Chapter 11

1.6K 144 71
                                    


Jadi akutuh dibuatin cover baru sama si bebeb rryshaf  and jatuh cinta sama covernya, hebat ngeditnya 😍 menurut kalian gimana hehehe?

Jadi ya aku pun ngebut siapin chapter ini biar kalian lihat cover barunya 😂

Pokoknya gitu deh,
Cewewew nya bang Jen di mulmed ya,,,

Happy reading...


🍉🍉🍉






" Sudah berapa kali kau berinteraksi dengannya? " Aku terdiam selama beberapa saat mendengarkan pertanyaan ibuku yang sudah jelas memaksaku untuk berbohong. Kalau saja mulutku dapat berkata dengan jujur, pasti aku akan dijadikan kentang tumbuk olehnya.

" Dua kali, ku rasa. Dia mengajakku mengobrol saat aku menyiram bunga di halaman dan yang kedua adalah semalam " Jawabku dengan bumbu kebohongan ekstra pedas. Ibuku hanya diam selagi mengunyah sarapannya. Hanya ada kami berdua di meja makan karena ayahku sudah berangkat ke kantor sebelum matahari terbit.

" Sudah berapa kali ku katakan padamu bahwa menyiram bunga bukanlah pekerjaan mu? Kau diharuskan untuk diam di rumah, belajar, dan merencanakan tentang usahamu sebagai penerus perusahaan kita. Kalau saja kau tidak berada di luar dia tidak mungkin bisa masuk ke rumah ini dan membentak putriku."

Wajah ibuku memerah dan ia nampak sangat kesal. Aku tahu dia tidak pernah rela aku diperlakukan dengan buruk oleh orang lain tapi ini semua diluar kendali ku. Aku tak dapat melakukan apapun.

" Maafkan aku, Bu. Aku berjanji tidak akan keluar dari rumah lagi." Ujarku pelan seraya menunduk yang mana aku sendiri tidak mempercayai janjiku. Aku tahu kalau aku pasti akan melanggarnya.

" Bagus, aku juga minta maaf, honey. Tapi ini semua ku lakukan untuk kebaikanmu. Oh iya hari ini aku akan pergi ke acara arisan bersama Trisha, kau sudah tahu 'kan kalau Zayn akan berada disini seharian? " Nada bicaranya melembut dan aku benar-benar lega. Aku menyunggingkan senyum seolah-olah aku senang bahwa Zayn akan datang. Aku tahu bahwa Zayn hanya akan tidur ataupun memegang ponselnya selama berada disini itu artinya aku hanya akan selalu kesepian. Dan konyolnya saat ibuku pulang pastinya ia akan bertanya apa saja yang ku lakukan bersama Zayn jika sedang berduaan. Aku akan pura-pura malu lalu ibuku menggodaku dan menuduhku bermesraan dengan Zayn padahal dia saja tak pernah menciumku, di pipi sekalipun.

Tapi tidak, aku tak pernah berharap Zayn akan menciumku. Dia bukan lelaki yang suka mengambil keuntungan.

Kami lalu menyelesaikan sarapan dan aku berada di ruang belajar saat ibuku pergi arisan. Aku menyelesaikan belajarku dengan baik, tidak ada gangguan sedikitpun meskipun sesekali wajah Harry muncul di ingatanku, yang aku tidak tahu kenapa demikian.

Seusai belajar, aku memutuskan untuk mengobrol bersama Chloe yang juga sedang bersantai, aku senang memiliki waktu luang bersamanya dan tidak terus-menerus melihatnya bekerja. Obrolan kami terpaksa berhenti saat Zayn sudah datang. Chloe membukakan pintu untuknya dan Zayn memanggilku.

" Ya, Zayn? " Dia tersenyum ke arahku dan membawakan ku sebuket bunga mawar. Tumben sekali. Aku membawanya ke hidungku dan menghirup aromanya yang khas. " Thanks." Gumamku dan dia mengacak-acak rambutku. Wow dia sangat berbeda sekarang. Apa yang membuatnya begini?

" Kau mau kita kemana hari ini? " Ia bertanya dan aku segera tergagap.

" Oh Zayn ku rasa itu bukan ide yang bagus." Zayn mendecih dan memintaku untuk duduk di sebelahnya, Chloe dengan muka terkejutnya masih berdiri di pintu dan sadar saat Zayn melirik ke arahnya. Ia berjalan dengan canggung meninggalkan kami berdua.

The Homegirl {HARBARA}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang