Part 7 [Derita Perkawinan bagian 1]

31.1K 1.2K 633
                                    

Pemain: Shelly Cassandra
                Arli Juan Moreno

No Copas No Bully

Shelly tidak bisa menyembunyikan rona bahagia di wajahnya saat dia melihat Mama dan adik kesayangannya Edward. Di salah satu rumah sakit di Jakarta. Edward masih harus menjalani perawatan hingga dokter memperbolehkan dirinya pulang. Kaki kirinya masih harus menjalankan operasi begitu pula tangan kanannya yang retak tepat di siku persendiannya. Hanya wajah Edward yang tidak lagi pucat.

"Kak Shelly ke mana aja? Mama nyariin Kak Shell dari kemaren! Mama sampe mau laporin Kak Shell ke polisi tau lantaran hp Kak Shelly gak aktif! Kakak ke mana? Suka banget bikin semua orang panik!" cerocos Edward tanpa henti di tempat pembaringannya di brankar. "Kakak sama Bang Martin?"

Shelly melihat Edward dengan perasaan sedih. Entah bagaimana menjelaskan pada adiknya yang masih SMA itu kalau dirinya di kurung oleh orang yang mencelakai adiknya sendiri.

Apa Edward akan percaya padanya?  Atau sebaiknya Edward malah berpihak pada Arli?

Entahlah! Shelly tidak ingin memikirkan sampai ke sana. Saat ini yang terpenting adalah dirinya sudah di sini kembali bersama Mama dan adik kesayangannya. Selain itu Shelly tidak lagi ingin memikirkannya.

"Maaf Kak Shelly gak pulang sampe tiga hari. Kak Shelly ada urusan kemaren. Tapi urusan Kak Shelly udah kelar kok. Kak Shelly gak akan pergi lagi. Kak Shelly janji," Shelly tersenyum ke arah Edward juga Mamanya bergantian.

Tapi wajah Mamanya tidak ada keceriaan tidak membalas senyuman Shelly. Wajah Mamanya muram jauh dari bahagia. Dan Shelly sedih Mamanya seperti itu.

Mama kenapa?

Shelly segera mendekati bangku Mamanya. Duduk disamping Mamanya melihat wajah muram wanita yang sudah tidak lagi muda itu.

"Mama kenapa kok sedih? Shelly kan udah pulang, jangan sedih lagi dong Ma."

Erin berusaha tersenyum ke arah putri satu-satunya itu. Berusaha mengulas senyuman untuk Shelly.

"Mama gak sedih kok. Sebaliknya Mama senang karena Shelly ada di sini nemenin Mama sama Ed karena besok belum tentu Shelly bisa ke sini lagi. Jadi kesempatan seperti ini gak boleh di sia-siain dengan wajah sedih, ya kan Ed?" Erin melirik ke arah Edward membuat cowok itu menggangguk setuju sedangkan Shelly tampak bingung dengan perkataan Erin barusan.

"Kok belum tentu besok Shelly nemenin Mama sama Ed?" tanya gadis itu bingung. "Kan Shelly udah bilang urusan Shelly udah selesai jadi besok sampe seterusnya Shelly di sini nemenin Mama sama Ed."

"Shelly Mama rasa kamu gak tau mulai besok kamu gak bisa seenaknya ke sini karena mulai hari ini kamu gak akan tinggal sama kami lagi sayang," terang Mama dengan mata yang sendu.

"Kenapa gitu Ma?" Shelly melihat bingung ke arah Mamanya juga Edward bergantian. "Kok gak tinggal sama kalian trus Shelly tinggal sama siapa Ma? Masak tinggal sama Martin Shelly kan masih seminggu lagi baru nikah sama Martin."

"Iya Ma, emang Kak Shelly mau kemana lagi Ma?" Edward balik bertanya ke arah Mamanya.

"Aku," suara bariton itu datang tiba-tiba dari balik pintu. Membuat Shelly, Erin juga Edward menoleh ke balik pintu ruang inap Edward.

Di situ berdiri Arli dengan bawaannya yang sangat tenang, tegas dan sangat dingin. Tentu saja style pakaiannya sangat formal jauh dari casual.

"Lily kau akan tinggal bersamaku mulai hari ini dan selamanya sebagai istriku, kita menikah hari ini di sini, di rumah sakit ini."

Deg!

Project Big Boss / PBB [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang