Pemain: Shelly Cassandra
Arli Juan MorenoNo Copas No Bully
"LILY! LILY! LILY!"
Pekikan panik Arli dan terutama suara nyaring pistolnya di dini hari itu membuat setengah penghuni di manssion itu bangun dan mendekat berdiri tegang sedikit jauh dari mereka.
Terutama para pelayan di manssion itu yang masih mengenakan piyama tidur berwarna putih berbisik-bisik di antara pelayan yang lainnya. Bertanya-tanya kenapa peristiwa itu bisa terjadi di tempat kerja mereka.
"Nyonya Shelly!"
"Sst..pelan-pelan ngomongnya."
"Duh banyak sekali darah Nyonya."
"Siapa yang melakukannya?"
"Kenapa? Kok bisa? Nyonya Shelly!"
"Ssstt...diem-diem."
"Gimana nih?"
"Nyonya masih hidupkan?"
Suara mereka yang pelan tapi mampu didengar Arli tidak dihiraukan pria itu karena Arli tahu ini bukan saatnya mengurusi para pembantunya yang super kepo.
"Lily-ku! Sayang..," suara Arli berubah semakin panik dia membuka tuxedo-nya. Meletakkan tuxedo-nya tepat di perut Shelly yang tertembak. Berusaha menghentikan aliran darah yang semakin deras.
"Please...jangan mati, please..Lily-ku," Arli bermonolog. Kini tangannya yang tadinya tidak gemetar berubah gemetar dan puncaknya jantungnya berdegup semakin cepat.
Arli tidak lupa meraba mencoba merasakan denyut jantung dan napas istrinya.
"Please..., bertahan Lily-ku."
Sedangkan Yuda pria itu masih mematung tidak percaya. Majikan yang ingin di lindunginya justru berbalik melindungi nyawa Yuda.
Yuda shock berat! Karena terlalu shock Yuda sampai tidak bisa mengeluarkan suara apa pun dari dalam bibirnya. Yuda hanya mampu melihat, melihat majikannya yang terkulai di lantai tidak sadarkan diri lagi.
"Telfon Ambulance!" titah Mett setelah mendekat ke arah kerumunan banyak orang. "Cepat! Hubungi ambulance!!"
Salah satu pelayan wanita mengangguk gugup ke arah Mett, "Bi-biar saya yang panggil ambulance."
"JANGAN TELFON AMBULANCE!!"
Pekikan nyaring Arli membuat semua yang ada di antara dirinya melihat ke arahnya kaget.
Dan sekali lagi Arli berteriak lantang kali ini ke arah Yuda, dengan posisi Arli masih tengah memeluk Shelly.
"YUDA TELFON ALEX! SEKARANG! CEPAATT!"
Tanpa menunggu lagi Yuda merogoh saku celananya bermaksud menjalankan titah Big Boss-nya tapi sedetik itu juga Yuda melihat sesuatu di layar android-nya. Melihat jika Big Boss-nya menghubunginya setengah jam yang lalu.
"Sial! Pantes Big Boss marah besar! Aku tidak menjawab telfonnya!" bantin Yuda merutuki kecerobohannya karena lupa mengaktifkan panggilan suara untuk nada dering di ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Project Big Boss / PBB [END]✅
RomantizmAdult Romance 18++ Sepenggal kisah seorang pria dewasa yang sulit melupakan masalalu dan seorang wanita yang super percaya akan takdir. Di hidup pria itu tidak ada harapan juga impian hanya sebuah keinginan untuk balas dendam. Seorang pria yang di k...