Part 7 [Derita Perkawinan bagian 2]

27.7K 1.2K 488
                                    

Pemain: Shelly Cassandra
Arli Juan Moreno

No Copas No Bully

Empat jam kemudian.

Gadis yang belum genap berusia 20 tahun itu memandang dirinya di cermin kaca di kamar Arli. Pandangannya kosong pada wajahnya sendiri. Sekarang Shelly bukan lagi wanita single atau sendiri dia sudah terikat, terikat pernikahan dengan seseorang yang sama sekali tidak pernah di harapkan Shelly bakal jadi suaminya.

Shelly sama sekali belum menghapus sisa-sisa make up bekas acara pernikahannya empat jam yang lalu. Shelly masih tidak percaya jika dia sekarang adalah nyonya Moreno. Ke manapun Shelly pergi bayang-bayang Arli akan melekat padanya seperti lem yang tidak akan bisa dilepas lagi.

Shelly ingin menolak! Shelly ingin menjerit! Shelly ingin menangis! Tapi Shelly sudah lelah, lelah bersikap lemah pada Arli. Shelly harus kuat hingga Arli bosan dan rela melepaskannya. Walaupun Shelly tidak yakin Arli benar-benar mau melepaskannya seperti yang di harapkan dirinya sejak dulu.

"Sampai kapan kau melamun di cermin Lily-ku?" tanya Arli tepat di belakang Shelly. "Apa kau masih berharap cowok cacat itu yang jadi suamimu hah?"

Shelly melihat dengan tatapan tidak suka ke arah sumber suara. Awalnya Shelly melihat melalui pantulan cermin pria dingin juga kasar itu sedang melepaskan kancing pada baju pengantinnya. Setelah itu Shelly berdiri dari kursi riasnya memandang langsung ke arahnya. Tatapannya masih sama tidak suka ke arah Arli.

"Jangan banyak melotot ke arahku Lily-ku, terakhir orang yang melototiku bernasib buruk," jelas Arli masih sibuk membuka paksa baju pengantinnya. Tanpa melihat Shelly Arli kembali menjelaskan. "Matanya buta karena salah satu anak buahku meremukkan matanya sampe dia mati."

Setelah mengatakan kalimat itu Arli melihat tajam ke arah Shelly membuat gadis itu menelan salivanya karena takut. Apalagi Arli melangkah maju ke arahnya secara berlahan.

Arli berjalan lambat tanpa mengenakan baju pengantin setengah badannya telanjang menampilkan otot-ototnya yang terbentuk sempurna.

Arli menyentuh pipi Shelly tapi bodohnya Shelly masih tidak berpaling dari tatapannya ke arah wajah Arli melihat rahang yang sempurna itu. Arli menatap mata hazel Shelly.

"Kau kenapa Lily-ku? Apa kau takut setelah mendengar perkataanku barusan?"

"Pertanyaan bodoh macam apa itu!" rutuk Shelly dalam hatinya. "Jelas saja aku takut kalau dia juga melakukan hal yang sama, mencongkel mata! Yang benar saja! Bagus bunuh aku langsung! Dasar psikopat!"

Shelly masih bungkam hanya kedua bola matanya yang berwarna cokelat masih memandang bola mata hitam Arli. Melihat Shelly seperti itu membuat Arli tersenyum sinis.

"Tapi tenang saja khusus dirimu aku tidak akan melakukannya. Aku tidak ingin kau tidak melihatku setiap hari. Aku ingin mata angkuhmu itu melihat ku! Hanya aku! Dewa penghancurmu!" jelas Arli lalu dengan santainya dia mengecup bibir Pink Shelly. Mengecup bukan melumatnya. Arli belum mau melakukannya sekarang. Dia belum menginginkan menyiksa batin istrinya yang angkuh itu.

Setelah berciuman singkat itu Arli memerintah Shelly.

"Segera mandi dan ganti baju pengantinmu itu! Ingat aku tidak suka menunggu! Malam ini aku akan membuatmu tidak bisa berjalan Lily-ku."

"Maksudmu?" dahi Shelly berkerut tidak mengerti.

Dengan kekehan Arli menatap Shelly, "Kau ini bodoh atau apa! Setiap orang yang sudah menikah apa yang akan di lakukan mereka di kamar hah?"

Project Big Boss / PBB [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang