yang mengalir dengan sempurna dan kuat. Pria bermata hijau ini menatapku dengan intens setelah mencuri ciuman pertamaku. Seharusnya aku marah, menamparnya, ataupun mencabik-cabik wajahnya dengan kuku ku yang tumpul. Tapi aku tidak mau melakukan itu, aku diam seribu bahasa dan masih tak mempercayai apa yang baru saja terjadi padaku.

Harry menempelkan bibirnya sekali lagi dan aku masih sama, diam dan bingung.

" Balas aku, Bea! " Ia memohon dengan matanya yang kini terlihat jauh lebih cerah daripada sebelumnya. Aku menggeleng, entah pertanda apa.

" Aku tidak bisa." Aku memberitahunya secara terpaksa dan barulah aku bisa menggerakkan tubuhku. Aku berdiri dan berpamitan padanya tapi dia mengunci tanganku.

" Kenapa? " Aku hanya diam memperhatikan bola matanya yang bergerak untuk menatapku. " Jawab aku! Aku boleh menciummu karena aku tahu kau bukan milik siapa-siapa." Dia berbisik, suaranya nyaris tak ku dengar meskipun dia berada tepat didepan ku. " Dan aku tidak begitu peduli kalaupun kau dimiliki oleh seseorang. Aku bisa melakukan apapun terhadap mu."

" Woah, tenanglah, bung! Kau terdengar terlalu percaya diri! " Ledekku sarkas dan mengangkat daguku. Aku sangat terkejut dengan apa yang baru saja ia katakan. Dia tak memiliki hak sedikitpun di atas ku.

" Aku bersumpah kau akan menikmatinya. Berhentilah menjadi munafik! " Tiba-tiba dia berteriak. Aku menyentak tangannya dariku dan memberinya satu tamparan keras. Seharusnya itu tidak berarti apa-apa baginya tapi dia malah menatapku tajam sembari memegangi pipinya yang menunjukkan bekas telapak tanganku.

" Harry aku telah meminta maaf padamu tapi kau malah melecehkan ku! " Aku membalasnya, tak peduli seberapa keras aku berteriak karena aku sangat marah padanya sekarang. Air mataku menetes dan nafasku tersengal-sengal. Aku ingin sekali memukulnya berulang kali tapi aku tak berdaya untuk melakukannya.

" Itu hanya ciuman biasa, jalang! Bahkan itu tak berarti sama sekali! " Efek makiannya begitu besar untukku meskipun suaranya jatuh mengecil. Aku semakin larut dalam tangisanku dan menatapnya penuh dengan kebencian.

" Oh tentu saja itu tidak berarti apa-apa bagimu karena kau mencium siapapun yang kau mau, tapi bagiku itu berarti, Harry. Kau adalah orang pertama yang mencium bibirku. Seharusnya aku menikmatinya bersama dengan orang yang ku cintai atau setidaknya aku menyetujuinya sebelum itu terjadi. Dan sekarang aku tak menyangka bahwa kaulah pemiliknya, aku tak percaya first kiss ku direbut oleh pria kasar, tak sopan, dan menjijikkan seperti mu! " Aku berteriak lagi dan membawa tubuhku pergi. Ia terdiam disana tapi aku tidak mau melihatnya. Hatiku hancur dan untuk kesekian kalinya aku menangis karenanya.

The Homegirl {HARBARA}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang