Part 32 [Melunak..??]

19K 1K 724
                                    

Pemain: Shelly Cassandra
                 Arli Juan Moreno

No Copas, No Bully, No Baper

Kasih tau jika ada typo 🙏🙏🙏🙏

"Kau.bilang.apa?" otot-otot wajah Arli mengeras seketika.

"Kau ingin pisah dariku begitu?" tatapan Arli menggelap membuat Shelly ketakutan setengah mati.

Dengan lantang dan tangan mengepal Shelly berucap, "Iya!"

Sekuat tenaga Shelly mencoba melawan rasa takutnya pada Arli. Wajah Arli sekarang benar-benar seperti Iblis, mengerikan membuat Shelly sangat takut.

"Baik!" ucap Arli dengan wajah dinginnya. "Keluarlah dari ruanganku kau kubebaskan."

"Wh-what?"

Shelly kaget dengan ucapan Arli barusan. Semudah itu'kah dia melepaskan dirinya! Apa ini leluconnya? Tapi daripada memikirkan itu lebih baik Shelly segera angkat kaki dari ruang kerja suaminya itu. Ini kesempatan yang tidak boleh di sia-siakan.

Aku bebas! Akhirnya hari ini datang juga...

Senyum Shelly mengembang selaras dengan tubuhnya yang tidak lagi menghadap ke arah Arli.

Dan saat Shelly hendak melangkah keluar pria itu dengan mudahnya kembali berkata.

"Tapi setelah kau pergi! Ucapkan salam kematian untuk adik dan wanita tua itu Lily!" ancam Arli sangat tegas.

Degh!

Jantung Shelly bergemuruh. Dia terdiam membeku lalu kembali membalikkan badannya ke arah pria itu. Wajah Arli tetap sama masih menggelap murka.

"Ma--maksudmu a--apa?" tanya Shelly gagu.

"Kau tidak lupakan siapa aku?" suara Arli penuh intimidasi. "Aku! Orang yang sudah membuat keluargamu miskin! Aku! Orang yang melenyapkan pabrik milik Papamu! Aku! Orang yang menyebabkan pria tua itu mati karena serangan jantung! Aku juga yang menyebabkan adik kau kecelakaan dan---"

Suara Arli terdengar lebih menyeramkan setelah mendekat ke arah telinga Shelly. Lalu berbisik.

"Tunanganmu cacat karena aku."

Degh!

Jantung Shelly semakin bergemuruh perih. Sesak. Rasanya Shelly tidak bisa bernapas. Sakit. Sakit sekali. Kedua tangan Shelly mengepal menahan tubuh yang ingin gemetar sangat dahsyat.

"Dia juga mati karena aku, remember?"

Shelly tidak mampu lagi berpikir, tubuhnya gemetar dan air matanya mengalir begitu saja membasahi ke dua pipinya.

"Oh di tambah lagi kelinci kau itu memang aku yang membunuhnya. Menebas lehernya sampai mampus," jawab Arli sangat santai.

"Cu..cu..kup Ali, don't."

Tatapan Shelly sudah tampak rapuh dan kosong. Seakan dia sudah tidak berdaya lagi. Ingatannya terasa menyakitkan. Shelly sungguh tidak kuat lagi. Tapi Arli masih saja melanjutkan kata-katanya.

"Aku juga bisa menebas leher Edward adikmu itu atau leher wanita tua itu jika kau mau."

Shelly menggeleng dalam napas yang tertahan dan air mata yang terus mengalir di pipinya. "No..."

"Kau ingin melihatnya?" dengan santainya pria itu merogoh saku celananya mengeluarkan ponsel canggihnya lalu melihat dingin Shelly yang wajahnya sudah pucat pasi.

Meletakkan ponsel itu di telinga kirinya lalu....

"JANGAAANN!!"

Pekik Shelly nyaring melangkah hendak membuang ponsel Arli tapi sebelum itu terjadi Shelly malah jatuh pingsan ke lantai.

Project Big Boss / PBB [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang