Part 14 [Salah Sasaran]

24.3K 1.2K 611
                                    

Pemain: Shelly Cassandra
Arli Juan Moreno

No Copas No Bully

Karena terlalu banyak berpikir dan menangis Shelly akhirnya tidak bisa tidur hingga jam dua pagi. Shelly terjaga, dia terlihat lelah, tapi entah kenapa matanya tidak mampu untuk terpejam dalam lelapnya tidur.

Jadinya dia memilih beranjak dari tempat tidurnya berjalan keluar menggunakan piyama tidur melangkah lambat ke arah pintu kamar dia dan Arli.

Klik!

Pintu itu terbuka dan saat Shelly melangkah keluar dari kamar itu langkahnya terhenti karena dua orang penjaga sedang menghalangi jalannya.

"Nyonya Shelly mau ke mana?" tanya cowok dengan pakaian formal style hitam putih berdiri tegap di hadapan Shelly.

Shelly menghembuskan napasnya karena tidak tahan. Rasanya hidupnya bahagia di penjara. Tidak memiliki privacy apapun sedangkan Arli bebas berkeliaran di luar sana ke mana saja dengan siapa saja. Berbuat semaunya, sesukanya. Sungguh ini tidak adil bagi Shelly.

"Aku tidak bisa tidur, aku mau cari udara segar di bawah," Shelly berharap pria itu segera menyingkir dari hadapan Shelly.

"Maaf Nyonya tapi ini jam dua pagi sebaiknya Nyonya Shelly kembali tidur kalau Big Boss tau Nyonya Shelly keluar sepagi ini beliau pasti akan me----"

"Aku kan tadi sudah bilang aku gak bisa tidur! Ngapain sih kalian masih halangin jalan aku! Sana! Minggir!" nada suara Shelly sudah naik lebih tinggi.

"Maaf Nyonya Shelly kami tidak bisa mengizinkan Nyonya Shelly keluar sepagi ini. Big Boss melarang kami mengizinkan Nyonya Shelly berkeliaran di manssion sebelum jam tujuh pagi," saut penjaga yang satunya lagi.

"Masa bodoh sama perintah dia!" pekik Shelly mulai kelihatan tidak senang. "Minggir! Atauku suruh Yuda menghajar kalian sampe babak belur!"

Mendengar nama Yuda membuat mereka saling pandang tanpa kata. Hampir sepuluh detik tanpa kata akhirnya mereka menatap Shelly tapi tidak berani mengatakan apa pun. Ternyata kekuasaan Yuda sangat berefek di manssion ini.

"Sana! Minggir!"

Mereka memang saling pandang melihat ragu dan bingung antara membiarkan Shelly melewati mereka atau tidak tapi tubuh tegap mereka masih berdiri menghalangi jalan Shelly. Dan itu membuat Shelly semakin naik darah.

"Biarkan Nyonya Shelly lewat Ion, Mett!"

Suara itu membuat seketika Shelly dan dua penjaga kamarnya menoleh ke sumber suara. Kaget.

"Yuda!!"

Shelly berhamburan berlari ke arah Yuda hampir menabraknya jika Yuda tidak sigap menahan lengan Shelly menggunakan kedua tangannya.

"Hati-hati Nyonya," ucap Yuda masih menahan kedua badan Shelly agar keseimbangannya tidak goyah.

"Maaf aku terlalu senang," lirih Shelly lembut. Tapi kelembutan dan keramahannya berubah masam saat melihat dua penjaganya barusan. "Gara-gara mereka tuh aku hampir jatoh!"

Shelly melihat tidak senang ke arah Mett dan Ion. Lalu kembali menatap Yuda.

"Aku mau ke bawah tapi mereka gak bolehin!" Shelly mengadu bagai anak kecil membuat Yuda sedikit mengulum senyum di bibirnya.

"Tenang saja Nyonya, sekarang Nyonya Shelly bisa ke mana saja. Saya akan menemani Nyonya."

Wajah Shelly tambah berseri-seri saat mendengarkan apa kata Yuda barusan. "Really!"

Project Big Boss / PBB [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang