Chapter 4

2.6K 174 43
                                    

Penampakan Chloe di mulmed
(Anjayyyy mbak Gigi jadi pembantu wkwkwkw)

Happy reading...

🍉🍉🍉

Bunyi alarm membangunkan ku. Kakiku yang telanjang memijak lantai marmer yang dingin, mengarah ke kamar mandi untuk mencuci muka, menghilangkan rasa kantuk yang menguasai wajahku. Aku teringat kalau hari ini ayahku pulang hanya untuk menjemput ibuku. Kesibukannya membuatnya jarang pulang ke rumah dan bahkan sesekali dia menginap di hotel, begitupun ibuku jika dia tak berada di rumah seharian penuh.

Aku menggosok gigi, sebelum benar-benar pergi ke lantai bawah dan menuju dapur. Ku lihat hanya ada sarapan di meja bar dan Chloe yang sedang mengelap kompor. Bagus, mungkin mereka pergi bahkan saat matahari belum muncul untuk menyinari bumi. Mereka sangat sibuk dan penuntut.

" Good morning! " Aku menyapa Chloe. Perempuan yang masih lajang itu melemparkan senyum tipis ke arahku.

" Hai! Uhm..kau membutuhkan sesuatu untuk tambahan sarapanmu? " Aku menggelengkan kepala pertanda bahwa sarapanku baik-baik saja. Telur mata sapi dan sosis.

Sembari menyantap sarapanku, aku memperhatikan Chloe yang begitu gigih dalam bekerja. Ia tak pernah mengeluh meskipun rasa lelah terlihat jelas di wajahnya. Aku bersyukur meskipun hidupku penuh dengan tekanan tapi aku tidak harus bekerja seperti Chloe, menafkahi dirinya sendiri yang sebatang kara.

" Hey, kau bisa beristirahat, Chloe. Jika kedua orangtuaku tidak ada di rumah kau bebas beristirahat sesuka hatimu asalkan semua pekerjaanmu telah beres. Kau suka sekali mengerjakan sesuatu yang seharusnya tidak perlu kau kerjakan lagi, hanya agar ibuku tidak mengomelimu." Aku berkata dengan santai lalu menggigit sosis yang masih hangat dan sedikit berminyak. Chloe menghela nafas lalu menyeka keringat di keningnya dengan menggunakan punggung tangannya.

" Kau sudah pernah mengatakannya sebelumnya. Kau benar-benar gadis yang manis. Oh iya, kenapa sih pria yang tinggal di sebelah rumah ini selalu mencarimu setiap pagi? Ia tadi mendatangiku saat aku membersihkan rumput di halaman, dia bahkan sempat menggodaku." Aku tersedak dan segera meraih segelas air. Aku meneguknya hingga habis sebelum mulai mengintrogasi Chloe.

" Menggodamu? Bagaimana? " Aku benar-benar dikejutkan oleh suaraku yang sangat terdengar penasaran dan melengking. Chloe mengerjapkan matanya dan mencuci tangannya sebelum mengambil kursi untuk duduk di depanku.

" Ya, aku sebenarnya tidak begitu mengingatnya. Dia hanya memanggilku lalu mengatakan bahwa kakiku terlihat seksi dan ia mengedipkan matanya sebelum menanyakan keberadaanmu." Perutku mual saat Chloe bercerita. Dasar sinting! Bisa-bisanya dia tebar pesona pada Chloe. Eh kenapa aku jadi repot mencelanya? Itu haknya untuk menggoda.
" Lalu, apa urusanmu dengannya? Dia terlihat begitu membutuhkanmu."

Membutuhkan ku? Yang benar saja! Dia hanya akan memintaku datang kerumahnya, mengolok-olok ku, lalu aku pulang dalam keadaan menangis. Aku yakin dia hanyalah laki-laki yang suka mengganggu orang-orang yang jauh lebih lemah darinya hanya untuk menghibur diri.

" Entahlah aku sendiri tidak tahu, dia memintaku untuk menebus kesalahan ibuku, mungkin ia ingin menjadikanku budaknya dirumahnya, karena ku lihat mereka tak punya asisten." Aku menggidikkan bahuku. Ingatanku tentang kejadian kemarin membuatku gila, aku tidak ingin bertemu dengannya apalagi mendengar kalimat-kalimatnya yang akan merusak ku.

" Hmm, ku rasa kau hanya perlu berhati-hati dengannya, kelihatannya dia bukan pria baik-baik."

" Kau benar." Aku terkekeh, tidak yakin dengan apa yang baru saja ku benarkan. Setelah sarapanku habis, aku memasukkan piring kotor ke alat pencuci piring sementara Chloe beralih membersihkan ruangan yang lain. Aku berharap bisa membantunya tapi Chloe bukanlah tipe orang yang mau memakan gaji buta, dia akan mengadukan kelakuanku kepada ibuku tentang kekerasan ku untuk mencoba membantunya.

The Homegirl {HARBARA}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang