Chapter 27

1.2K 117 27
                                    

It's always like this, sucks. Sorry for everything guys. Ngebut buat chapter ini biar kalian yang nungguin ga terlalu lama nunggunya.

Dan aku juga mau ucapin terimakasih banyak buat kalian yang udah baca ceritaku yang judulnya my bitchy teacher yang udah sampe 100k readers lebih malah, suwerr seneng banget, thx ya guys udah mau baca semoga yang dark love juga nyusul 100k mwehehehe.

🍉🍉🍉




" Umm... Harry? "

" Hmm? " Aku menatapnya dan seketika lupa dengan apa yang ingin ku katakan padanya. Matanya selalu berhasil mengalihkan duniaku tapi itu tidak sebanding dengan senyumannya yang sangat khas di memoriku. Harry masih menunggu ku untuk bersuara tapi otakku tidak sinkron dengan mulutku sekarang.
" Bea? "

Dengan gelagapan aku pun menautkan jari-jari tanganku dengan gelisah. Aku ingin memberitahunya soal penawarannya itu karena dia tidak menyinggungnya semenjak dia datang dan itu membuatku takut dan berpikir bahwa dia mungkin hanya bermain-main dengan ucapannya. Harry mengibaskan tangannya di depan mataku berulang kali dan aku hanya menatapnya seperti orang idiot.

" Baiklah, hentikan itu! Aku..., Oke sialan bisakah kau berpikir sendiri?! "

Aku dengan kejam membentaknya dan Harry pun memundurkan tubuhnya dari meja makan. Dia dengan kebingungan menatapku, antara ingin mengatakan sesuatu dan tertawa.

" What's wrong with you? " Akhirnya dia mengeluarkannya dan aku mendengus.


" Apakah kau lupa dengan ucapan mu kemarin? Aku memikirkannya sepanjang waktu dan kau datang kesini seolah-olah kau tidak mengatakan apapun kemarin! " Lagi aku membentaknya dan aku ingin mendengarnya berteriak. Entahlah, hanya itu yang otakku pikirkan.


" Aku-- aku tidak! Kau yang membuat segalanya menjadi rumit! " Dia balas membentakku dan aku tersentak di tempatku duduk. Oke tadinya aku ingin dia berteriak tapi sekarang aku malah takut dia akan memecahkan kepalaku karena begitulah ia terlihat.

" Aku membuat segalanya menjadi rumit? Apa maksudmu? Aku memikirkannya sepanjang waktu tapi kau bertingkah seperti tidak tahu apa-apa dan itu membuatku berpikir ucapanmu hanya angin lewat. Kau memang brengsek! "

Konyolnya aku tiba-tiba menangis setelah membentaknya lagi dengan keras. Kenapa aku menginginkan perkelahian ini?

" Aku memang brengsek, kau tahu itu sejak awal. Sialan kenapa kita harus berkelahi seperti ini? Dan ada apa dengan mulut sopanmu? " Dia memicingkan matanya ke arahku dengan tajam. Aku bahagia mendengar suaranya yang volumenya turun dengan drastis.

" Aku tidak tahu." Aku menggidikkan bahuku. Harry menghela nafas sesaat sebelum ia menoleh ke arah pintu dan melihat kehadiran Luke disana. Oh, aku benci suasana ini. Aku lebih memilih untuk saling membentak dengan Harry sepanjang hari daripada melihat Harry dan Luke yang saling memberikan tatapan mematikan satu sama lain, seperti saat ini.


" Apakah aku harus memberitahu ayahmu, Nona? " Harry tergelak remeh dengan cepat sebelum aku sempat berbicara.

" Oh jadi kau menyebut dirimu seorang bodyguard? Seharusnya kau menyebut dirimu si tukang mengadu." Harry tertawa akan ucapannya sendiri. Wajah Luke memerah dan jauh di lubuk hatiku, aku melihat gadis batinku tertawa dengan lebar di hadapan si bodyguard.


" Terserah apa katamu, sir. Tapi aku melihat kau membentak atasanku yang mana aku tidak akan membiarkannya begitu sa--"

" Holy fuck, Bea! Apakah bodyguard mu ini tahu segalanya tentang kita? " Tawa kecil ku lepas dan aku melewati meja. Aku menggandeng tangan Harry dan menepuk pundaknya seraya tersenyum manis ke arah Luke.

The Homegirl {HARBARA}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang