Karena Zaddy ngepost foto aku langsung ngebet dong nulis chapter ini hahaha. Btw rada kesel kenapa wp semakin error' padahal pingin naruh foto di mulmed, mungkin kalian tahu cara perbaikinya? Kalau ada kasih tau dong.
Happy reading!
🍉🍉🍉
Harry menginap malam ini. Aku memandangi wajah polosnya yang pulas dalam tidur. Sesekali aku memainkan rambutnya, namun menjaganya tetap terjaga. Terkadang aku merasa tidak percaya bahwa pria yang dulunya menjengkelkan ini adalah milikku sekarang dan telah mengajariku banyak hal, juga membantuku keluar dari kekonyolan yang dibuat oleh ibuku sendiri.
Aku tersadar setelah banyak melamun dan memutuskan untuk tidur tapi tidak bisa. Aku sudah mencobanya dan pikiranku masih hidup.
Mungkin aku butuh segelas susu.
Aku pun pergi ke dapur dan membuka lemari pendingin. Aku tak repot-repot mengambil gelas, aku langsung saja meminum susunya dari kemasannya.
"Dia disini?" Spontan aku tersedak. Aku memutar bola mataku dan meletakkan susunya kembali ke tempatnya. Aku memberi gerakan kasar pada pintu lemari pendingin saat menutupnya. Berharap dia tahu bahwa aku tidak ingin melihatnya, sama sekali. Awalnya aku berpikir bahwa Harry adalah orang paling menyebalkan di dunia ini dan ternyata aku salah.
"Luke, itu bukan urusanmu!" Aku mengernyit ke arahnya dan sengaja menubruk bahunya sedikit karena dia menghalangi pintu.
"Itu urusan ku. Kau berada di bawah pengawasan ku."
"Seharusnya kau senang tidak perlu repot-repot mencariku karena dia membawaku pulang ke rumah dengan selamat. Sekarang berhentilah bertingkah seperti kau sangat berpengaruh di dalam hidupku."
"Dia tidak baik untukmu, Bea. Hanya mengatakan." Menggidikkan bahunya, Luke lalu melangkah pergi dariku begitu saja. Aku meredam amarahku sendiri dengan menarik ujung kaus ku dengan gemas. Hatiku berkata bahwa aku tidak seharusnya mendengarkannya. Dia hanya seorang pecundang yang kesepian.
Aku kembali ke kamar dan mengunci pintu lalu kembali menatap wajah Harry sejenak sebelum kembali mencoba terlelap. Baru saja aku hampir larut dalam tidur, aku dikejutkan oleh dering ponsel. Bukan ponselku, itu milik Harry.
Celananya ia letakkan di sofa dan aku berdiri untuk mengambilnya. Mungkin ibunya mencarinya.
Tapi dugaan ku salah. Nama panggilan yang tertera di layarnya adalah 'My bitch' dengan emoji hati setelahnya.
Siapa ini?
Pikiranku langsung saja berkecamuk. Aku ingin membangunkan Harry namun ia segera sadar dan keheranan melihatku, memegang ponselnya.
"Siapa yang menelepon?" Tanyanya. Aku diam saja dan menghampirinya untuk menyerahkan ponselnya. Matanya sedikit membulat setelah melihat layarnya.
"Siapa itu, Harry?" Yang ku tahu itu tidak mungkin Gemma apalagi ibunya tapi aku tidak ingin berspekulasi yang tidak-tidak, sayangnya itu sulit.
"Bukan siapa-siapa" Jawabnya, sedikit tegang.
Apakah aku harus mempercayainya?
"Oke." Ujarku pelan dan membaringkan tubuhku lagi. Mencoba untuk tidur dan mengabaikan itu.
...
Harry pulang pagi-pagi sekali, saat matahari belum menampakkan diri. Aku merasa memiliki jarak dengannya, sejak kejadian semalam. Sikapku biasa saja tapi Harry sebaliknya. Figurnya seperti sedang menutupi sesuatu, atau itu hanya perasaanku saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Homegirl {HARBARA}
FanfictionCompleted! Sexual content, be wise readers! Origina story by harryxtaylena 20 Juli 2019