Part 8 [Manis dan Pahit++]

56.1K 1.3K 655
                                    

Pemain: Shelly Cassandra
Arli Juan Moreno

No Copas No Bully

Terdapat Adegan 17++ yang gak suka boleh di skip

Apa dia bermaksud menghancurkan pintu itu?

Bak!!

Bak!!

Shelly membatin pucat pasi karena Arli tidak berhenti mendobrak paksa pintu kamar mandi. Sepertinya Shelly harus bergegas keluar dari kamar mandi sebelum pintu itu berhasil di hancurkan olehnya.

"Sebentar! Aku sudah selesai mandi kok! Sabar!"

Shelly berteriak tidak terlalu keras tapi Shelly yakin Arli mendengar suaranya barusan.

Shelly segera keluar dari bathub membersihkan diri dengan shower lalu mengenakan handuk kimono warna pink yang seukuran tubuhnya. Shelly juga yakin handuk kimono itu miliknya melihat warnanya saja Shelly tahu Arli menyediakannya untuk dirinya. Arli diam-diam ternyata sudah mempersiapkan semuanya.

Kreekk...

Saat pintu kamar mandi itu terbuka Arli masih berdiri di depan pintu dengan rambut basahnya yang jatuh di sekitar leher belakangnya. Arli tidak mengenakan baju piyama hanya celana piyama berwarna gelap.

Harum tubuhnya sangat terasa di indra penciuman Shelly.

Apa sedari tadi aku mandi dia juga mandi? tapi di mana?

Shelly kaget tapi dia langsung mengerti.

"Damn! Bodoh! Manssion ini kan luas dia bisa mandi di kamar mandi mana saja semaunya, emang kamar mandi cuma satu!" rutuk Shelly di hatinya.

Shelly menutupi belahan dadanya yang terlihat. Shelly gugup! Dia belum mengenakan piyama tidur. Ini sama saja Shelly telanjang. Tinggal di buka handuknya maka selesai semuanya.

"Kau lama sekali Lily-ku! Jangan bilang kau berendam sampe ketiduran hah!" Arli marah sekali mata hitamnya berkilat-kilat tapi kenapa kali ini marahnya terlihat---terlihat sexy dan---menggoda.

"Maaf...," suara Shelly terdengar lirih dan Arli tercengang untuk sedetik.

"Kau bilang apa Lily-ku, aku tidak salah dengarkan? Maaf? Kau bilang maaf?" Arli bertanya sambil sedikit menundukkan wajahnya. "Seorang Shelly Cassandra yang angkuh dan sombong minta maaf, padaku?"

Shelly yang tadinya terlihat gugup dan takut jadi terpancing emosi. Padahal dia berusaha bersikap lunak pada pria jahat di hadapannya ini tapi Arli malah terus saja mengejeknya tanpa henti. Membuat Shelly naik darah.

"Kalo kamu tidak suka aku bilang maaf ya sudah aku tarik lagi ucapanku barusan! Lagian baru setengah jam! Apa salahnya aku berendam lama di bathub?" maki Shelly panjang lebar. "Aku tidak memintamu menunggu'kan? Kenapa gitu aja dibikin ribet sih!"

Tanpa sadar Shelly mengomel panjang lebar tanpa jeda ke arah Arli yang melihat dingin ke arahnya. Wajah Arli yang tenang membuat Shelly yang tadi berani berubah menjadi ciut seketika.

Grep!

Tiba-tiba saja Arli menarik lengan Shelly menghempaskan perempuan itu jatuh dipelukannya. Arli mengunci Shelly dengan kedua tangannya yang melingkar di punggung Shelly yang hanya berbalut handuk kimono. Hanya kedua tangan Shelly yang berusaha menahan perut berotot Arli yang kulitnya terasa dingin, licin, dan mulus. Sepertinya Shelly ingin membelai tubuh manusia dingin itu.

"Sialan! Kenapa aku tiba-tiba jadi tidak waras karena Ali!" maki Shelly di hatinya.

"Aku rasa kau memang tidak pernah berubah Lily, angkuh! Sombong! Dan..," Arli memberi jeda pada kata-katanya sambil melihat lekat ke arah mata Shelly, "Cerewet,"

Project Big Boss / PBB [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang