Warning!!
Ini ada hubungannya dengan part 1 [New Project started] jika perlu baca dulu part 1.Saya sarankan baca dulu biar ngerti...
-----------------------------------------------------------
Pemain: Arli Juan Moreno
Shelly Cassandra"Kau kasian pada Yuda?" suara Arli berubah tidak lagi lembut.
"Eh?" dahi Shelly berkerut bingung.
Apa aku salah bicara? Apa aku tadi menyebut Yuda? Sepertinya di kepalanya selain kejeniusan yang luar biasa terdapat kebodohan yang super luar biasa juga.
"Hufh!" Shelly menghembuskan napasnya sebelum bicara lagi. "Apa di kepalamu hanya bisa menyimpulkan pikiran bodoh?"
"Hah? What?" Arli melihat kesal ke arah Shelly. "Hey! Aku bertanya dan kau malah balik bertanya!"
Setelah mendengar itu Shelly tidak lagi ingin bicara dia memilih segera turun dari perahu tersebut. Untungnya perjalanan mereka di dalam perahu telah selesai.
Shelly tidak menoleh ke arah pria itu dia lebih memilih terus melangkah seakan sedang berjalan sendiri tanpa siapa pun. Sedangkan pria itu Arli mengikuti langkah Shelly dibelakangnya sambil terus saja berteriak memanggil namanya.
"Lily!"
"Hey! Kenapa kau meninggalkanku!"
"Lily!"
"Bodoh amat," batin Shelly tidak peduli dan terus saja melangkah semakin cepat.
"Lily! Memang kau tau jalan pulang?"
Teriakan terakhir Arli berhasil menghentikan langkahnya. Wanita itu berhenti di tempat, tidak segera membalikkan badannya.
Hal yang sama juga dilakukan Arli dia tidak melangkah hanya berdiri lima langkah dari wanita itu. Menatap punggung Shelly. Tentu saja, pikiran Arli masih berpikir jika Shelly memikirkan pria lain. Bagaimanapun juga Arli tidak mempunyai tingkat kepercayaan diri yang cukup untuk meyakini bahwa Shelly sejak tadi hanya memikirkan tentang dirinya. Karena bagaimanapun juga wanita itu tidak pernah mencintainya. Jadi apakah pertanyaan Arli salah jika dia bertanya apakah dia mencemaskan Yuda?
"Jawablah Lily? Jangan membuatku terus-terusan bertanya?" batin Arli sedih.
Ajaib! Wanita itu membalikkan badannya menampakkan wajah datarnya. Berjalan lambat sambil berkata seakan dia tahu isi pikiran Arli.
"Jangan berpikir bodoh lagi! Aku tidak memikirkan Yuda seharian ini. Aku tadi bilang mencemaskan sepupumu itu berarti Rena. Bukan Yuda."
Shelly kini sudah di hadapan Arli tanpa jarak. Mata mereka saling menyatu dan Arli tetap diam. "Kamu benar, aku memang gak tau jalan pulang ke hotel."
Tangan Shelly terulur minta di sambut dan Arli langsung saja menyentuh tangan itu bagai magnet.
Shelly tersenyum, "C'mon ke hotel. Aku ngantuk."
Malam itu di langit yang sama, di tempat yang sama tangan mereka tidak terlepas satu sama lain. Sesekali Arli melirik Shelly yang tampak cuek tanpa melihat dirinya. Tidak ada keraguan di hati Arli. Tidak ada kecurigaan untuk Shelly. Untuk satu hari itu Arli yakin Lily-nya hanya memikirkan dirinya.
Apa aku boleh berharap kau mencintaiku Lily?
***
Tiga jam kemudian...
Shelly sudah memejamkan matanya tidur di kamar hotel yang super elite tersebut tapi tidak dengan Arli pria itu tidak sedang tidur.
Arli meninggalkan Shelly yang tertidur lelap sendiri. Sebenarnya sejak kembali ke hotel dia diam-diam sudah menerima laporan dari bodyguard-nya tentang kelakuan Rena selama dirinya pergi berdua dengan Shelly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Project Big Boss / PBB [END]✅
RomanceAdult Romance 18++ Sepenggal kisah seorang pria dewasa yang sulit melupakan masalalu dan seorang wanita yang super percaya akan takdir. Di hidup pria itu tidak ada harapan juga impian hanya sebuah keinginan untuk balas dendam. Seorang pria yang di k...