Part 9 [Cemburu]

32.3K 1.3K 559
                                    

Pemain: Shelly Cassandra
Arli Juan Moreno

No Copas No Bully

"Ali berengsek! Bajingan! Pulang-pulang bawa wanita jalang!" maki Shelly di hatinya.

Rasanya Shelly baru saja kehilangan nyawa saat melihat Arli dengan gilanya tanpa rasa malu berciuman dengan perempuan itu di tempat umum. Bagaimanapun juga semua orang melihat kelakuan bejatnya itu. Walaupun yang melihat tidak akan ada yang protes karena yang berbuat tidak senonoh itu adalah boss mereka sendiri.

Selesai mereka berciuman Shelly tidak lagi berniat menyusul Arli. Rasanya terlalu sakit melihat mereka berdua bermesraan di depan matanya.

"Kenapa sih aku harus melihat pemandangan yang menjijikan itu!" umpat Shelly di hatinya.

Shelly memilih membalikkan badan melangkah pergi jauh pokoknya menjauh dari mereka berdua.

Baru tiga langkah tiba-tiba dari jauh seseorang dengan suara beratnya memanggilnya.

"Lily!"

Shelly tahu siapa yang memanggilnya tapi Shelly enggan menoleh ke sumber suara.

"Lily!

Lagi-lagi Shelly tidak peduli membuat seseorang yang memanggilnya meninggikan suaranya dan mengancam.

"Lily stop!" perintahnya. "Lily aku bilang berhenti! Jangan pura-pura tidak mendengar atau kau akan menyesal!"

Sebenarnya Shelly enggan menuruti perkataan Arli tapi mendengar pria itu mengancam seperti biasanya mau tidak mau akhirnya dengan perasaan yang hampir meledak Shelly membalikkan badannya dan melihat benci ke arah Arli sedangkan pria itu melihat bingung ke arah Shelly.

Kenapa dengan Lily-ku?

"Kenapa kau tidak mengacuhkan aku? Aku baru pulang dan kau tidak menemui-ku? Malah pura-pura tidak dengar! Telingamu bermasalah? Mau kubersihkan pake garpu?" tawar Arli menatap tidak senang ke arah Shelly.

"Apa kamu bilang! Garpu! Sini telingamu saja yang kubersihkan pake garpu!" ketus Shelly masih menatap tidak senang ke arah Arli.

"Kau ini kenapa Lily! Tiba-tiba marah tanpa sebab! Kau marah cuma karena aku pulang sore atau karena hal lain?" tanya Arli masih tidak mengerti.

Shelly membuang wajahnya enggan menatap Arli.

"Bodoh! Begitu saja masih tanya! Jelas aku marah! Kamu tanpa dosa ciuman sama cewek lain di depan mataku! Kamu kira itu wajar! Dasar suami berengsek!" rutuk Shelly di hatinya.

"Aku tidak kenapa-napa," pada akhirnya hanya kalimat bohong itu yang mengudara.

"Ck! Kau bohong! Je---"

"Siapa perempuan kecil ini Arli?" tiba-tiba entah dari mana suara perempuan merdu mendadak menghentikan kalimat Arli. Membuat Shelly melotot tidak percaya ke arah wanita itu!

"Apa katanya! Perempuan kecil! Mentang-mentang aku pendek seenaknya saja mengatakan aku kecil! Memangnya aku anak kecil! Dasar dia saja yang jangkung!" gerutu Shelly di hatinya.

"Rena," seru Arli ke arahnya. "Kenapa masih di sini katanya kau capek ingin istirahat."

Rena tersenyum, senyumannya terlihat tulus, "Aku memang mau ke kamar tadi, tapi gak jadi! Abis aku denger kamu teriak-teriak sama orang. Aku pikir kamu teriak sama pelayan gak taunya bukan."

Mata biru wanita itu menatap Shelly sambil tersenyum. Sepertinya dia blasteran. "Jadi kamu gak mau ngenalin dia sama aku?"

Entah kenapa Shelly jadi merasa tersaingi. Perempuan itu cantik sekali. Lagipula perempuan itu sepertinya lebih dewasa darinya, lebih anggun dan lebih lembut dari tutur kata Shelly.

Project Big Boss / PBB [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang