Part 20 [Sex untuk Arli++]

44K 1K 579
                                    

Pemain: Shelly Cassandra
Arli Juan Moreno

No Copas No Bully

Jangan di baca bagi yang di bawah 17++ terdapat kata-kata vulgar

"Akanku buat kau menderita lebih parah dari yang kemarin Lily!" tambah Arli tanpa peduli pada kondisi Shelly.

"Ali dengarkan aku dulu," Shelly memelas berharap pria itu mendengarkan penjelasannya. Tapi nyatanya kecemburuan yang terlalu besar membuatnya tidak ingin mendengarkan apa pun dari bibir tipis istrinya itu.

"DIAM!!" bentaknya dengan sangat keras.

Shelly tersentak kaget, air matanya yang mengalir tanpa isak tangis hanya dibalas tatapan sinis dari wajah Arli. Tidak ada lagi rasa iba, kasihan atau belas kasih. Hanya ada kemarahan, pelampiasan untuk menghilangkan semua rasa amarah di hatinya.

Setelah keluar dari pintu lift mereka berdua di sambut Mett dan Ion. Dua pemuda itu sudah menunggu Big boss-nya sedari tadi.

"Semua aman?" tanya Arli ke arah mereka berdua.

Ion maupun Mett mengangguk lalu setelah itu tanpa menoleh ke arah Shelly, Arli pergi begitu saja. Pemuda arrogan itu berjalan menuju seorang perempuan yang sepertinya sedari tadi sudah gelisah menunggu kedatangan Arli.

Jarak mereka dengan Shelly lumayan jauh tapi Shelly masih dapat melihat dengan sangat jelas. Wanita muda itu terlihat membuka kedua tangannya lebar-lebar seakan sedang menyambut Arli untuk memeluknya.

Terlihat dari senyum sumringahnya saat mata liarnya itu menyambut Arli. Memeluk lalu mengecup pipi Arli. Tentu saja Arli tidak menolak apa yang wanita itu lakukan.

"Suami seperti apa kamu ini Ali?" batin Shelly perih. "Semalam lain dan hari ini lain lagi."

"Nyonya Shelly," seru Mett membuyarkan tatapan kosong Shelly ke arah pemandangan miris tersebut.

"I..iya, maaf aku melamun," Shelly mendongak ke arah Mett.

"Mari pulang bersama kami Nyonya Shelly," Mett menunduk sambil mengintruksi agar Shelly melangkah duluan diikuti mereka berdua dari belakang.

"Ali..?" pertanyaan Shelly tertahan saat menyebut nama pria itu. Rasanya sangat sesak.

"Big boss tidak ikut pulang bersama kita Nyonya Shelly," jelas Mett masih dengan menunduk wajahnya.

"Kami berdua yang akan mengantar Nyonya Shelly ke manssion."

Yah itu benar! Seharusnya Shelly tidak menyebut nama pria berengsek itu. Bagaimanapun sudah jelas di depan matanya pria itu berlalu tanpa peduli padanya mendekati wanita muda itu, entah untuk apa.

"Shelly apa yang kau harapkan? Apa kau berharap dia menoleh melihat wajah menyedihkan dari wajahmu saat ini! Dia tidak akan melakukan itu! Dia tidak menginginkanmu Shelly! Tidak pernah!" ucap Shelly di hatinya.

Shelly mengangguk sambil berusaha sekuat mungkin untuk ceria, mengepalkan kedua tangannya yang terasa perih karena hampir tergores kuku lentiknya yang terawat.

"Ayo kita pulang!"

***

Sepanjang perjalanan Shelly hanya diam sambil melirik ke luar jendela. Mengamati gedung-gedung tinggi yang menjulang, pepohonan yang hijau, kendaraan yang lalu lalang. Berbagai hal tentang makhluk hidup di luar mobilnya.

Untuk sedetik Shelly berpikir apa dia nanti bisa melihat semua ini lagi. Tapi untuk detik kemudian Shelly sadar kebebasannya sudah tidak seperti dulu lagi sebelum menikah dengan Arli. Jadi berharap untuk kembali seperti dulu adalah mimpi yang tidak mungkin pernah terlaksana.

Project Big Boss / PBB [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang