Hello, sorry kalau banyak typo hehe🍉🍉🍉
Mulutku terkatup rapat selagi Harry masih melajukan mobilnya. Ancamannya sedikit membuatku takut, mengingat dia mungkin sudah kehilangan sel otak saat ini. Jalanan sedikit lengang dan dia menyetir entah kemana tujuannya, aku sendiri bingung kenapa tidak memintanya untuk mengantarku pulang. Dia benar, aku idiot.... sedikit.
Tiba-tiba saja gemuruh di langit terdengar dan tak membutuhkan waktu yang lama bagi hujan untuk menyirami bumi. Hujannya sangat deras dan kami berdua lenyap dalam kebisingan hujan ini.
Mobil Harry perlahan-lahan melaju dengan normal, sedikit lega dibuatnya, mungkin dia juga merasa khawatir karena kondisi jalan menjadi licin.
"Kenapa kau diam saja? Takut dengan ancaman ku?" Harry tergelak setelah selesai mengejekku, lagi.
"Takut? Tidak sama sekali, tuan percaya diri." Jawabku meyakinkan diriku sendiri.
"Kau yakin?" Tanyanya lagi dan dia mendapatkan perhatian dariku. Aku mendapatinya yang tengah menyeringai licik ke arahku.
"Tentu saja." Begitu mendengar ku dia memberhentikan mobilnya di pinggir jalan. Setelah itu dia menarik leherku dan mencoba menciumku dengan paksaan tapi aku spontan mendorongnya sekuat tenaga dan memberikannya satu tamparan keras di pipi kirinya. Nafasku berubah tak beraturan dan kepalaku mulai terasa berputar. Aku membuka pintu mobilnya dan berjalan dengan cepat meninggalkannya. Aku basah seketika dan mulai mendengarkannya meneriaki namaku. Tak butuh waktu yang lama baginya untuk meraih tanganku. Kini dia sama basahnya denganku.
"Mau kemana kau?"
"Pulang, dan berpikir bagaimana caranya agar aku tak bertemu lagi denganmu." Ketus ku dan menghentakkan tanganku darinya tapi genggamannya terlalu kuat.
"Kau ingin aku mati?" Tanyanya lagi dan aku mengernyitkan dahi ku, bingung dengan pertanyaannya.
"Kau bilang kau tidak ingin bertemu lagi denganku.""Ya, tapi aku tidak sekejam itu, menginginkan mu untuk mati. Sekarang lepaskan aku karena aku ingin segera sampai dirumah." Sekali lagi aku mencoba melepaskan diri dan berhasil. Aku melanjutkan langkahku tapi Harry tak kunjung menyerah. Apa sih maunya?
"Masuk ke mobil ku!" Pintanya, sebenarnya lebih terdengar seperti memaksa.
"Tidak!"
"Masuk!"
"Apa kau dengar aku? Aku bilang 'Tidak', apa kau tuli?!"
Ku kira Harry akan membalas bentakan ku, nyatanya tidak. Dia terdiam dan aku justru terpesona melihat wajahnya yang dibasahi hujan, terlebih lagi ia menyisir rambutnya yang basah itu ke belakang dengan frustasi.
"Bea, please masuk ke mobilku. Aku akan mengantarmu pulang karena aku tidak ingin kau sakit, oke?" Ia berkata dengan lembut dan rasanya hatiku meleleh mendengarnya, apalagi dia juga menangkup wajahku pelan dengan kedua tangannya. Aku bergeming sesaat sebelum menurut padanya.
,,,
Aku sampai dirumah, tanpa sepatah katapun ku ucapkan pada Harry setelah turun dari mobilnya. Aku yang kedinginan karena sudah basah kuyup pun segera membilas diri dengan air hangat lalu membungkus tubuh ku dengan handuk kimono ku sebelum mengeringkan rambutku.
Ku rebahkan tubuhku di ranjang dan menjatuhkan air mata kembali. Tindakan yang ku lakukan malam ini mungkin bisa membalas kelakuan Harry tapi itu juga mengantarku kepada kesialan, mempermalukan diriku sendiri. Dan apakah aku benar-benar tidak ingin bertemu lagi dengan Harry? Bagaimana jika dia memintaku kembali padanya? Tapi dia tidak mencintai siapapun, termasuk aku. Aku bingung, sangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Homegirl {HARBARA}
FanfictionCompleted! Sexual content, be wise readers! Origina story by harryxtaylena 20 Juli 2019